Data statistik adalah bagian integral dari perhitungan dalam berbagai bidang, dan dibagi menjadi empat jenis berdasarkan skala pengukurannya, yaitu data nominal, data ordinal, data rasio, dan data interval. Data nominal adalah jenis data dengan level pengukuran paling rendah di antara jenis data lainnya.
Secara sifat, ada dua jenis data statistik, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif biasanya disajikan dalam bentuk kata-kata karena sifatnya deskriptif dan tidak terstruktur. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang dapat diwakili dalam bentuk nilai karena dapat diukur dalam bentuk angka dan dianalisis.
Mengetahui jenis-jenis data tersebut sangat penting untuk melakukan proses analisis data yang benar, karena beberapa pengukuran data statistik hanya dapat digunakan untuk jenis data tertentu. Mengetahui jenis data statistik dapat memberikan keuntungan dalam menentukan metode statistik yang tepat untuk mengolah data.
Pengertian Data Nominal
Data nominal adalah data yang diberikan pada objek atau kategori, yang tidak memberikan informasi mengenai kedudukan objek tersebut, tetapi hanya berfungsi sebagai label atau kode. Data ini memiliki sifat yang independen atau tidak berhubungan satu sama lain.
Baca juga: Kecerdasan Buatan: Pengertian, Sejarah, dan contoh
Pengertian Data Nominal Menurut Ahli
Berikut adalah beberapa pengertian mengenai data nominal menurut para ahli:
Menurut Saifullah (2015)
Merupakan jenis data yang hanya membedakan objek atau individu tanpa mengurutkannya berdasarkan besarnya.
Menurut Kartono (2018)
Jenis data yang menggambarkan kategori tanpa adanya peringkat atau urutan yang jelas. Data nominal hanya membedakan objek atau individu satu dengan yang lainnya.
Menurut Bungin (2015)
Data yang digunakan untuk mengklasifikasikan suatu objek atau individu ke dalam kategori tertentu tanpa adanya pengurutan atau peringkat. Data ini hanya menggambarkan perbedaan antara objek atau individu satu dengan yang lainnya.
Menurut Hair et al. (2017)
Data yang hanya dapat dihitung secara kualitatif. Data ini digunakan untuk mengelompokkan individu atau objek ke dalam kategori-kategori yang saling eksklusif dan saling independen satu sama lainnya.
Baca juga: WA GB Versi Terbaru
Ciri-Ciri Data Nominal
Berikut adalah beberapa ciri-ciri data nominal:
- Hanya membedakan objek atau individu tanpa mengurutkannya berdasarkan besarnya.
- Tidak memiliki peringkat atau urutan yang jelas.
- Digunakan untuk mengelompokkan individu atau objek ke dalam kategori-kategori yang saling eksklusif dan saling independen satu sama lainnya.
- Hanya dapat dihitung secara kualitatif.
- Setiap kategori dalam data nominal memiliki nilai yang sama, sehingga tidak dapat dibandingkan satu dengan yang lainnya dalam hal ukuran atau besarnya.
- Dapat diwakili oleh variabel yang bersifat nominal, seperti jenis kelamin, agama, suku bangsa, warna, atau status pernikahan.
- Sering kali disajikan dalam bentuk tabel frekuensi atau diagram batang.
Dalam statistik, data nominal dianggap sebagai jenis skala pengukuran yang paling sederhana dibandingkan dengan jenis skala pengukuran lainnya. Karena itu, analisis data nominal hanya dapat dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik statistik yang sesuai, seperti uji chi-square atau analisis deskriptif.
Contoh Data Nominal
Berikut adalah beberapa contoh data nominal:
- Jenis kelamin: laki-laki dan perempuan.
- Agama: Islam, Kristen, Hindu, Budha, dll.
- Warna: merah, hijau, biru, kuning, dll.
- Status pernikahan: sudah menikah, belum menikah, cerai, dll.
- Jenis pekerjaan: wiraswasta, karyawan, pegawai negeri, pelajar, dll.
- Suku bangsa: Jawa, Sunda, Batak, Minang, dll.
- Golongan darah: A, B, AB, O.
Data nominal ini hanya mengelompokkan individu atau objek ke dalam kategori-kategori yang saling independen satu sama lainnya. Kategori dalam data nominal tidak memiliki urutan atau peringkat tertentu, dan hanya dapat dihitung secara kualitatif. Oleh karena itu, data nominal sering kali disajikan dalam bentuk tabel frekuensi atau diagram batang untuk memudahkan interpretasi dan analisis data.
Baca juga: Publish or Perish
Data Ordinal, Data Interval, dan Data Rasio
Selain data nominal, terdapat tiga jenis data pengukuran skala dalam statistik yang meliputi:
Data Ordinal
Data ordinal adalah data di mana obyek atau kategori disusun dalam urutan tertentu berdasarkan tingkat besarnya, mulai dari yang terendah ke yang tertinggi atau sebaliknya, namun rentang/jarak antar nilai tidak harus sama. Ciri dari data ordinal adalah bahwa kategori data dapat diurutkan berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki.
Contoh Data Ordinal
- Dalam suatu kelas terdapat peringkat ranking, seperti Ihsan yang berada di peringkat 1 dan Udin yang berada di peringkat 2, yang menandakan bahwa Ihsan lebih pandai daripada Udin.
- Dalam pemilu, suara Demokrat mendapatkan 60%, PDI 30%, dan Golkar 20%, yang menempatkan Demokrat sebagai pemenang dengan peringkat suara tertinggi, atau peringkat 1.
- Dalam Taekwondo, terdapat beberapa tahapan sabuk, seperti sabuk putih, kuning, hijau, biru, merah, dan hitam.
Data Interval
Data interval adalah jenis data di mana obyek atau kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval yang sama antara setiap obyek atau kategori, data ini ditandai dengan urutan kategori yang tidak memiliki jarak yang sama, tetapi tidak memiliki nilai nol absolut.
Contoh Data Interval
Rata-rata tinggi badan berdasarkan usia adalah sebagai berikut: untuk anak-anak yang berusia 6-12 tahun memiliki rata-rata tinggi badan antara 130-145 cm, untuk remaja yang berusia 13-18 tahun memiliki rata-rata tinggi badan antara 146-160 cm, dan untuk dewasa yang berusia 19-26 tahun memiliki rata-rata tinggi badan antara 161-199 cm.
Baca juga: IPTEK Adalah: Pengertian, Ciri, Manfaat, dan Contoh
Data Rasio
Data rasio adalah jenis data di mana jarak antara nilai-nilai sama dan memiliki nilai nol absolut. Oleh karena itu, jika nilai data adalah nol, maka itu menunjukkan bahwa tidak ada jumlah yang diukur atau tidak ada keberadaan dari karakteristik yang diukur.
Contoh Data Rasio
- Berat bayi A adalah tiga kali lipat dari berat bayi C, sementara berat bayi B adalah dua kali lipat dari C, jika dilihat menggunakan skala rasio. Dalam hal ini, jarak antara berat bayi A dan C, serta antara bayi B dan C sama. Selain itu, nol pada skala ini menunjukkan ketiadaan berat badan, sehingga tidak mungkin ada bayi dengan berat badan negatif.
- Pekerjaan dan penghasilan bulanan yang berbeda-beda. Jika dilihat menggunakan skala rasio, gaji Ichsan lebih besar dari gaji Kosim sebagai karyawan, dan gaji Udin lebih kecil dari gaji Kosim. Skala rasio memungkinkan perbandingan langsung antara penghasilan karyawan, karena skala ini memiliki nol absolut yang menunjukkan ketiadaan gaji. Oleh karena itu, tidak mungkin ada karyawan dengan gaji negatif pada skala ini.
Kesimpulan
Dalam statistik terdapat empat jenis data pengukuran skala, yaitu data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio. Data nominal adalah data yang diberikan pada obyek atau kategori yang hanya berfungsi sebagai label/kode, sedangkan data ordinal adalah data yang penomoran obyek atau kategorinya disusun menurut besarnya dengan jarak/rentang tidak harus sama.
Data interval adalah data dimana obyek/kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara tiap obyek/kategori sama, sedangkan data rasio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol absolut.
Setiap jenis data memiliki ciri-ciri dan contohnya masing-masing. Data ordinal, interval, dan rasio memiliki urutan atau tingkatan yang dapat dibandingkan, sedangkan data nominal tidak memiliki urutan atau tingkatan.
Referensi
- Aggarwal, C.C. (2015). Data Classification: Algorithms and Applications. Boca Raton, FL: CRC Press.
- Hair, J.F., Black, W.C., Babin, B.J., & Anderson, R.E. (2010). Multivariate Data Analysis (7th ed.). Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.
- Stevens, S.S. (1946). On the theory of scales of measurement. Science, 103(2684), 677-680.