Implementasi Marketing Mix 8P di Perusahaan Jasa
Marketing Mix 8P adalah konsep pemasaran yang terdiri dari delapan elemen atau unsur yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran. Delapan unsur ini meliputi Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physical Evidence, dan Public Relations.
Kotler dan Keller (2009) mengatakan bahwa untuk mewakili pemasaran modern (modern marketing) memerlukan 8P. Model Marketing Mix 4P diperluas dengan tambahan 4P, yaitu People, Processes, Physical Evidence, dan Public Relations.
Dalam Marketing Mix 8P, unsur People mengacu pada staf dan karyawan yang terlibat dalam proses pemasaran, sedangkan Process mengacu pada proses bisnis yang digunakan untuk memproduksi, mengirimkan, dan mendukung produk.
Physical Evidence mengacu pada tampilan fisik dari bisnis atau produk, sedangkan Public Relations mengacu pada kemampuan produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mencapai tujuan bisnis.
Pengertian Marketing Mix
Menurut Kotler (2002), Marketing mix adalah kumpulan alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya secara terus-menerus di pasar yang dituju.
Baca juga: Marketing Mix: Konsep 4P dan 7P Berikut Contohnya
Komponen Marketing Mix 8P
Komponen-komponen dalam marketing mix meliputi Product, Price, Place, Promotion, Process, People, Physical Evidence, dan Public Relations,. Untuk memahaminya secara menyeluruh, berikut adalah penjelasan masing-masing komponen dalam marketing mix yang mudah dipahami.
Produk (Product)
Menurut Philip Kotler dalam bukunya “Dasar-dasar Pemasaran” (1989:89), produk dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang ditawarkan di pasar untuk dipertahankan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan, termasuk benda fisik, layanan, orang, tempat, organisasi, dan gagasan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa produk dapat berupa benda fisik maupun non-fisik yang juga dikenal sebagai layanan.
Harga (Price)
Monroe (2005) menjelaskan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomi yang dilakukan oleh pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Harga juga merupakan salah satu faktor penting bagi konsumen dalam membuat keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak.
Keputusan terkait dengan bauran harga mencakup kebijakan strategis dan taktis seperti penetapan tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi harga di antara kelompok pelanggan. Konsumen umumnya menggunakan tiga acuan dalam menilai harga, yaitu harga produk lain, perubahan waktu pembelian, dan lingkungan pembelian.
Untuk menetapkan harga, perusahaan dapat menggunakan salah satu atau lebih dari tiga pendekatan penetapan harga secara umum, yaitu:
- Cost-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya)
- Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai)
- Competition-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan)
Tempat (Place)
Tempat atau place adalah proses memilih dan mengelola saluran perdagangan yang digunakan untuk menyalurkan produk atau jasa kepada pasar sasaran. Selain itu, distribusi juga melibatkan pengembangan sistem distribusi untuk pengiriman dan perdagangan produk secara fisik.
Dalam mengambil keputusan terkait dengan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan, perusahaan harus mempertimbangkan bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan serta dimana hal tersebut akan dilakukan.
Hal ini menjadi penting terutama dalam bidang jasa, di mana tempat produksi dan konsumsi seringkali tidak dapat ditentukan pada saat bersamaan.
Baca juga: Marketing Mix 7P: Konsep Berikut Contoh Penerapannya
Promosi (Promotion)
Promosi adalah aktivitas untuk mengomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen atau pihak lain di dalam saluran penjualan dengan tujuan mempengaruhi sikap dan perilaku. Perusahaan menggunakan iklan untuk mengarahkan pesan persuasif pada pembeli target dan masyarakat melalui media massa seperti koran, majalah, tabloid, radio, televisi, dan direct mail.
Ada beberapa jenis media promosi yang dapat digunakan dalam bisnis, seperti:
- Iklan
- Promosi penjualan
- Publisitas dan hubungan masyarakat
- Pemasaran langsung.
Orang (People)
Orang (People) adalah semua individu yang berperan penting dalam penyajian jasa dan dapat mempengaruhi persepsi pelanggan. Elemen dari orang termasuk pegawai perusahaan, pelanggan, dan pihak lain yang terlibat. Sikap dan tindakan semua karyawan, termasuk cara berpakaian dan penampilan mereka, memiliki pengaruh pada keberhasilan penyampaian jasa.
People merupakan unsur krusial dalam pemasaran. Setiap organisasi jasa harus dengan jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan, seperti bersikap baik, ramah, responsif, dan mampu melayani pelanggan dengan baik.
Proses (Process)
Proses (Process) merujuk pada semua prosedur, mekanisme, dan aktivitas yang dilakukan untuk menyediakan jasa. Elemen proses ini penting dalam memberikan nilai tambah pada jasa. Proses dalam bisnis jasa merupakan faktor kunci dalam bauran pemasaran jasa karena pengalaman pelanggan akan dipengaruhi oleh kualitas sistem penyediaan jasa.
Proses yang dimaksud meliputi kecepatan penanganan dan kelancaran distribusi hingga sampai ke tangan konsumen akhir. Seluruh aktivitas bisnis dapat dianggap sebagai proses, yang melibatkan prosedur, tugas, jadwal, mekanisme, aktivitas, dan rutinitas yang terlibat dalam penyampaian produk (barang atau jasa) kepada pelanggan.
Bukti Fisik (Physical Evidence)
Bukti Fisik (Physical Evidence) merujuk pada semua elemen fisik yang dapat mendukung produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan, serta berpengaruh dalam keputusan pembelian dan penggunaan produk atau jasa oleh konsumen.
Elemen yang termasuk dalam bukti fisik meliputi lingkungan atau bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna bangunan, kendaraan, peralatan, seragam karyawan, dan berbagai barang lainnya.
Pendapat Masyarakat (Public Relations)
Pendapat Msyarakat (Public Relations) adalah suatu seni dalam menciptakan pemahaman dan pandangan positif dari publik terhadap individu atau organisasi tertentu dengan tujuan memperkuat kepercayaan publik.
Tujuan utama dari PR adalah mempengaruhi perilaku individu atau kelompok dalam hubungannya dengan suatu perusahaan atau organisasi melalui dialog dengan berbagai pihak yang terlibat, di mana persepsi, sikap, dan opini sangat penting untuk mencapai kesuksesan perusahaan (Davis, 2003).
Baca juga: Marketing Mix 9P: Konsep Beserta Contohnya
Implementasi Marketing Mix 8P di Perusahaan Jasa
Implementasi Marketing Mix 8P di industri jasa memiliki beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Product (Produk)
Produk dalam industri jasa meliputi kualitas jasa yang diberikan, jenis layanan yang disediakan, dan inovasi layanan yang ditawarkan. Perusahaan harus terus menerus memperbarui jenis layanan dan inovasi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
- Price (Harga)
Harga di industri jasa haruslah disesuaikan dengan kualitas layanan yang diberikan. Perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya overhead, upah tenaga kerja, dan harga pesaing dalam menentukan harga yang tepat.
- Place (Tempat)
Tempat dalam industri jasa meliputi lokasi bisnis dan cara penyampaian layanan. Perusahaan harus memastikan bahwa lokasi bisnis mudah diakses oleh pelanggan dan layanan dapat disampaikan dengan cara yang mudah dan nyaman.
- Promotion (Promosi)
Promosi dalam industri jasa meliputi iklan, promosi penjualan, dan pemasaran langsung. Perusahaan harus memilih media promosi yang tepat, seperti iklan di media sosial, pemasaran email, atau promosi melalui program afiliasi.
- People (Orang)
Orang di industri jasa meliputi karyawan perusahaan dan pelanggan. Karyawan perusahaan harus dilatih untuk memberikan pelayanan yang ramah dan profesional, sementara pelanggan harus diberikan perhatian dan layanan yang memuaskan.
- Process (Proses)
Proses dalam industri jasa meliputi seluruh aktivitas kerja yang dilakukan dalam penyampaian layanan kepada pelanggan. Perusahaan harus memastikan bahwa proses yang digunakan efisien dan efektif untuk memaksimalkan pengalaman pelanggan.
- Physical Evidence (Bukti Fisik)
Bukti fisik dalam industri jasa meliputi desain interior dan eksterior, peralatan, dan logo perusahaan. Perusahaan harus memperhatikan detail-detail kecil seperti pencahayaan dan dekorasi untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan menarik bagi pelanggan.
- Public Relations (Pendapat Masyarakat)
Kinerja dalam industri jasa meliputi bagaimana perusahaan menangani keluhan dan masalah pelanggan. Perusahaan harus memastikan bahwa pelanggan merasa dihargai dan masalahnya ditangani dengan cepat dan efektif.
Baca juga: Big Data: Definisi dan Konsep Dasar
Kelebihan dan Kekurangan Marketing Mix 8P
Marketing Mix 8P merupakan sebuah pendekatan yang menambahkan 3 elemen tambahan pada konsep asli marketing mix 4P, yaitu People, Process, dan Physical Evidence. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari pendekatan Marketing Mix 8P:
Kelebihan Marketing Mix 8P
- Lebih lengkap dan komprehensif: Dengan menambahkan 3 elemen baru, yaitu People, Process, dan Physical Evidence, Marketing Mix 8P dapat lebih lengkap dan komprehensif dalam mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pemasaran suatu produk atau jasa.
- Memperhatikan unsur-unsur penting dalam jasa: Ketiga elemen baru yang ditambahkan pada Marketing Mix 8P memperhatikan unsur-unsur penting dalam pemasaran jasa, seperti pengalaman pelanggan dalam interaksi dengan pegawai perusahaan (People), prosedur dan aliran aktivitas dalam penyampaian jasa (Process), serta dukungan fisik perusahaan seperti lingkungan, peralatan, dan perlengkapan (Physical Evidence).
- Dapat mengakomodasi perubahan tren dan kebutuhan pasar: Dengan lebih lengkapnya elemen yang dipertimbangkan dalam Marketing Mix 8P, perusahaan dapat lebih mudah menyesuaikan diri dengan perubahan tren dan kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Kekurangan Marketing Mix 8P
- Kompleksitas: Dengan adanya 8 elemen yang harus dipertimbangkan, Marketing Mix 8P dapat menjadi lebih kompleks dibandingkan dengan konsep asli Marketing Mix 4P. Hal ini dapat menyulitkan perusahaan dalam mengelola dan mengimplementasikan strategi pemasaran.
- Biaya: Penambahan elemen baru seperti People, Process, dan Physical Evidence dalam Marketing Mix 8P dapat membutuhkan biaya tambahan untuk perusahaan, seperti pelatihan karyawan, pengembangan prosedur, dan pengadaan sarana fisik yang memadai.
- Kesulitan dalam pengukuran: Pengukuran efektivitas dan hasil dari strategi pemasaran yang menggunakan pendekatan Marketing Mix 8P dapat menjadi lebih sulit karena adanya elemen yang lebih banyak dan kompleks.
Kesimpulan
Marketing Mix 8P dapat membantu perusahaan jasa untuk mengembangkan strategi pemasaran yang efektif, namun perlu dipertimbangkan dengan hati-hati dalam mengidentifikasi elemen yang paling relevan dan memberikan pengalaman positif bagi pelanggan.
Referensi
- Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing management. Pearson Education Limited.
- Mulki, J. P., Jaramillo, J. F., & Locander, W. B. (2006). Effect of ethical climate on turnover intention: Linking attitudinal-and stress theory. Journal of Business Research, 59(7), 752-760.
- Sukotjo, H., & Radix, S. A. (2010). Analisa Marketing Mix-7P (Produk, Price, Promotion, Place, Partisipant, Process, dan Physical Evidence) terhadap Keputusan Pembelian Produk Klinik Kecantikan Teta di Surabaya. Jurnal Mitra Ekonomi Dan Manajemen Bisnis, 1(2), 216–228.