Derivatif adalah
Business

Derivatif Adalah: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Manfaatnya

Derivatif merupakan salah satu instrumen yang mendominasi pasar. Baik digunakan untuk manajemen risiko, spekulasi, maupun investasi, derivatif memiliki peran kunci dalam membentuk ekonomi global.

Pengertian Derivatif

Derivatif adalah kesepakatan kontrak yang diperjanjikan oleh dua pihak atau lebih dengan tujuan untuk menjual atau membeli aset atau komoditas. Nantinya, kesepakatan tersebut akan menjadi objek perdagangan. Harga kesepakatan ini harus disetujui oleh semua pihak yang terlibat, dan hal ini juga dipengaruhi oleh nilai aset atau komoditas yang mendasarinya.

Derivatif merupakan instrumen investasi yang terdiri dari beragam produk keuangan dan diawasi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Produk keuangan yang terlibat mencakup saham, mata uang, obligasi, tingkat suku bunga, indeks saham, indeks obligasi, dan lain sebagainya.

Namun, jika produk derivatif melibatkan komoditas, pengawasannya dilakukan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).

Secara sederhana, derivatif beroperasi sebagai instrumen investasi yang didasarkan pada kontrak perjanjian perdagangan. Ini juga termasuk dalam kategori investasi berisiko tinggi karena lebih bergantung pada perkiraan harga di masa depan dengan potensi pengembalian investasi yang besar.

Baca juga: Pengertian Out of Stock dan 7 Cara Mengatasinya

Dasar Hukum Derivatif

Derivatif adalah
Sumber Gambar: Freepik

Perdagangan derivatif masuk dalam ranah hukum pasar modal dan keuangan. Di Indonesia, berbagai peraturan perundang-undangan mengatur pelaksanaan derivatif:

Transaksi atau perjanjian derivatif merupakan kegiatan investasi yang didukung oleh dasar hukum, sehingga keamanannya dapat dijamin. Berikut adalah beberapa dasar hukum terkait pelaksanaan:

  • Peraturan Pemerintah No.45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal.
  • Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
  • Surat Edaran Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) tanggal 25 Februari 2002 No. SE-01/PM/2002 tentang Kontrak Berjangka Indeks Efek dalam Pelaporan Manajemen Risiko Keuangan dan Perusahaan Efek.
  • Surat Keputusan (SK) Bapepam tanggal 20 Februari 2003 No. Kep.07/PM/2003 tentang Penetapan Kontrak Berjangka atas Indeks Efek sebagai Efek.
  • Peraturan Bapepam tanggal 31 Oktober 2003 No. III. E. 1 tentang Kontrak Berjangka dan Opsi atas Efek atau Indeks Efek.
  • Persetujuan tertulis Bapepam tanggal 18 Februari 2004 No. S-356/PM/2004 tentang Persetujuan Kontrak Berjangka atas Indeks Efek-LN (DJIA & DJ Japan Titans 100).

Para individu atau perusahaan yang berencana untuk terlibat dalam perdagangan derivatif harus memahami dan mematuhi regulasi ini. Konsultasi dengan ahli hukum atau profesional keuangan yang berpengalaman dalam yurisdiksi yang relevan juga dianjurkan.

Baca juga: Prospecting: Apa itu, Tujuan, Tahap, Langkah, Tips, dan Contohnya

Jenis Derivatif

Derivatif hadir dalam berbagai bentuk dan dapat berkaitan dengan berbagai aset atau komoditas. Berikut adalah beberapa jenis derivatif umum ditemui:

Forward Contracts (Kontrak Forward)

Forward contracts adalah perjanjian antara dua pihak untuk melakukan transaksi pembelian atau penjualan suatu aset dasar pada tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang ditetapkan saat kesepakatan dibuat.

Futures Contracts (Kontrak Berjangka)

Futures contracts mirip dengan forward contracts, tetapi diperdagangkan di bursa dengan standar tertentu, termasuk ukuran kontrak dan tanggal kadaluarsa. Ini menciptakan likuiditas yang lebih besar dan transparansi pasar yang lebih tinggi.

Options (Opsi)

Options memberikan pembeli hak, bukan kewajiban, untuk membeli (call option) atau menjual (put option) aset dasar pada harga dan tanggal tertentu. Ini memberi fleksibilitas bagi pemegang opsi tanpa memerlukan kepemilikan fisik aset.

Swaps

Swaps adalah perjanjian antara dua pihak untuk menukar aliran kas atau pembayaran berdasarkan kondisi tertentu. Ini bisa mencakup pertukaran suku bunga, mata uang, atau komoditas.

Setiap jenis memiliki karakteristik dan fungsi sendiri. Para investor dan pelaku pasar menggunakan beragam jenis derivatif ini untuk mencapai tujuan mereka, termasuk manajemen risiko, spekulasi, dan penciptaan peluang investasi.

Fungsi Derivatif

Derivatif memiliki peran kunci dalam membantu para pelaku pasar mengelola risiko. Dalam dunia bisnis yang penuh dengan ketidakpastian, manajemen risiko menjadi suatu keharusan, memberikan beberapa fungsi utama:

Hedging (Lindung Nilai)

Salah satu fungsi utama derivatif adalah untuk lindung nilai terhadap fluktuasi harga atau perubahan kondisi pasar. Para pelaku pasar dapat menggunakannya untuk mengurangi risiko yang mungkin timbul akibat perubahan nilai aset dasar seperti saham, mata uang, komoditas, atau suku bunga. Dalam hal ini, derivatif bertindak sebagai asuransi yang membantu melindungi nilai aset atau arus kas dari perubahan yang tidak diinginkan.Contoh: Seorang produsen mobil khawatir tentang fluktuasi harga logam. Dia dapat menggunakan kontrak berjangka logam untuk melindungi diri dari kenaikan harga logam.

Spekulasi

Derivatif juga digunakan oleh para spekulator yang mencari peluang untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan harga aset dasar. Investor dengan pandangan yang kuat tentang arah pergerakan pasar dapat memanfaatkan derivatif untuk memperoleh eksposur tanpa harus memiliki aset fisik. Walaupun spekulasi melibatkan risiko yang lebih tinggi, ini juga dapat menghasilkan keuntungan yang besar jika prediksi benar.Contoh: Seorang trader yang percaya bahwa harga minyak akan naik di masa depan dapat membeli kontrak berjangka minyak untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga tersebut.

Arbitrase

Arbitrase adalah praktik memanfaatkan perbedaan harga antara aset yang serupa di pasar yang berbeda. Derivatif sering digunakan dalam strategi arbitrase untuk mengambil keuntungan dari ketidakseimbangan harga antara pasar atau instrumen yang terkait.Contoh: Seorang arbitraseur memanfaatkan perbedaan harga antara kontrak berjangka indeks saham di dua bursa yang berbeda untuk mendapatkan keuntungan tanpa risiko.

Baca juga: Cara Mengatur Uang Gaji 2 Juta

Manfaat Umum Derivatif

Derivatif adalah
Sumber Gambar: Freepik

Selain manajemen risiko, derivatif juga memiliki manfaat umum dalam berbagai konteks:

Liquidity Enhancement

Derivatif sering diperdagangkan di bursa dengan likuiditas yang tinggi, yang memungkinkan pelaku pasar untuk membeli dan menjual dengan mudah. Hal ini menciptakan pasar yang efisien.

Price Discovery

Perdagangan derivatif dapat memberikan indikasi tentang ekspektasi pasar terhadap harga aset dasar di masa depan, yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan investasi.

Diversifikasi Portofolio

Derivatif memungkinkan investor untuk diversifikasi portofolio mereka dengan cara yang lebih fleksibel. Mereka dapat mengambil posisi di berbagai kelas aset tanpa harus membeli aset fisik.

Pentingnya Memahami Risiko Derivatif

Sebelum terlibat dalam perdagangan derivatif, penting untuk memahami risiko-risiko yang terkait dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Risiko-risiko yang mungkin timbul dalam perdagangan derivatif meliputi:

Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko akibat fluktuasi harga aset dasar yang mendasarinya. Perubahan dalam harga saham, komoditas, mata uang, atau suku bunga dapat memiliki dampak langsung pada nilai derivatif. Jika pergerakan harga tidak sesuai dengan ekspektasi, ini dapat mengakibatkan kerugian finansial.

Risiko Kredit

Risiko kredit muncul ketika salah satu pihak dalam kontrak derivatif gagal memenuhi kewajiban pembayaran atau pengiriman. Ini bisa terjadi jika salah satu pihak mengalami kesulitan keuangan atau gagal mematuhi kesepakatan kontrak. Risiko kredit dapat mengarah pada kerugian finansial yang signifikan.

Risiko Likuiditas

Likuiditas terjadi ketika tidak ada cukup pembeli atau penjual di pasar untuk menjalankan transaksi derivatif dengan cepat. Ini bisa mengakibatkan kesulitan untuk membeli atau menjual derivatif dengan harga yang diinginkan. Risiko likuiditas dapat menyulitkan keluar dari posisi atau mengakibatkan kerugian akibat perbedaan harga.

Meskipun perdagangan derivatif menawarkan peluang keuntungan yang signifikan, risiko-risiko yang terkait tidak boleh diabaikan. Penting untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang risiko-risiko ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai sebelum terlibat dalam perdagangan derivatif.

Pajak dalam Perdagangan Derivatif

Penting untuk memahami implementasi pajak pada instrumen derivatif. Di Indonesia, Peraturan Pemerintah RI No. 17 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Transaksi Derivatif Berupa Kontrak Berjangka yang Diperdagangkan di Bursa mengatur pajak yang dikenakan pada transaksi derivatif.

Dalam peraturan ini, dijelaskan bahwa pajak yang dikenakan pada transaksi derivatif adalah tergolong PPh final dengan tarif sebesar 2,5% berdasarkan margin awal. Ini berarti bahwa pajak tersebut adalah pajak final dan harus dibayar atas perbedaan antara harga pembelian dan harga penjualan dalam kontrak derivatif.

Pajak dalam perdagangan derivatif merupakan hal yang penting untuk diperhitungkan dalam perencanaan keuangan dan investasi.

Kesimpulan

Derivatif adalah instrumen keuangan yang kompleks dan serbaguna yang telah menjadi bagian integral dalam pasar keuangan global. Dengan pemahaman yang mendalam tentang pengertian, jenis, fungsi, dan manfaat derivatif, serta kewaspadaan terhadap risiko yang terkait, para pelaku pasar dapat memanfaatkan instrumen ini secara efektif untuk mencapai tujuan mereka dalam dunia keuangan yang penuh tantangan. Jadi, apakah Anda seorang investor, spekulator, atau manajer risiko, derivatif dapat menjadi alat yang berharga dalam portofolio keuangan Anda.

Referensi

  1. https://bappebti.go.id
  2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
  3. Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995
  4. Peraturan Pemerintah RI No. 17 Tahun 2009
Bambang Niko Pasla

A seasoned writer in the fields of industry, business, and technology. Enjoys sports and traveling activities.