Perbedaan Virtual Reality dan Augmented Reality

perbedaan virtual reality dan augmented reality

Pengembangan teknologi selalu berkembang dan menghasilkan inovasi baru setiap hari. Salah satu teknologi yang sedang populer saat ini adalah virtual reality dan augmented reality. Kedua teknologi ini menarik perhatian karena memberikan kapabilitas baru yang belum pernah dilihat sebelumnya, yang bisa dikatakan sebagai kemajuan besar. Inovasi ini diakui memberikan dampak besar pada berbagai industri dan telah merubah gaya hidup masyarakat modern. Meskipun sering digabungkan, virtual reality dan augmented reality memiliki perbedaan yang signifikan. Mari kita bahas lebih dalam perbedaan antara kedua teknologi ini dalam artikel berikutnya.

Baca juga: Pengembangan Sumber Daya Manusia

Virtual Reality

Virtual Reality (VR) adalah teknologi yang menciptakan lingkungan atau dunia yang tidak nyata dengan menggunakan komputer. Ini menghadirkan suasana yang seolah-olah nyata dan memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan lingkungan tersebut.

Baca juga: Tempat Download E-Book Dalam Bahasa Indonesia

VR menggunakan perangkat seperti kepala yang dipasang (head-mounted display) atau kacamata VR untuk membuat pengguna merasa seolah-olah mereka berada di dalam lingkungan yang dibuat oleh komputer. Dalam lingkungan virtual, pengguna dapat bergerak dan berinteraksi dengan objek yang ada di dalamnya, seperti mengambil alih kendali karakter atau menjelajahi lingkungan.

Virtual Reality digunakan dalam berbagai bidang, seperti permainan video, pendidikan, pengalaman hiburan, desain produk, pelatihan militer, dll. Virtual Reality juga digunakan dalam terapi untuk mengatasi masalah kesehatan mental dan fisik, seperti PTSD dan phobia.

Baca juga: Big Data: Definisi dan Konsep Dasar

Virtual reality dapat di bagi menjadi 3 kelompok:

VR Non-Interaktif

Virtual Reality (VR) Non-Interaktif adalah jenis VR yang tidak memungkinkan interaksi dengan lingkungan virtual. Pengguna hanya dapat menonton dan mengalami lingkungan virtual tanpa dapat berinteraksi dengan objek di dalamnya. Contohnya, video 360 derajat yang bisa dilihat melalui kacamata VR.

VR Non-Interaktif umumnya digunakan untuk tujuan hiburan dan pengalaman visual yang menakjubkan. Contohnya, mengunjungi tempat wisata yang jauh, melihat pemandangan yang indah atau mengalami acara yang tidak bisa dihadiri secara fisik. VR Non-Interaktif juga digunakan dalam bidang pendidikan dan pelatihan, seperti simulasi perjalanan ke planet lain atau pelatihan mekanik pesawat.

VR Non-Interaktif juga digunakan dalam bidang pemasaran dan pengiklanan. Ini memungkinkan perusahaan untuk menyajikan produk atau layanan mereka dalam lingkungan yang menakjubkan dan membuat kesan yang kuat pada target pasar.

VR Semi-Interaktif

Virtual Reality (VR) Semi-Interaktif adalah jenis VR yang memungkinkan interaksi dasar dengan lingkungan virtual. Pengguna dapat bergerak di dalam lingkungan virtual dan melakukan tindakan dasar seperti mengambil objek atau mengubah sudut pandang.

VR Semi-Interaktif umumnya digunakan dalam bidang hiburan, seperti permainan video VR atau pengalaman hiburan tematik. Dalam permainan video VR, pengguna dapat bergerak di dalam lingkungan virtual dan mengambil objek atau mengendalikan karakter. Dalam pengalaman hiburan tematik, pengguna dapat berinteraksi dengan objek di dalam lingkungan virtual seperti mengambil foto atau mengejar teseru.

VR Semi-Interaktif juga digunakan dalam bidang pendidikan dan pelatihan. Misalnya, dalam simulasi medis, pengguna dapat bergerak di dalam lingkungan virtual dan melakukan tindakan dasar seperti mengambil alat atau mengubah sudut pandang.

VR Interaktif

Virtual Reality (VR) Interaktif adalah jenis VR yang paling maju dan memungkinkan interaksi yang paling luas dengan lingkungan virtual. Pengguna dapat berinteraksi dengan objek di dalam lingkungan virtual dengan cara yang mirip dengan interaksi di dunia nyata. Contohnya, permainan video VR yang memungkinkan pengguna untuk mengendalikan karakter dan menyelesaikan misi.

VR Interaktif menggunakan perangkat input seperti controller atau sensor gerak untuk memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan lingkungan virtual. Ini memungkinkan pengguna untuk melakukan aktivitas seperti berjalan, berlari, menangkap, atau menembak.

VR Interaktif juga digunakan dalam bidang pendidikan dan pelatihan. Misalnya, dalam pelatihan pilot atau pelatihan mekanik pesawat, pengguna dapat berinteraksi dengan lingkungan virtual dan melakukan tindakan yang sesuai dengan situasi nyata.

Teknologi Yang Dipakai Untuk VR

Ada beberapa teknologi yang digunakan untuk menciptakan pengalaman Virtual Reality (VR), diantaranya:

  1. Head-Mounted Display (HMD): perangkat yang dikenakan di kepala pengguna dan menampilkan gambar virtual. HMD biasanya mencakup layar yang diletakkan di depan mata pengguna dan lensa yang digunakan untuk menyesuaikan posisi gambar dengan posisi mata pengguna.
  2. Sensor gerak: digunakan untuk mengukur posisi tubuh pengguna dan membuat perubahan dalam lingkungan virtual sesuai dengan gerakan pengguna. Sensor gerak ini sering digunakan dalam controller VR untuk mengendalikan aksi dalam permainan atau aplikasi VR.
  3. Perangkat input: perangkat yang digunakan untuk memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan lingkungan virtual, seperti controller VR atau hand gesture tracking.
  4. Software: Software yang menciptakan lingkungan virtual dan memungkinkan interaksi dengan lingkungan tersebut. Ini termasuk game engine, SDK, dan aplikasi yang dikembangkan khusus untuk VR.
  5. Hardware: seperti PC atau konsol yang digunakan untuk menjalankan software VR.

Itu adalah beberapa teknologi yang digunakan dalam Virtual Reality, Namun perkembangan teknologi VR terus berkembang dan teknologi baru seperti Eye-tracking, Haptic, dll mungkin akan digunakan di masa depan untuk menciptakan pengalaman VR yang lebih realistis.

Augmented Reality

Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menambahkan informasi visual, audio, atau haptic pada dunia nyata yang ditampilkan melalui perangkat seperti smartphone, tablet, atau kacamata AR. Ini memungkinkan pengguna untuk melihat dunia nyata dengan tambahan informasi yang ditambahkan oleh komputer.

Contoh aplikasi dari AR adalah pemasangan tambahan informasi seperti label, peta, atau instruksi pada lingkungan sekitarnya melalui smartphone atau tablet. Dalam bidang pendidikan, AR dapat digunakan untuk menambahkan informasi visual dan interaktif pada buku pelajaran atau model anatomi dalam presentasi. Dalam bidang hiburan, AR dapat digunakan untuk menambahkan efek visual pada permainan video atau menambahkan konten interaktif pada buku cerita.

AR juga digunakan dalam bidang industri, seperti pembuatan, desain produk, dan perawatan mesin. Ini memungkinkan teknisi untuk melihat informasi penting seperti diagram atau petunjuk langkah saat bekerja pada perangkat atau mesin.

Augmented Reality menggabungkan dunia nyata dan dunia digital untuk menciptakan pengalaman yang lebih interaktif dan meningkatkan keterlibatan dalam lingkungan sekitarnya.

Ada 10 jenis tipe augmented Reality:

Marker-Based AR

Marker-based Augmented Reality (AR) adalah jenis AR yang menggunakan marker atau pengenal visual seperti QR code atau barcode untuk mengenali objek dan menambahkan informasi yang sesuai. Marker-based AR membutuhkan perangkat seperti kamera untuk memindai marker dan menampilkan informasi yang sesuai.

Marker dapat diterapkan pada berbagai jenis objek seperti buku, poster, produk, atau lokasi. Setelah marker di-scan, konten virtual yang sesuai ditampilkan di atas objek yang di-scan. Ini dapat berupa teks, gambar, video, atau interaksi yang dapat digunakan oleh pengguna.

Marker-based AR digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pemasaran, pendidikan, hiburan, dan pembuatan. Dalam pemasaran, marker dapat digunakan untuk menambahkan informasi produk atau menawarkan kupon saat di-scan. Dalam pendidikan, marker dapat digunakan untuk menambahkan informasi interaktif pada buku pelajaran. Dalam pembuatan, marker dapat digunakan untuk menambahkan diagram atau petunjuk pemeliharaan pada perangkat.

Markerless AR

Markerless Augmented Reality (AR) adalah jenis AR yang tidak memerlukan marker untuk mengenali objek. Ini menggunakan teknologi pengenalan objek atau teknologi pengenalan wajah untuk mengenali objek dan menambahkan informasi yang sesuai.

Teknologi pengenalan objek menggunakan algoritma untuk mengenali pola-pola unik pada objek yang dikenali. Teknologi pengenalan wajah menggunakan algoritma untuk mengenali wajah manusia dan menambahkan informasi yang sesuai.

Baca juga: Mengenal Internet of Everything (IoE)

Markerless AR digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pemasaran, pendidikan, hiburan, dan pembuatan. Dalam pemasaran, markerless AR dapat digunakan untuk menambahkan informasi produk atau menawarkan kupon saat objek di-scan. Dalam pendidikan, markerless AR dapat digunakan untuk menambahkan informasi interaktif pada buku pelajaran. Dalam pembuatan,

markerless AR dapat digunakan untuk menambahkan diagram atau petunjuk pemeliharaan pada perangkat tanpa harus menggunakan marker. Misalnya, teknisi dapat menggunakan kamera smartphone untuk mengambil foto suatu mesin, lalu sistem AR akan mengenali mesin tersebut dan menampilkan diagram atau petunjuk pemeliharaan yang sesuai.

Markerless AR juga digunakan dalam bidang hiburan seperti permainan video dan pengalaman hiburan tematik. Pengguna dapat berinteraksi dengan lingkungan virtual yang ditampilkan di dunia nyata tanpa harus menggunakan marker.

Keuntungan dari markerless AR adalah lebih fleksibel dan tidak terbatas pada objek yang sudah diberi marker, serta lebih mudah digunakan karena tidak perlu mencari atau memindai marker. Namun, teknologi pengenalan objek atau wajah masih membutuhkan perkembangan lebih lanjut untuk meningkatkan akurasi dan kemampuan dalam kondisi yang berbeda.

Baca juga: Supply Chain Sustainability

Teknologi Yang Digunakan Pada AR

Ada beberapa teknologi yang digunakan dalam Augmented Reality (AR), diantaranya:

  1. Kamera: Kamera digunakan untuk mengambil gambar atau video dari lingkungan sekitarnya dan digunakan untuk mendeteksi objek atau wajah.
  2. Sensor: Sensor seperti accelerometer, giroskop, magnetometer, dan sensor cahaya digunakan untuk mengukur posisi perangkat dan orientasi perangkat dalam ruang.
  3. GPS: GPS digunakan untuk mendapatkan lokasi perangkat dan menempatkan objek virtual pada peta.
  4. Teknologi pengenalan objek: Algoritma pengenalan objek digunakan untuk mengenali objek yang dikenal dan menambahkan informasi yang sesuai.
  5. Teknologi pengenalan wajah: Algoritma pengenalan wajah digunakan untuk mengenali wajah manusia dan menambahkan informasi yang sesuai.
  6. Teknologi tracking: teknologi tracking digunakan untuk mengikuti pergerakan perangkat atau objek dan menyesuaikan konten virtual sesuai.
  7. Hardware: seperti smartphone, tablet, atau kacamata AR yang digunakan untuk menampilkan konten virtual.
  8. Software: Software AR digunakan untuk menciptakan lingkungan virtual dan memungkinkan interaksi dengan lingkungan tersebut. Software ini termasuk SDK, game engine, dan aplikasi yang dikembangkan khusus untuk AR. Beberapa SDK yang populer digunakan untuk pengembangan aplikasi AR adalah Vuforia, ARKit, dan ARCore.
  9. Cloud computing: Cloud computing digunakan untuk menyimpan dan mengambil data dari server jarak jauh. Hal ini memungkinkan aplikasi AR untuk mendapatkan data yang diperlukan dari berbagai sumber seperti database, server, atau perangkat lain.
  10. Advanced Computer Vision : teknologi ini digunakan untuk mengidentifikasi objek dan lingkungan dengan lebih baik dalam kondisi yang berbeda-beda dan melakukan mapping 3D.

Perbedaan Antara VR dan AR

Perbedaan utama antara virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) adalah bahwa VR menciptakan pengalaman buatan yang sepenuhnya imersif, mengaburkan garis antara dunia nyata dan virtual, sedangkan AR meningkatkan pengalaman pengguna di dunia nyata dengan melapisi informasi digital, biasanya berupa objek virtual yang dibuat dari data. Perbedaan lain antara VR dan AR adalah bagaimana data diproyeksikan. VR menciptakan lingkungan virtual dengan rangsangan sensorik, sehingga tindakan apa pun yang dilakukan pengguna akan memengaruhi apa yang mereka lihat di lingkungan virtual, yang meniru dunia nyata. Inilah mengapa beberapa orang mengatakan bahwa Anda dapat berkeliling dunia hanya dengan menggunakan VR. Dengan AR, pengguna langsung melihat dunia nyata menggunakan perangkat khusus seperti kamera, dan data yang dikumpulkan kemudian dioptimalkan dengan grafik, audio, atau video. Perbedaan antara kedua teknologi ini cukup jelas, AR berfokus untuk meningkatkan pengalaman Anda di dunia nyata, sedangkan VR menciptakan dunia baru.

Kesimpulan

Virtual Reality (VR) adalah teknologi yang menciptakan lingkungan virtual yang sangat imersif dan menghilangkan batas antara dunia nyata dan dunia virtual. Sedangkan Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang meningkatkan pengalaman pengguna di dunia nyata dengan menambahkan informasi digital di atas dunia nyata. Perbedaan utama antara kedua teknologi ini adalah VR menciptakan dunia baru yang seakan-akan nyata, sementara AR menambahkan elemen digital pada dunia nyata. Keduanya memiliki kegunaan yang berbeda-beda dalam berbagai bidang seperti hiburan, pendidikan, pemasaran, pembuatan, dll. Namun perkembangan teknologi AR dan VR terus berkembang dan teknologi baru mungkin akan digunakan di masa depan untuk menciptakan pengalaman yang lebih realistis dan interaktif.

Semoga bermanfaat

Referensi

Azuma, R. T. (1997). A survey of augmented reality. Presence: teleoperators & virtual environments6(4), 355-385.

Billinghurst, M., Clark, A., & Lee, G. (2015). A survey of augmented reality. Foundations and Trends® in Human–Computer Interaction8(2-3), 73-272.

Burdea, G. C., & Coiffet, P. (2003). Virtual reality technology. John Wiley & Sons.

Carmigniani, J., & Furht, B. (2011). Augmented reality: an overview. Handbook of augmented reality, 3-46.

Schuemie, M. J., Van Der Straaten, P., Krijn, M., & Van Der Mast, C. A. (2001). Research on presence in virtual reality: A survey. CyberPsychology & Behavior4(2), 183-201.

Sherman, W. R., & Craig, A. B. (2003). Understanding virtual reality. San Francisco, CA: Morgan Kauffman.

Zheng, J. M., Chan, K. W., & Gibson, I. (1998). Virtual reality. Ieee Potentials17(2), 20-23.

Please follow and like us:
WhatsApp
URL has been copied successfully!
Scroll to Top