Investasi Properti: Pengertian, Jenis, Keuntungan, dan Kerugian

Investasi Properti

Investasi properti adalah salah satu bentuk investasi yang telah lama dikenal dan dipercaya oleh banyak orang sebagai cara untuk membangun kekayaan jangka panjang. Seiring berjalannya waktu, properti telah membuktikan dirinya sebagai investasi yang kokoh dan menguntungkan.

Pengertian Investasi Properti

Investasi properti merujuk pada tindakan membeli properti atau real estate dengan maksud untuk menghasilkan keuntungan melalui aktivitas seperti menyewakan properti tersebut, menjualnya kembali di masa depan, atau bahkan keduanya. Artinya, tujuan utama pembelian properti dalam investasi ini adalah untuk keuntungan finansial, dan bukan untuk digunakan sebagai tempat tinggal oleh pembelinya.

Investasi properti dapat dilakukan oleh perorangan maupun oleh lembaga atau badan usaha. Selain itu, investasi properti dapat bersifat jangka panjang atau jangka pendek, tergantung pada strategi dan tujuan investornya.

Meskipun istilah “rumah kedua” seringkali digunakan dalam konteks investasi properti, hal ini tidak berlaku untuk semua kasus. Sebagai contoh, seseorang mungkin memutuskan untuk membeli rumah kedua, seperti sebuah vila di salah satu destinasi wisata, untuk digunakan sebagai tempat menginap saat berlibur di wilayah tersebut. Dalam situasi seperti ini, properti tersebut bukanlah bagian dari investasi properti, melainkan dimaksudkan untuk kepentingan pribadi dan kenyamanan pribadi. Properti tersebut tidak dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan pasif seperti yang umumnya terkait dengan investasi properti.

Baca juga: Apa itu Waralaba: Syarat, Jenis, Keuntungan, dan Contohnya

Jenis-Jenis Properti

Terdapat tiga kategori properti yang dapat dijadikan investasi. Berikut di antaranya:

Properti Residensial

Investor dapat memperoleh pendapatan tambahan dengan menyewakan properti residensial, seperti rumah, kondominium, atau apartemen. Properti ini dibeli oleh investor dan disewakan kepada individu lainnya, dengan biaya sewa yang dikumpulkan setiap bulannya.

Properti Komersial

Selain dari segi residensial, properti yang dibeli untuk tujuan investasi tidak selalu terbatas pada jenis residensial. Beberapa investor memilih untuk berinvestasi di properti komersial yang secara khusus digunakan untuk keperluan bisnis. Meskipun biaya perawatan dan peningkatan kualitas properti komersial mungkin cukup tinggi, biaya tersebut dapat terbayar dengan hasil penjualan atau pendapatan sewa. Contoh properti komersial termasuk apartemen yang berlokasi di area komersial atau lokasi toko ritel.

Properti Campuran

Properti campuran merupakan jenis properti yang dapat digunakan untuk tujuan residensial dan komersial secara bersamaan. Contoh yang umum ditemui dari jenis properti ini adalah ruko, yang seringkali memiliki bagian bawah yang digunakan untuk usaha seperti restoran atau toko, sementara lantai atasnya bisa digunakan sebagai tempat tinggal oleh pemilik bisnis atau disewakan sebagai kos-kosan.

Baca juga: Analisis Peluang Usaha: Tujuan, Langkah, Metode, dan Contoh

Keuntungan Investasi Properti

Investasi Properti
Sumber Gambar: Freepik

Salah satu keunggulan investasi di sektor properti adalah minimnya risiko dan kestabilan permintaan masyarakat terhadap tempat tinggal. Selain itu, berikut adalah beberapa manfaat tambahan yang dapat diperoleh:

Bisnis Sewa Properti

Aset properti yang Anda miliki memiliki potensi untuk menjadi bisnis yang sangat menguntungkan, terutama jika lokasinya strategis, seperti berada di sekitar kampus atau pusat kota. Properti tersebut dapat dijadikan sebagai rumah kos atau unit hunian untuk disewa dengan kontrak.

Permintaan Rumah Terus Meningkat

Hingga saat ini, keinginan masyarakat untuk memiliki rumah sendiri terus tumbuh. Banyak keluarga yang menginginkan kepemilikan rumah pribadi. Oleh karena itu, aset properti Anda dapat dijadikan sebagai investasi yang menjanjikan, memenuhi kebutuhan terus meningkat dalam pasar perumahan.

Kenaikan Harga Properti yang Konsisten

Dengan terus meningkatnya permintaan akan rumah dan lahan, sementara ketersediaan lahan semakin terbatas, ini dapat mengakibatkan kenaikan harga properti. Keuntungan dari investasi properti ini akan terus tumbuh seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap rumah.

Baca juga: Bisnis B2B: Definisi, Karateristik, dan Contoh Implementasi

Kerugian Investasi Properti

Investasi Properti
Sumber Gambar: Freepik

Investasi dalam bidang properti juga memiliki sejumlah kelemahan, termasuk:

Memerlukan Modal Besar

Investasi properti, terutama dalam format konvensional atau di luar dunia digital, seringkali memerlukan investasi modal yang signifikan. Harga properti bisa berkisar mulai dari ratusan juta hingga miliaran rupiah, bahkan mencapai triliunan rupiah. Diperlukan pertimbangan serius terkait kemampuan finansial.

Rentan Terhadap Risiko

Investasi properti dapat rentan terhadap risiko bencana, seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, dan risiko lainnya. Untuk mengatasi risiko-risiko ini, perlu diperoleh asuransi properti. Ini berarti pemilik properti harus membayar premi asuransi secara berkala untuk memperoleh perlindungan properti.

Kesulitan dalam Penjualan Cepat

Investasi properti termasuk dalam kategori aset tidak likuid atau sulit dicairkan dalam waktu singkat. Penjualan properti biasanya memerlukan waktu yang cukup lama, berbeda dengan saham atau reksadana yang dapat dijual lebih cepat. Jika lokasi properti tidak strategis, penjualan bisa menjadi sulit dan mungkin memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan tahunan.

Baca juga: 8 Ide Bisnis Online Untuk Pelajar di Tahun 2023

Cara Investasi Properti

Investasi Properti
Sumber Gambar: Freepik

Menyadur dari halaman cermati, berikut ini tips Investasi Properti yang Aman

Pemilihan Tipe Properti

Properti hadir dalam berbagai tipe, seperti rumah, apartemen, ruko, atau lahan kosong. Penting untuk menentukan tipe properti yang sesuai dengan kebutuhan jangka panjang. Misalnya, rumah dan lahan kosong memiliki perbedaan harga, dimana rumah yang sudah jadi tentu lebih mahal. Sesuaikan pilihan dengan kebutuhan dan rencana investasi Anda.

Perhatikan Lokasi Secara Cermat

Lokasi properti menjadi faktor krusial. Pilihlah properti yang berada di lokasi strategis agar mudah dijangkau oleh banyak orang. Jika anggaran terbatas, pertimbangkan lokasi di pinggir kota dengan akses yang baik, karena lokasi semacam itu juga dapat menjadi ramai dan harga propertinya meningkat.

Persiapkan Modal Secukupnya

Selain mempertimbangkan lokasi, modal yang mencukupi juga krusial dalam membeli properti. Selain biaya pokok, pertimbangkan juga biaya lainnya seperti uang muka (DP), booking fee, dan cicilan bulanan jika menggunakan metode KPR. Menabung sejak dini penting untuk memastikan kemampuan finansial.

Evaluasi Kredibilitas Pengembang

Penting untuk mengevaluasi kredibilitas pengembang properti. Pilihlah pengembang yang memiliki riwayat proyek yang baik dan berhasil diselesaikan. Informasi ini dapat membantu Anda menghindari kekecewaan terkait kualitas bangunan dan kelancaran proyek.

Periksa Kelengkapan Fasilitas

Untuk properti seperti apartemen dan kos-kosan, pastikan untuk memeriksa kelengkapan fasilitas. Properti dengan fasilitas lengkap lebih diminati oleh penyewa, karena ini dapat menghemat biaya tambahan untuk fasilitas di dalam hunian. Hal ini dapat mempengaruhi harga sewa yang dapat Anda tetapkan.

Minta Informasi melalui Brosur

Minta brosur setiap kali Anda mengunjungi pameran atau kantor pemasaran pengembang. Brosur memberikan informasi lengkap tentang tipe properti yang ditawarkan dan memudahkan perbandingan antara properti dari pengembang yang berbeda.

Ajukan KPR dengan Cermat

Jika tabungan tidak mencukupi, pertimbangkan untuk mengajukan KPR. Pastikan untuk membawa dokumen persyaratan yang diperlukan. Meskipun pengajuan KPR dapat diterima atau ditolak, memiliki catatan keuangan yang baik dapat meningkatkan kemungkinan persetujuan.

Persiapkan Uang Tunai Tambahan

Selain mengandalkan KPR, pastikan untuk menyediakan uang tunai tambahan. Ada berbagai biaya tambahan seperti asuransi, notaris, biaya bank, dan pajak yang perlu dipertimbangkan.

Tentukan Tenor Pembayaran

Saat mengajukan KPR, pilih tenor pembayaran yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Meskipun idealnya 5-10 tahun, sesuaikan dengan kondisi keuangan dan kemampuan pembayaran.

Kontrol Pengeluaran Bulanan

Pembelian properti dengan KPR akan menambah pos pengeluaran bulanan. Kontrol pengeluaran dengan cermat agar tetap sesuai dengan anggaran dan menjaga stabilitas keuangan hingga cicilan lunas.

Memahami seluk-beluk investasi properti penting untuk memastikan keuntungan maksimal, bahkan bagi mereka dengan gaji pas-pasan. Semua orang berkesempatan untuk berinvestasi properti, tanpa modal besar, dengan perencanaan dan pengelolaan keuangan yang bijak.

Referensi

  1. Singh, A. (2021). Understanding the Basics of Real Estate Investment. Investopedia. https://www.investopedia.com/investing/basics-buying-real-estate-4768940
  2. “5 Signs You’re Ready to Invest in Real Estate.” Rocket Mortgage. https://www.rocketmortgage.com/learn/signs-youre-ready-to-invest-in-real-estate
  3. “Types of Real Estate Investments.” Cleartax. https://cleartax.in/s/real-estate/types-of-real-estate-investment
  4. “The Pros and Cons of Investing in Real Estate.” The Balance Money. https://www.thebalance.com/investing-in-real-estate-4772304
  5. “Cara Investasi Properti yang Aman” Deposito Jago. https://www.depositojago.com/artikel/cara-investasi-properti-yang-aman