Apa itu STP marketing
Business

Apa itu STP Marketing?: Penerapan, Manfaat, Metode, dan Contoh

Apa itu STP marketing – Dalam dunia yang semakin kompleks dan terhubung, strategi pemasaran menjadi semakin penting bagi perusahaan untuk berhasil memasarkan produk dan layanan mereka kepada khalayak yang tepat. Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) adalah konsep kunci dalam strategi pemasaran yang membantu perusahaan mengatasi tantangan ini dengan mengidentifikasi, memahami, dan menjangkau segmen pasar yang berbeda dengan pesan yang relevan dan menarik.

Apa itu STP Marketing?

STP marketing atau Model Segmentasi, Targeting, dan Positioning merupakan suatu kerangka pemasaran yang melibatkan tiga tahapan esensial. Tahap pertama adalah melakukan segmentasi pasar, kemudian dilanjutkan dengan menargetkan segmen-segmen yang dianggap paling menguntungkan, dan tahap terakhir adalah memposisikan produk yang ditawarkan dengan cara yang paling bernilai.

Fokus utama dalam model pemasaran STP ini adalah pada pendekatan terhadap audiens, bukan sekadar produk itu sendiri. Pendekatan ini menitikberatkan pada pemilihan segmen-segmen yang memiliki nilai paling tinggi bagi perusahaan ketika merancang strategi pemasaran produk, sehingga pesan yang disampaikan menjadi lebih relevan di setiap segmen audiens yang ada.

STP marketing merupakan pendekatan atau model yang umumnya digunakan oleh banyak perusahaan dalam merumuskan strategi pemasaran mereka.

Baca juga: Bisnis Thrifting: 7 Cara Memulai dan Jenis-Jenisnya

3 Langkah Penerapan STP Marketing

Langkah Penerapan STP Marketing

Berikut adalah tiga langkah dalam menerapkan STP Marketing:

Segmentation

Segmentation, atau dikenal sebagai segmentasi pasar, adalah proses membagi pasar yang luas menjadi kelompok-kelompok kecil berdasarkan karakteristik tertentu. Dengan segmentasi pasar, promosi bisnis dapat dilakukan dengan lebih efisien. Meskipun memerlukan penelitian mendalam yang memakan waktu, langkah ini dapat menghasilkan promosi yang lebih hemat, tepat sasaran, dan efektif.

Ada empat jenis segmentasi pasar yang dapat diterapkan:

  • Segmentasi Demografis: Mempertimbangkan faktor seperti usia, jenis kelamin, etnis, status pernikahan, dan pekerjaan. Hal ini membantu dalam menetapkan target pasar yang sesuai dengan bisnis yang dijalankan.
  • Segmentasi Geografis: Berdasarkan lokasi geografis seperti negara, provinsi, dan kota. Hal ini membantu memahami budaya serta komunikasi yang cocok untuk target pelanggan.
  • Segmentasi Psikografis: Menggali lebih dalam tentang target pelanggan, termasuk gaya hidup, hobi, dan preferensi mereka terhadap tren.
  • Segmentasi Perilaku: Mendasarkan pada kebiasaan konsumen dalam membeli dan menggunakan produk, termasuk tingkat loyalitas dan manfaat yang dicari.

Targeting

Pada tahap ini, langkah selanjutnya adalah menentukan segmen pasar yang paling cocok untuk bisnis. Ada tiga faktor penting yang perlu dipertimbangkan:

  • Kemudahan Akses: Pilih segmen pasar yang mudah diakses oleh kamu dan calon konsumen. Hindari hambatan yang bisa menghalangi akses ke segmen yang dituju.
  • Profitabilitas: Pastikan segmen yang dipilih menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi bisnis kamu.
  • Ukuran dan Potensi Pertumbuhan: Fokus pada segmen pasar yang cukup besar dan memiliki potensi pertumbuhan yang menjanjikan.

Positioning

Positioning adalah langkah terakhir dalam STP Marketing. Pada tahap ini, kamu menentukan bagaimana produk atau merek kamu akan ditempatkan di segmen pasar yang telah ditargetkan sebelumnya. Ini melibatkan pemilihan model campuran pemasaran (marketing mix) yang paling efektif. Pertimbangkan faktor-faktor dasar yang membuat pelanggan memilih produk kamu daripada pesaing serupa.

Itulah penjelasan tentang cara menerapkan STP Marketing secara efektif untuk bisnis kamu. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, diharapkan kamu dapat meningkatkan pemahaman tentang strategi pemasaran dan mengoptimalkan bisnis kamu.

Baca juga: Marketing Mix 9P: Konsep Beserta Contohnya

Manfaat STP Marketing

Sejumlah keunggulan dari model Segmentasi Targeting Positioning adalah:

  • Mengarahkan dan menfokuskan strategi pemasaran, seperti dalam implementasi iklan berbasis target, pengembangan produk inovatif, atau membedakan merek dengan alokasi sumber daya yang sesuai untuk segmen target.
  • Mengidentifikasi potensi pertumbuhan pasar melalui pengenalan pelanggan baru dan penggunaan produk yang lebih luas.
  • Mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efisien untuk menjangkau segmen pasar yang menjanjikan hasil Return on Marketing Investment yang lebih besar.
  • Meningkatkan posisi kompetitif perusahaan di pasar.

Menentukan Target Pasar

Setelah memahami segmentasi pasar, langkah berikutnya dalam strategi pemasaran STP adalah menetapkan segmen mana yang akan dijadikan target pemasaran. Perlu mempertimbangkan potensi dan sumber daya dari setiap segmen, serta menganalisis potensi pertumbuhan calon pelanggan agar tetap berkembang.

Pastikan bahwa target keuntungan tidak terpengaruh, bahkan jika segmen yang dipilih tergolong kecil. Hal ini juga memerlukan penilaian terhadap potensi keuntungan dan risiko yang terkait dengan masing-masing segmen target. Kemudian, lakukan perbandingan untuk setiap segmen.

Bila perlu, manfaatkan survei untuk memahami kondisi pasar, sehingga dapat mengurangi potensi kesalahan dan kegagalan. Dalam menentukan target, ada beberapa pilihan pola dasar yang dapat diambil sebagai dasar pemilihan, antara lain:

  • Konsentrasi pada Satu Segmen (Single Segment Concentration)
  • Spesialisasi Selektif (Selective Specialization) berdasarkan keunggulan tertentu
  • Spesialisasi Produk (Product Specialization)
  • Spesialisasi Pasar (Market Specialization) dengan fokus pada kelompok tertentu
  • Meliputi Seluruh Pasar (Full Market Coverage)

Baca juga: Syarat Daftar BPJS Gratis Via HP untuk Warga yang Tidak Mampu

Metode Riset Pasar

Ada beberapa teknik riset pemasaran atau metode penelitian yang digunakan untuk memahami kondisi pasar, termasuk:

Kuesioner atau Daftar Pertanyaan

Membuat kuesioner atau daftar pertanyaan merupakan metode riset pemasaran di mana responden diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan terkait produk atau topik yang diteliti. Sebelumnya, diperlukan persiapan dalam pemilihan calon responden.

Dalam hal ini, penting memilih responden atau pelanggan yang memiliki potensi untuk memberikan jawaban yang berharga dan jujur. Bisa juga diberikan insentif atau hadiah sebagai penghargaan. Misalnya, jika melakukan riset tentang tren pakaian terbaru, responden dapat dipilih dari berbagai kelompok usia, dan mungkin dihadiahi sebagai ucapan terima kasih.

Focus Group Discussion (FGD)

Metode FGD melibatkan pembentukan kelompok diskusi yang dipimpin oleh moderator. Diskusi dilakukan dengan peserta yang mewakili target pasar atau pelanggan. Moderator mengarahkan diskusi, sementara peneliti mencatat tanggapan, reaksi, dan komentar peserta. FGD juga bisa dilakukan dalam kelompok yang berbeda, tetapi memiliki tujuan yang sama.

Survei

Metode riset ini melibatkan pengajuan serangkaian pertanyaan tentang produk atau layanan kepada responden. Responden dapat dipilih secara acak atau sukarela. Survei lebih cepat dan sederhana dibandingkan kuesioner, serta berfokus pada data yang lebih singkat.

Observasi

Metode observasi melibatkan pengamatan langsung terhadap situasi di pasar, baik melalui kunjungan ke tempat penjualan, media sosial, atau melalui analisis tren terkini. Observasi bisa berupa analisis langsung atau menganalisis sebab-akibat.

Setiap metode ini memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pasar dan pelanggan, membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih informasional dan akurat dalam pengembangan produk, strategi pemasaran, dan pengambilan langkah bisnis selanjutnya.

Baca juga: Niat Sholat Subuh dan Tata Cara Beserta Manfaatnya

Contoh STP Marketing tentang Cafe Kopi

Contoh penerapan strategi Segmentation, Targeting, dan Positioning (STP) dalam konteks cafe kopi:

Segmentation (Segmentasi)

  • Segmentasi Demografis: Cafe ini membagi target pasar berdasarkan usia dan pendapatan. Misalnya, mereka menargetkan remaja dan dewasa muda dengan pendapatan menengah-tinggi.
  • Segmentasi Psikografis: Cafe ini mengincar segmen yang memiliki gaya hidup urban, aktif di media sosial, dan menghargai pengalaman kopi yang unik.
  • Segmentasi Berdasarkan Hobi: Cafe ini juga menargetkan pecinta kopi yang ingin mengeksplorasi berbagai jenis biji kopi dan metode penyeduhan.

Targeting (Penargetan)

Setelah segmentasi, cafe ini memilih untuk menargetkan segmen pelanggan yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pertumbuhan bisnis mereka. Misalnya, mereka menargetkan remaja dan dewasa muda dari daerah perkotaan dengan minat pada kopi berkualitas dan pengalaman santai.

Positioning (Penempatan)

  • Penawaran Solusi: Cafe ini menempatkan diri sebagai tempat bagi para pecinta kopi untuk menemukan beragam rasa kopi yang langka dan spesial. Mereka juga menawarkan pilihan makanan ringan yang cocok dengan kopi.
  • Unique Selling Point (USP): Cafe ini menonjolkan sebagai tempat yang mengutamakan kualitas biji kopi dan metode penyeduhan yang terbaik. Mereka juga menawarkan suasana yang nyaman dan ramah pengunjung.
  • Kampanye yang Disukai Target Pasar: Cafe ini menggunakan kampanye yang menampilkan gaya hidup perkotaan, pengalaman kopi yang autentik, dan interaksi sosial yang hangat di dalam cafe.

Dengan strategi STP ini, cafe kopi dapat secara efektif mengarahkan upaya pemasaran mereka kepada segmen yang paling relevan dan potensial. Segmentasi yang tepat memungkinkan mereka menyesuaikan penawaran dan pesan mereka agar sesuai dengan preferensi dan kebutuhan pelanggan potensial.

Baca juga: Reklame Non Komersial: Pengertian Beserta 5 Contohnya

Kesimpulan

Dalam strategi pemasaran STP (Segmentation, Targeting, Positioning), segmen pasar dibagi berdasarkan karakteristik yang unik. Kemudian, segmen yang paling berpotensi dipilih sebagai target, memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya secara efektif. Akhirnya, melalui positioning, perusahaan menciptakan citra yang unik di benak pelanggan, membedakan diri dari pesaing. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat mengoptimalkan pemasaran, memenuhi kebutuhan pelanggan, dan meningkatkan daya saing di pasar.

Referensi

  1. Kotler, P., Keller, K. L., & Burton, S. (2021). “Marketing Management” (Global Edition). Pearson.
  2. Armstrong, G., & Kotler, P. (2021). “Marketing: An Introduction” (Global Edition). Pearson.
  3. Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). “Marketing Management”. Pearson.
  4. McDonald, M., & Dunbar, I. (2016). “Market Segmentation: How to Do It, How to Profit from It”. John Wiley & Sons.
Bambang Niko Pasla

A seasoned writer in the fields of industry, business, and technology. Enjoys sports and traveling activities.