Permintaan Efektif: Apa itu, Faktor, dan Contohnya

Permintaan efektif

Permintaan efektif atau effective demand merujuk pada keinginan masyarakat untuk membeli suatu produk pada berbagai harga atau kondisi. Dalam ranah ekonomi, istilah hukum permintaan dan hukum penawaran sangat berkaitan erat dengan perilaku konsumen.

Secara umum, permintaan menggambarkan keinginan atau kebutuhan konsumen terhadap suatu produk atau layanan selama suatu periode waktu tertentu. Terdapat tiga bentuk permintaan yang umumnya dikenal, yakni permintaan efektif, permintaan absolut, serta permintaan potensial.

Namun demikian, pada artikel kali ini kita hanya berfokus pada effective demand, faktor, serta contohnya.

Apa itu Permintaan Efektif?

Permintaan efektif merujuk pada keinginan konsumen untuk memperoleh suatu produk, sekaligus memiliki kemampuan finansial untuk membelinya tanpa memandang harga atau kondisi tertentu.

Tipe permintaan ini tumpang tindih dengan penawaran, karena terjadi ketika konsumen memiliki sumber daya untuk membayar barang yang ditawarkan.

Sebaliknya, permintaan laten berarti bahwa masyarakat memiliki keinginan untuk membeli produk tetapi terbatas oleh keterbatasan finansial atau kendala lainnya. Alasan di balik ini bisa berupa ketersediaan yang rendah atau kurangnya pengetahuan.

Dalam konteks ini, peran effective demand menjadi sangat penting karena berperan dalam mendorong dan menjaga kesehatan ekonomi secara keseluruhan.

Baca juga: Marketing Communication: Pengertian dan Perannya

Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Efektif

Setelah memahami konsep permintaan efektif, Anda juga perlu menggali lebih dalam mengenai faktor-faktor yang berperan dalam membentuknya. Beberapa faktor yang mempengaruhi effective demand dapat diuraikan sebagai berikut:

Pendapatan Masyarakat

Salah satu unsur yang memiliki dampak besar pada effective demand adalah ketersediaan dana dan kemampuan seseorang untuk membeli produk tertentu. Faktor-faktor ini sangat tergantung pada jumlah pendapatan yang diterima oleh individu.

Dalam hal ini, hubungan antara pendapatan masyarakat dan effective demand sangatlah erat. Ketika pendapatan mengalami peningkatan, kapabilitas konsumen untuk membeli barang juga meningkat. Sebaliknya, saat pendapatan menurun, konsumen cenderung mengurangi pengeluaran. Karenanya, aspek keuangan masyarakat memiliki peran signifikan dalam membentuk effective demand.

Harga Produk

Harga suatu barang adalah salah satu determinan utama yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian, dan dengan demikian, memengaruhi terbentuknya effective demand.

Prinsip ini juga tercermin dalam kurva permintaan yang telah dikenal secara umum. Ketika harga turun, biasanya permintaan akan meningkat. Namun, saat harga naik, cenderung terjadi penurunan dalam permintaan pasar terhadap produk tersebut.

Akses Kredit

Ketersediaan layanan kredit memiliki peran dalam memperlancar dan memfasilitasi transaksi pembelian, terutama untuk produk dengan harga yang signifikan seperti properti atau kendaraan bermotor. Ketika kredit mudah diperoleh, effective demand dapat meningkat. Sebaliknya, akses yang terbatas seperti bunga tinggi atau persyaratan uang muka yang besar dapat membatasi terjadinya permintaan efektif.

Faktor-faktor tersebut merupakan sebagian dari elemen-elemen yang dapat memengaruhi terbentuknya effective demand pada pasar.

Baca juga: Cara Daftar NPWP Online 2023 dan Persyaratannya

Selera Konsumen

Preferensi konsumen terhadap produk atau merek tertentu dapat mempengaruhi seberapa banyak mereka bersedia membeli. Faktor ini mencakup tren mode, preferensi gaya hidup, dan selera pribadi.

Tren dan Prakiraan

Faktor eksternal seperti tren ekonomi, demografi, atau perubahan dalam preferensi konsumen dapat mempengaruhi permintaan efektif. Contohnya, peningkatan minat terhadap produk ramah lingkungan dapat meningkatkan permintaan untuk produk semacam itu.

Promosi dan Pemasaran

Upaya pemasaran seperti iklan, penawaran khusus, atau kampanye promosi dapat merangsang minat dan mempengaruhi permintaan efektif pada jangka pendek.

Faktor Sosial dan Budaya

Nilai-nilai budaya, tren sosial, dan norma sosial dapat memainkan peran dalam permintaan efektif. Contohnya, dalam masyarakat tertentu, memiliki produk tertentu dapat dianggap prestisius.

Perubahan Teknologi

Kemajuan teknologi atau inovasi produk dapat merangsang permintaan baru atau mengubah preferensi konsumen terhadap produk yang ada.

Keadaan Ekonomi Makro

Faktor-faktor seperti tingkat pengangguran, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi dapat mempengaruhi daya beli masyarakat secara keseluruhan, yang pada gilirannya memengaruhi permintaan efektif.

Peraturan Pemerintah

Kebijakan pemerintah, seperti pajak atau insentif, dapat mempengaruhi biaya produk atau daya beli konsumen, yang pada akhirnya memengaruhi permintaan efektif.

Baca juga: Implementasi Marketing Mix 8P di Perusahaan Jasa

Rumus Permintaan Efektif dan Cara Menghitungnya

Untuk mengukur sejauh mana konsumen memiliki kemampuan dan keinginan dalam membeli suatu produk, Anda dapat menggunakan rumus Permintaan Efektif (PE).

Rumus Permintaan Efektif dihitung dengan PE = P + (I – E) + DC. Berikut adalah penjelasan tentang masing-masing elemen dalam rumus tersebut:

  • P = Total produksi dari produk serupa.
  • I = Jumlah impor produk yang sama dari negara lain.
  • E = Jumlah ekspor produk yang sama ke negara lain.
  • DC = Selisih antara persediaan awal dan persediaan akhir produk.

Contoh Permintaan Efektif

Misalkan ada pasar lokal yang menjual ponsel pintar. Pada tahun tertentu, total produksi ponsel pintar oleh perusahaan-perusahaan lokal adalah 100.000 unit. Selain itu, terdapat impor ponsel pintar dari luar negeri sebanyak 30.000 unit, dan ekspor ke luar negeri sebanyak 10.000 unit. Persediaan awal tahun sebanyak 5.000 unit, dan persediaan akhir tahun menjadi 8.000 unit.

Menggunakan rumus Permintaan Efektif (PE = P + (I – E) + DC), kita bisa menghitung nilai permintaan efektif untuk ponsel pintar tersebut:

  • P = 100.000 (produksi)
  • I = 30.000 (impor)
  • E = 10.000 (ekspor)
  • DC = 8.000 – 5.000 = 3.000 (selisih persediaan)

PE = 100.000 + (30.000 – 10.000) + 3.000 = 123.000

Dalam contoh ini, effective demand untuk ponsel pintar pada tahun tersebut adalah sebanyak 123.000 unit. Ini mencerminkan jumlah yang sebenarnya diminta oleh konsumen, dengan mempertimbangkan semua faktor produksi, perdagangan internasional, dan perubahan persediaan.

Harap dicatat bahwa ini hanyalah contoh sederhana untuk memahami konsep permintaan efektif. Dalam praktiknya, faktor-faktor yang memengaruhi permintaan efektif bisa lebih kompleks dan melibatkan banyak variabel.

Baca juga: Cara Mengurus SIM Hilang: Syarat dan Biaya 2023

Perbedaan Antar Permintaan Efektif dan Potensial

Permintaan efektif dan permintaan potensial memiliki perbedaan signifikan, karena permintaan potensial mendasarkan pada sejumlah variabel yang memiliki dampak pada masa depan.

Permintaan potensial merujuk pada permintaan yang masih tergantung pada faktor-faktor tertentu yang, jika terpenuhi, bisa mengubahnya menjadi effective demand. Dengan kata lain, permintaan potensial memiliki potensi untuk berubah menjadi permintaan yang sebenarnya jika kondisinya sesuai. Dalam konteks ini, permintaan efektif dan permintaan potensial memiliki hubungan tidak langsung.

Permintaan potensial bisa dianggap sebagai ukuran kemampuan konsumen untuk membeli suatu produk, namun pembelian tersebut belum terjadi. Sementara itu, effective demand adalah permintaan yang didukung oleh kemampuan finansial konsumen dan telah terealisasi dalam bentuk pembelian.

Istilah permintaan potensial terkait erat dengan skala potensi pasar, yang bergantung pada kapasitas finansial calon konsumen untuk membeli berbagai produk yang diperlukan.

Faktor-faktor seperti penurunan harga produk, peningkatan daya beli masyarakat, persediaan produk yang melimpah di pasar, dan pertumbuhan jumlah penduduk memiliki pengaruh terhadap permintaan potensial.

Namun, beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan potensial meliputi penurunan harga produk, kenaikan daya beli masyarakat, pertumbuhan populasi, dan kelimpahan persediaan produk di pasar.

Pengukuran permintaan potensial sering dianggap kurang akurat dibandingkan dengan pengukuran effective demand. Untuk lebih memahaminya, perbedaan antara permintaan efektif dan permintaan potensial dapat diilustrasikan dengan contoh yang konkret.

Baca juga: Social Media Marketing Membangun Kehadiran Bisnis di Era Digital

Kesimpulan

Permintaan efektif adalah keinginan konsumen untuk membeli suatu produk yang disertai dengan kemampuan finansial untuk melakukannya, tidak peduli dengan harga atau kondisi tertentu. Permintaan potensial, di sisi lain, mencerminkan kemampuan konsumen untuk membeli namun belum terealisasi dalam pembelian aktual. Perbedaan antara keduanya terletak pada fokus pada realitas saat ini (permintaan efektif) versus potensi masa depan (permintaan potensial), serta keterhubungan antara keduanya. Faktor seperti pendapatan, harga produk, akses kredit, dan variabel lainnya dapat memengaruhi baik effective demand maupun potensial. Meskipun pengukuran permintaan potensial mungkin kurang akurat, perbedaan antara kedua konsep ini penting dalam memahami dinamika pasar dan perilaku konsumen.

Referensi

  1. Mankiw, N. G. (2014). Principles of Economics. Cengage Learning.
  2. Parkin, M., & Bade, R. (2019). Economics. Pearson.
  3. Samuelson, P. A., & Nordhaus, W. D. (2018). Economics. McGraw-Hill Education.
  4. McConnell, C. R., Brue, S. L., & Flynn, S. M. (2018). Economics: Principles, Problems, and Policies. McGraw-Hill Education. (
  5. Salvatore, D. (2020). Microeconomics: Theory and Applications. Oxford University Press.
  6. Pindyck, R. S., & Rubinfeld, D. L. (2017). Microeconomics. Pearson.