Matahari adalah pusat dari sistem tata surya. Selain itu, ada planet-planet yang mengelilingi matahari. Salah satu planet yang ada di tata surya adalah Jupiter. Nama “Jupiter” diambil dari bahasa Arab yang disebut “Mustari”, atau dalam bahasa Sanskerta disebut “Wraspati”. Planet ini sering disebut sebagai Planet Yupiter.
Jupiter adalah planet terbesar di tata surya, bahkan lebih besar dari planet lainnya. Volumenya mencapai 1.300 kali volume Bumi, dan garis tengahnya sekitar 142.860 km. Jupiter memiliki daya tarik gravitasi sebesar 2,65 kali lipat dari Bumi.
Jupiter memiliki kepadatan yang relatif rendah, bahkan lebih kecil dari air. Berat jenisnya juga lebih kecil dari air. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Jupiter adalah planet terbesar di tata surya. Jika kita membayangkan Jupiter sebagai sebuah wadah, maka planet ini bisa menampung hingga 1310 planet seukuran Bumi. Permukaan Jupiter terdiri dari hidrogen dan helium yang ada dalam bentuk cair atau gas. Oleh karena itu, Jupiter terlihat seperti bola gas raksasa.
Baca juga: Limbah Anorganik: Pengertian, Jenis, Ciri, dan Dampak
Karena komposisi ini, Jupiter dapat memantulkan lebih dari 70 persen cahaya matahari yang diterimanya. Luas permukaan Jupiter 120 kali lebih besar dari Bumi. Jupiter memiliki cincin yang sangat tipis, dan terdiri dari tiga bagian, yaitu:
- Cincin Halo
- Cincin Utama
- Cincin Gossamer.
Suhu permukaan Jupiter berkisar minus 145 derajat Celcius, sedangkan suhu intinya mencapai 24.000 derajat Celcius. Jupiter juga memiliki kemiringan sumbu yang relatif kecil, yaitu 3,13 derajat. Hal ini berarti perubahan musim di Jupiter tidak signifikan seperti di Bumi atau Mars.
Ciri-Ciri Umum Planet Jupiter
Berikut adalah ciri-ciri umum Planet Jupiter:
- Jarak Jupiter dari Matahari adalah sekitar ±778 juta km.
- Garis tengah Jupiter adalah sekitar 142.600 km.
- Waktu rotasi Jupiter adalah sekitar 9 jam 50 menit.
- Waktu revolusi Jupiter adalah sekitar 11,9 tahun (±12 tahun bumi).
- Jupiter terdiri dari cairan hidrogen, amoniak, helium, dan methan (BJ = 1,33, sedangkan BJ air = 1).
- Jupiter memiliki atmosfer, namun gerakannya sangat lambat sehingga terdapat noda-noda yang tetap dan tidak berpindah tempat.
- Atmosfer Jupiter terbentuk dari zat amonia dan zat metana.
- Formasi-formasi awan yang terlihat pada ban ekuator Jupiter terdiri atas gas-gas yang terkondensasi.
- Terdapat zat air, zat arang, dan zat lemas yang dapat bersenyawa, sehingga dapat menjadi methan dan amoniak karena temperatur yang amat rendah (-140 derajat Celcius).
- Diameter Jupiter adalah 11 kali lebih besar dari diameter Bumi.
- Permukaan Jupiter 120 kali lebih besar dari permukaan Bumi.
- Tidak terdapat kehidupan pada Jupiter karena atmosfernya yang bertemperatur -140 derajat Celcius.
- Jupiter memiliki 67 satelit alami.
9 Fakta Unik Tentang Planet Jupiter
Berikut kami rangkum fakta unik terkait planet jupiter:
Terbesar di Tata Surya
Planet jupiter memiliki ukuran yang luar biasa dengan diameter khatulistiwa sekitar 143.000 km, menjadikannya planet terbesar di tata surya. Menurut NASA, ukuran planet ini dapat mencapai dua kali lipat dari gabungan seluruh planet lainnya.
Baca juga: Industri 4.0 dan Society 5.0
Selain itu, planet ini yang terdiri dari helium dan hidrogen memiliki volume yang mencapai lebih dari 1.300 kali volume Bumi, membuatnya sangat unik dan tidak ada planet lain yang seukuran.
Mengalami Hari Tersingkat
Jupiter memiliki hari terpendek di antara planet-planet lain di tata surya, hanya berdurasi 9 jam 55 menit 30 detik waktu bumi. Artinya, satu hari di Jupiter setara dengan setengah hari di bumi. Kecepatan rotasi Jupiter mencapai 12,6 kilometer per detik, yang menyebabkan fenomena tersebut terjadi.
Mempunyai Satelit Terbesar
Jupiter memiliki total 79 satelit yang diberi nama dari kekasih dan keturunan dewa Romawi yang sama. Di antara satelit-satelit tersebut, terdapat empat satelit terbesar yaitu Io, Europa, Ganymede, dan Callisto.
Baca juga: Pengertian dan Tantangan Revolusi Industri 4.0
Ganymede, satelit terbesar dari Jupiter, juga menjadi satelit terbesar di tata surya dengan ukuran yang lebih besar dari Pluto dan Merkurius. Selain itu, Ganymede memiliki keunikan sebagai satelit tunggal dengan medan magnetiknya sendiri. Tidak hanya itu, Ganymede juga memiliki setidaknya satu lautan yang terletak di antara lapisan es.
Mempunyai Fenomena The Gred Red Spot
The Great Red Spot merupakan fenomena antisiklon di mana terjadi badai yang sangat besar dan konsisten. NASA Solar System Exploration melaporkan bahwa badai ini terdapat di Jupiter dan disebut sebagai Bintik Merah. Badai ini memiliki diameter sekitar 24.000 km dan ketinggian 12-14.000 km.
Baca juga: VOSviewer: Bibliometric Analysis Tools for Industry 4.0 and Supply Chain
Ukuran dari badai ini hampir tiga kali lipat ukuran planet Bumi. Awalnya, badai ini ditemukan oleh astronom asal Italia bernama Giovanni Cassini pada tahun 1665. Badai ini diduga terbentuk akibat dari kecepatan rotasi Planet Jupiter pada sumbunya. Setelah 354 tahun, badai ini masih ada di Jupiter, tetapi ukurannya terus mengecil perlahan-lahan.
Planet Jupiter di Kenal Sebagai Penjaga Tata Surya
Setelah Matahari, Jupiter adalah objek terbesar di tata surya. Kekuatan gravitasi yang sangat kuat dari Jupiter memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan tata surya.
Jupiter membantu mengalihkan asteroid dan komet dari jalur yang dapat membahayakan Bumi. Sebagai planet terluar tata surya, Jupiter juga bertindak sebagai penghalang alami untuk melindungi planet-planet bagian dalam dari ancaman luar angkasa. Oleh karena itu, Jupiter sering disebut sebagai “Penjaga Tata Surya”.
Planet Jupiter Mempunyai Atmosfir Berlapis
Dikutip dari Space.com, atmosfer Jupiter terdiri dari beberapa lapisan. Komposisi atmosfer Jupiter sendiri terdiri dari 90 persen gas hidrogen, hampir 10 persen gas helium, serta sedikit kandungan amonia, belerang, metana, dan uap air.
Planet Jupiter Memiliki Waktu Rotasi Sangat Cepat
Jupiter membutuhkan waktu 12 tahun Bumi untuk mengorbit Matahari. Jarak rata-rata Jupiter dari Matahari adalah 778.412.020 kilometer, 5.203 kali lebih jauh dari jarak rata-rata Bumi ke Matahari. Jupiter memiliki waktu rotasi selama 10 jam dan merupakan planet dengan waktu rotasi yang sangat cepat. Rotasi yang cepat dan arus listrik menyebabkan badai di Jupiter.
Permukaan Planet Jupiter Tidak Dapat di Pijak
Permukaan Jupiter berbeda dengan bumi, karena sebagian besar terdiri dari gas dan cairan, sehingga tidak dapat dipijak. Jika seseorang berdiri di atas permukaannya, mereka akan langsung terjatuh ke dalam perut Jupiter. Hal ini disebabkan oleh jaraknya yang jauh dari Matahari, yang membuat suhu permukaan Jupiter jauh lebih dingin daripada bumi.
Menurut NASA, suhu di permukaan Jupiter mencapai -145 derajat Celsius, sedangkan suhu intinya mencapai sekitar 24.000 derajat Celsius, yang bahkan lebih panas daripada permukaan Matahari.
Planet Jupiter Pernah di Tabrak Meteor
Pada tahun 1994, komet Shoemaker-Levy 9 diprediksi akan menabrak bumi. Namun, beruntung sebelum komet tersebut benar-benar menabrak bumi, ia terlebih dahulu melewati Jupiter yang memiliki gravitasi yang sangat kuat. Karena gravitasi Jupiter yang kuat, komet tersebut akhirnya tertarik dan mendekati Jupiter. Sehingga, akhirnya komet tersebut tidak menabrak bumi, melainkan menabrak Planet Jupiter.
Kesimpulan
Jupiter merupakan planet yang sangat unik dan menarik untuk dipelajari, jupiter memiliki banyak satelit, termasuk empat satelit terbesar yaitu Io, Europa, Ganymede dan Callisto. Jupiter juga memiliki Great Red Spot, badai yang sangat besar dan persisten yang dapat dilihat dari bumi.
Selain itu, Jupiter memiliki atmosfer berlapis-lapis yang terdiri dari gas hidrogen, gas helium, amonia, belerang, metana, dan uap air. Jupiter membutuhkan waktu 12 tahun Bumi untuk mengorbit Matahari dan memiliki waktu rotasi yang sangat cepat, yang menyebabkan badai-badai di planet ini.
Jupiter memiliki kekuatan gravitasi yang besar dan sering dijuluki sebagai “Penyedot Debu Tata Surya” karena kemampuannya mencegah asteroid dan komet menabrak Bumi. Meskipun tidak dapat dipijak karena sebagian besar terbentuk dari gas dan cairan, permukaan Jupiter sangat menarik untuk dipelajari karena suhu yang ekstrem di permukaan dan intinya.
Referensi
- NASA Solar System Exploration: https://solarsystem.nasa.gov/planets/jupiter/overview/
- Space.com: https://www.space.com/jupiter
- National Geographic: https://www.nationalgeographic.com/science/space/solar-system/jupiter/
- Britannica: https://www.britannica.com/place/Jupiter-planet
- Universe Today: https://www.universetoday.com/tag/jupiter/