Setiap perusahaan atau organisasi memiliki karakteristik unik yang dikenal sebagai budaya organisasi. Ini sangat berhubungan dengan imagenya di luar lingkungan perusahaan. Namun, perlu diketahui bahwa budaya organisasi berbeda dengan budaya suatu daerah atau negara yang berhubungan dengan tradisi. Oleh karena itu, penting untuk memahami pengertian budaya adat, fungsi dan jenis-jenisnya.
Pengertian Budaya Organisasi
Pengertian Budaya Organisasi, khususnya kata “budaya” tidak hanya mengacu pada tradisi dan kebudayaan suatu daerah di Indonesia, tetapi juga mencakup karakteristik unik dari suatu organisasi. Karakteristik ini dapat dikatakan sebagai budaya organisasi. Budaya didefinisikan sebagai seperangkat pemahaman penting yang berkembang, dipercayai, dan diterapkan oleh suatu kelompok. Sementara itu, organisasi adalah kelompok orang dari berbagai latar belakang yang bersatu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, budaya organisasi adalah sistem kepercayaan dan sikap yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang dalam suatu organisasi, yang membedakannya dari organisasi lain.
Baca juga: Importance of Organizational Culture and Leadership on Employee Performance
Budaya organisasi juga dapat didefinisikan sebagai filosofi, ideologi, nilai-nilai, asumsi, kepercayaan, harapan, sikap, dan norma yang menyatakan suatu organisasi dan mencakup semua keberagaman atau pluralisme. Pada dasarnya, budaya organisasi adalah karakteristik yang ada dalam suatu kelompok dan digunakan sebagai panduan dalam perilaku mereka serta membedakannya dari kelompok lain. Ini berarti bahwa budaya organisasi adalah norma dan nilai-nilai perilaku yang harus dipahami dan dipatuhi oleh kelompok orang yang menganutnya.
Baca juga: 14 Pengertian iklim organisasi menurut ahli
Budaya organisasi biasanya melibatkan seluruh pengalaman, filosofi, ekspektasi, dan nilai-nilai dalam organisasi, sehingga akan direfleksikan melalui kegiatan sehari-hari mereka, mulai dari interaksi dengan orang lain, cara kerja, dan ekspektasi di masa depan.
Baca juga: Perbedaan Virtual Reality dan Augmented Reality
Pengertian Budaya Organisasi Menurut Para Ahli
Para ahli mempunyai pandangan masing-masing terkait pengertian budaya organisasi, berikut penjelasannya:
Edgar Schein
seorang ahli dalam bidang budaya organisasi, menyatakan bahwa budaya organisasi adalah “sistem yang menyeluruh dari keyakinan, norma, dan nilai yang diterima oleh anggota suatu organisasi yang menentukan bagaimana organisasi tersebut berperilaku”.
Denison
Denison menyatakan bahwa budaya organisasi adalah “kumpulan dari keyakinan, norma, dan nilai yang diterima oleh anggota suatu organisasi dan yang menentukan bagaimana organisasi tersebut berperilaku”.
Kotter dan Heskett
Budaya organisasi adalah “keseluruhan dari kepercayaan, norma, sikap, dan praktik-praktik yang melekat pada suatu organisasi dan yang membedakannya dari organisasi lain”.
Peters dan Waterman
budaya organisasi adalah “keseluruhan dari nilai-nilai, tradisi, dan keyakinan yang menentukan bagaimana organisasi tersebut bekerja dan mencapai tujuannya”.
Deal dan Kennedy
Deal dan Kennedy menyatakan bahwa budaya organisasi adalah “keseluruhan dari keyakinan, norma, dan tradisi yang diterima oleh anggota suatu organisasi dan yang menentukan bagaimana organisasi tersebut berperilaku”.
Budaya organisasi didefinisikan sebagai sistem keyakinan, norma, dan nilai yang diterima oleh anggota suatu organisasi yang menentukan bagaimana organisasi tersebut berperilaku dan mencapai tujuannya.
Teori Budaya Organisasi
Ada beberapa teori budaya organisasi yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya:
Teori Sistem Budaya Organisasi (Edgar Schein)
Budaya organisasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari tiga tingkatan, yaitu tingkat simbol, tingkat perilaku, dan tingkat keyakinan. Tingkat simbol meliputi simbol-simbol yang digunakan oleh organisasi, tingkat perilaku meliputi cara-cara organisasi dalam menyelesaikan masalah, dan tingkat keyakinan meliputi keyakinan yang diyakini oleh anggota organisasi.
Baca juga: Pengembangan Sumber Daya Manusia
Teori Budaya Organisasi yang Berorientasi Pada Hasil (Denison)
Budaya organisasi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu budaya organisasi yang berorientasi pada hasil dan budaya organisasi yang berorientasi pada proses. Budaya organisasi yang berorientasi pada hasil lebih menitikberatkan pada hasil yang diharapkan, sedangkan budaya organisasi yang berorientasi pada proses lebih menitikberatkan pada proses yang dilalui untuk mencapai hasil.
Teori Budaya Organisasi yang Berorientasi Pada Adaptasi (Kotter dan Heskett)
Budaya organisasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu budaya organisasi yang berorientasi pada adaptasi, budaya organisasi yang berorientasi pada konsistensi, dan budaya organisasi yang berorientasi pada kekuatan. Budaya organisasi yang berorientasi pada adaptasi lebih mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, sedangkan budaya organisasi yang berorientasi pada konsistensi lebih menitikberatkan pada kestabilan, dan budaya organisasi yang berorientasi pada kekuatan lebih menitikberatkan pada kekuatan.
Teori Budaya Organisasi yang Berorientasi Pada Nilai-Nilai (Peters dan Waterman)
Budaya organisasi yang sehat adalah budaya organisasi yang didukung oleh nilai-nilai yang kuat, seperti integritas, profesionalisme, dan komitmen.
Teori Budaya Organisasi yang Berorientasi Pada Keyakinan (Deal dan Kennedy)
Budaya organisasi yang sehat adalah budaya organisasi yang didukung oleh keyakinan yang kuat dari anggota organisasi, seperti keyakinan dalam visi dan misi organisasi, keyakinan dalam tujuan organisasi, dan keyakinan dalam nilai-nilai yang diyakini oleh organisasi. Teori ini menekankan bahwa keyakinan yang kuat dari anggota organisasi akan membuat mereka lebih berdedikasi dan lebih mampu mencapai tujuan organisasi.
Fungsi Budaya Organisasi
Fungsi budaya organisasi sangat penting bagi kesuksesan suatu organisasi. Beberapa fungsi utama dari budaya organisasi adalah:
Memberikan identitas
Budaya organisasi memberikan identitas yang unik pada suatu organisasi, yang membedakannya dari organisasi lain. Ini membuat anggota organisasi merasa termasuk dalam suatu kelompok yang khusus.
Menciptakan kesatuan
Budaya organisasi menciptakan kesatuan dalam suatu organisasi dengan menyediakan norma-norma yang diterima oleh seluruh anggota organisasi, yang membuat mereka bekerja sama dengan baik.
Memfasilitasi komunikasi
Budaya organisasi memfasilitasi komunikasi dengan menyediakan bahasa dan simbol yang digunakan oleh anggota organisasi. Ini membuat anggota organisasi dapat berkomunikasi dengan baik dan memahami satu sama lain.
Menyediakan dukungan
Budaya organisasi menyediakan dukungan bagi anggota organisasi dengan menyediakan norma-norma yang diterima oleh seluruh anggota organisasi, yang membuat mereka merasa aman dan nyaman.
Memfasilitasi pengambilan keputusan
Budaya organisasi memfasilitasi pengambilan keputusan dengan menyediakan norma-norma yang diterima oleh seluruh anggota organisasi, yang membuat mereka dapat bekerja sama dengan baik dalam pengambilan keputusan.
Menyediakan stabilitas
Budaya organisasi menyediakan stabilitas dalam suatu organisasi dengan menyediakan norma-norma yang diterima oleh seluruh anggota organisasi, yang membuat mereka dapat bekerja sama dengan baik dan mencapai tujuan organisasi.
Membantu dalam adaptasi dan perubahan
Budaya organisasi membantu dalam adaptasi dan perubahan dengan memberikan cara-cara yang diterima oleh anggota organisasi untuk mengatasi perubahan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Jenis-jenis Budaya Organisasi
Ada beberapa jenis budaya organisasi yang dikenal dalam literatur, diantaranya:
Budaya Organisasi yang Konservatif
Budaya organisasi yang konservatif menitikberatkan pada kestabilan, kontinuitas, dan pemeliharaan status quo. Anggota organisasi yang berada di bawah budaya ini cenderung untuk mempertahankan kebiasaan dan tradisi yang sudah ada.
Budaya Organisasi yang Liberal
Budaya organisasi yang liberal lebih mementingkan perubahan, inovasi, dan fleksibilitas. Anggota organisasi yang berada di bawah budaya ini cenderung untuk mencari cara-cara baru untuk menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan.
Budaya Organisasi yang Kompetitif
Budaya organisasi yang kompetitif menitikberatkan pada prestasi, kinerja, dan kompetisi. Anggota organisasi yang berada di bawah budaya ini cenderung untuk berfokus pada pencapaian target dan mencapai posisi teratas dalam kompetisi dengan organisasi lain. Mereka cenderung memiliki semangat yang tinggi, ambisius, dan berfokus pada hasil.
Budaya Organisasi yang Kolaboratif
Budaya organisasi yang kolaboratif menitikberatkan pada kerja sama, komunikasi yang efektif, dan partisipasi yang aktif dari anggota organisasi. Anggota organisasi yang berada di bawah budaya ini cenderung untuk bekerja sama dengan baik dan saling mendukung untuk mencapai tujuan organisasi.
Budaya Organisasi yang Klasik
Budaya organisasi yang klasik menitikberatkan pada hierarki, ketertiban, dan kontrol. Anggota organisasi yang berada di bawah budaya ini cenderung untuk mengikuti aturan dan prosedur yang ditetapkan, serta menghormati atasan mereka.
Budaya Organisasi yang Inovatif
Budaya organisasi yang inovatif menitikberatkan pada kreativitas, ide-ide baru, dan perubahan. Anggota organisasi yang berada di bawah budaya ini cenderung untuk terbuka pada ide-ide baru dan siap untuk mencobanya.
Budaya Organisasi yang Hibrid
Budaya organisasi yang hibrid adalah gabungan dari beberapa jenis budaya organisasi yang berbeda. Beberapa contoh yang bisa ditemukan adalah perusahaan yang memiliki budaya kompetitif dan inovatif, atau budaya kolaboratif dan klasik.
Kesimpulan
Budaya Organisasi merupakan seperangkat pemahaman penting yang berkembang, diyakini dan diterapkan oleh suatu kelompok yang menentukan bagaimana organisasi tersebut berperilaku. Fungsi dari budaya organisasi sangat penting bagi kesuksesan suatu organisasi, diantaranya memberikan identitas, menciptakan kesatuan, memfasilitasi komunikasi, menyediakan dukungan, memfasilitasi pengambilan keputusan, menyediakan stabilitas, dan membantu dalam adaptasi dan perubahan. Ada beberapa jenis budaya organisasi yang dikenal dalam literatur, diantaranya adalah budaya organisasi yang konservatif, liberal, kompetitif, kolaboratif, klasik, inovatif dan hibrid.
Semoga bermanfaat
Referensi
Denison, D. R., & Mishra, A. K. (1995). Toward a theory of organizational culture and effectiveness. Organization science, 6(2), 204-223.
Kotter, J. P. (2008). Corporate culture and performance. Simon and Schuster.
Mangkunegara, A. A. P. (2005). Perilaku dan budaya organisasi.
Sutrisno, H. E. (2019). Budaya organisasi. Prenada Media.
Schein, E. H. (1990). Organizational culture (Vol. 45, No. 2, p. 109). American Psychological Association.