Debugging
Technology

Apa itu Debugging?: Sejarah, Jenis, dan Langkah-Langkah

Pernahkah kamu mengalami masalah saat menggunakan sebuah program? Mungkin program tersebut tidak berjalan sesuai yang diharapkan atau muncul pesan error yang membuat kamu bingung. Nah, hal ini disebabkan oleh adanya bug atau kesalahan dalam program tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, dibutuhkan sebuah proses yang disebut debugging.

Apa itu Debugging?

Debugging adalah langkah krusial dalam proses pengembangan perangkat lunak. Ini melibatkan identifikasi, analisis, dan perbaikan kesalahan atau bug yang ada dalam kode sumber. Ketika sebuah perangkat lunak tidak beroperasi sesuai yang diharapkan, debugging menjadi kunci untuk memahami akar masalahnya. Pemrogram komputer menggunakan teknik tersebut untuk menjalankan perangkat lunak dalam lingkungan yang terkendali, langkah demi langkah, untuk memeriksa dan memperbaiki kesalahan tersebut.

Dalam pemrograman komputer, bug mengacu pada kesalahan dalam kode yang menyebabkan program tidak berjalan dengan benar. Kode kompleks dan rumit sering kali menyebabkan satu kesalahan kecil dapat berdampak besar pada fungsi keseluruhan program. Oleh karena itu, proses tersebut sangat penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi bug sebelum atau setelah perilisan program. Dengan melakukannya secara efektif, program dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Salah satu metode yang umum digunakan dalam debugging adalah menggunakan alat atau software yang memungkinkan pemrogram untuk melacak dan menganalisis kesalahan dalam kode. Dengan bantuan alat ini, pemrogram dapat menemukan sumber bug, menganalisis kode, dan memperbaiki masalah dengan lebih efisien. Bukan hanya tentang menemukan dan memperbaiki bug, tetapi juga tentang memahami proses dan logika di balik kode sumber perangkat lunak.

Sejarah Debugging

Asal-usul kata “debugging” berasal dari kata “bug”, yang secara harfiah berarti serangga. Ceritanya dimulai pada tanggal 9 September 1947, ketika seorang ilmuwan komputer Amerika bernama Grace Brewster Murray Hopper menemukan serangga yang terjebak di dalam relay komputer. Kejadian ini mengganggu operasi komputer tersebut.

Setelah insiden tersebut, istilah tersebut mulai populer. Pada tahun 1945, kata “debugging” pertama kali digunakan dalam konteks penerbangan, merujuk pada pengujian mesin pesawat. Pada tahun 1963, istilah itu mulai umum digunakan di kalangan programmer untuk menggambarkan proses pencarian dan perbaikan kesalahan dalam program atau sistem. Istilah ini dapat dikaitkan dengan Admiral Grace Hopper, yang bekerja di Harvard University pada tahun 1940-an. Ketika salah satu rekannya menemukan ngengat yang mengganggu operasi salah satu komputer universitas, Grace Hopper mengatakan bahwa ngengat tersebut sedang “men-debug” sistem komputer. Istilah “bug” dan “debugging” pertama kali digunakan oleh para pemrogram komputer pada tahun 1950-an, dan pada awal tahun 1960-an, istilah tersebut secara luas dikenal dalam komunitas pemrograman.

Jenis-Jenis Debugging

Terdapat empat jenis debugging secara umum, berikut penejelasan lengkapnya.

1. Debugging Manual

Dilakukan dengan cara melihat kode program secara langsung dan mencoba mengidentifikasi kesalahan secara manual. Metode ini seringkali memerlukan pemahaman yang mendalam tentang bahasa pemrograman yang digunakan dan struktur program yang kompleks.

2. Debugging Otomatis

Menggunakan alat-alat khusus yang dirancang untuk membantu dalam proses debugging. Alat-alat ini dapat melakukan analisis kode secara otomatis dan memberikan petunjuk tentang kemungkinan lokasi kesalahan.

3. Debugging Interaktif

Melibatkan interaksi langsung antara pengembang dan program yang sedang di-debug. Pengembang dapat menghentikan program pada titik-titik tertentu dan melakukan pemeriksaan nilai-nilai variabel untuk membantu dalam mengidentifikasi kesalahan.

4. Debugging Post-Mortem

Dilakukan setelah program mengalami kegagalan atau crash. Pengembang kemudian menganalisis informasi debug yang dihasilkan oleh program setelah kegagalan terjadi untuk menemukan penyebabnya.

    Pentingnya Debugging

    Debugging memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan perangkat lunak. Beberapa alasan antara lain:

    1. Mendeteksi Eror Lebih Cepat

    Dengan melakukannya secara teratur, programmer dapat mendeteksi dan mengatasi bug lebih cepat sebelum mereka menyebabkan kerusakan yang lebih besar pada program.

    2. Mempercepat Proses Perbaikan

    Dengan melakukan debugging secara efisien, programmer dapat mempercepat proses perbaikan bug dan menghemat waktu dalam pengembangan perangkat lunak.

    3. Mengurangi Resiko Program Disusupi Malware

    Bug dalam program dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyusupkan malware ke dalam program. Dengan melakukan metode tersebut secara berkala, programmer dapat mengurangi resiko ini.

    Langkah-langkah dalam Debugging

    Proses debugging sering melibatkan beberapa langkah esensial yang harus diikuti:

    1. Identifikasi kesalahan

    Ketika developer, penguji, atau pengguna akhir melaporkan bug, langkah pertama dalam debugging adalah mengidentifikasi kesalahan tersebut. Developer harus menemukan baris kode atau modul kode yang menyebabkan bug, yang bisa menjadi tugas yang membosankan dan memakan waktu.

    2. Analisis kesalahan

    Setelah kesalahan diidentifikasi, pembuat kode perlu menganalisis kesalahan tersebut. Ini melibatkan merekam semua perubahan status program dan nilai data, serta memprioritaskan perbaikan berdasarkan dampaknya pada fungsionalitas perangkat lunak. Tim perangkat lunak juga perlu menetapkan garis waktu untuk perbaikan, tergantung pada tujuan dan persyaratan pengembangan.

    3. Perbaikan dan validasi

    Setelah menganalisis kesalahan, developer memperbaiki bug dan menjalankan uji untuk memastikan bahwa perangkat lunak terus berfungsi seperti yang diharapkan. Mereka juga mungkin menulis uji baru untuk memeriksa apakah bug tersebut dapat terjadi kembali di masa mendatang.

    4. Debugging vs. pengujian

    Debugging dan pengujian saling melengkapi dalam memastikan program perangkat lunak berjalan dengan benar. Setelah menulis sebagian atau seluruh kode, pemrogram menguji untuk mengidentifikasi bug dan kesalahan. Setelah bug ditemukan, pembuat kode dapat memulai proses dan bekerja untuk menghapus kesalahan tersebut.

    Debugging merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang programmer. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, seorang debugger dapat memperbaiki bug dalam kode dengan efektif dan efisien. Semoga bermanfaat.

    Baca juga:

      Referensi

      1. Tian, R., Ye, Y., Qin, Y., Cong, X., Lin, Y., Liu, Z., & Sun, M. (2024). Debugbench: Evaluating debugging capability of large language models. arXiv preprint arXiv:2401.04621.
      2. Chen, X., Lin, M., Schärli, N., & Zhou, D. (2023). Teaching large language models to self-debug. arXiv preprint arXiv:2304.05128.
      3. Gathani, S., Lim, P., & Battle, L. (2020, April). Debugging database queries: A survey of tools, techniques, and users. In Proceedings of the 2020 CHI Conference on Human Factors in Computing Systems (pp. 1-16).
      4. McCauley, R., Fitzgerald, S., Lewandowski, G., Murphy, L., Simon, B., Thomas, L., & Zander, C. (2008). Debugging: a review of the literature from an educational perspective. Computer Science Education18(2), 67-92.
      5. Ashok, B., Joy, J., Liang, H., Rajamani, S. K., Srinivasa, G., & Vangala, V. (2009, August). DebugAdvisor: A recommender system for debugging. In Proceedings of the 7th joint meeting of the European software engineering conference and the ACM SIGSOFT symposium on The foundations of software engineering (pp. 373-382).
        Bambang Niko Pasla

        A seasoned writer in the fields of industry, business, and technology. Enjoys sports and traveling activities.