Tahapan Proses Cyber Espionage
Technology

6 Tahapan Proses Cyber Espionage dan Cara Mencegahnya

Dunia maya, sebagaimana dunia nyata, tidak luput dari ancaman. Salah satu ancaman yang semakin meresahkan adalah cyber espionage atau spionase siber. Kejahatan ini melibatkan penetrasi ilegal ke dalam sistem komputer atau jaringan dengan tujuan mencuri informasi rahasia. Informasi ini dapat berupa data pribadi, rahasia perusahaan, strategi politik, atau bahkan rahasia negara.

Agar dapat memahami sepenuhnya bahaya cyber espionage, kita perlu menggali lebih dalam ke dalam tahapan-tahapan yang dilakukan oleh para pelaku kejahatan siber ini dan cara mengatasinya.

Tahapan Proses Cyber Espionage

Berikut ini tahapan proses cyber espionage, bagaimana para peretas mengeksekusinya, dan apa saja yang bisa kita lakukan untuk melindungi diri dari ancaman ini.

1. Pencarian Data (Footprinting)

Pada tahap ini, para pelaku kejahatan siber melakukan pencarian untuk mengidentifikasi sasaran potensial dan memahami struktur jaringan target. Ini melibatkan pengumpulan informasi tentang sistem komputer, infrastruktur jaringan, dan potensi kerentanan keamanan yang dapat dieksploitasi.

Para pelaku dapat menggunakan berbagai teknik untuk melakukan footprinting, termasuk memeriksa situs web publik, mencari informasi tentang karyawan atau mitra potensial, dan menganalisis jejak digital yang ditinggalkan oleh target mereka. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk mengumpulkan informasi yang cukup untuk merencanakan serangan selanjutnya dengan efektif.

2. Pemilihan Sasaran (Scanning)

Setelah mendapatkan informasi dasar tentang target potensial, para pelaku kejahatan siber akan memilih sasaran yang tepat untuk serangan mereka. Tahap pemilihan sasaran, atau scanning, melibatkan pemindaian lebih lanjut dari infrastruktur jaringan target untuk mengidentifikasi kerentanan yang dapat dieksploitasi.

Para pelaku dapat menggunakan perangkat lunak pemindaian otomatis untuk mengidentifikasi port terbuka, layanan yang berjalan, dan potensi titik masuk ke dalam jaringan target. Mereka juga dapat mencari kelemahan dalam konfigurasi jaringan atau perangkat lunak yang dapat dieksploitasi untuk mendapatkan akses yang tidak sah.

3. Mendapatkan Akses

Setelah menemukan celah keamanan, peretas berusaha untuk mendapatkan akses ke dalam sistem target. Mereka menggunakan berbagai teknik, seperti phishing, exploiting vulnerabilities, atau menggunakan password yang lemah. Setelah berhasil masuk, peretas biasanya akan mencoba untuk meningkatkan hak aksesnya agar bisa mengambil informasi yang lebih sensitif.

4. Escalating Privilege

Tahap selanjutnya adalah escalating privilege, di mana peretas mencoba untuk meningkatkan hak aksesnya ke level yang lebih tinggi. Mereka berusaha untuk mendapatkan akses sebagai administrator atau root system, sehingga bisa mengendalikan sistem target secara penuh. Dengan hak akses yang lebih tinggi, peretas bisa mengambil informasi yang lebih rinci dan sensitif.

5. Spy

Inti dari aksi cyber espionage adalah tahap ini, yaitu spy. Peretas menggunakan akses yang telah mereka dapatkan untuk memata-matai aktivitas di dalam sistem target. Mereka mengambil informasi penting, seperti data penelitian, strategi bisnis, atau informasi rahasia lainnya. Informasi yang mereka dapatkan bisa digunakan untuk kepentingan finansial, politik, atau militer.

6. Menghapus Jejak

Setelah berhasil mengambil informasi yang diinginkan, peretas berusaha untuk menghapus jejaknya. Mereka ingin agar aktivitas mereka tidak terdeteksi oleh pemilik sistem. Peretas menggunakan teknik khusus untuk menghapus log dan jejak lainnya, sehingga sulit bagi pihak yang diserang untuk mengetahui bahwa mereka telah disusupi.

Cara Mencegah Cyber Espionage

Seperti yang telah disebutkan, target dari serangan cyber espionage tidak hanya perusahaan atau organisasi besar. Data individu yang bersifat sensitif juga rentan menjadi sasaran dari kejahatan ini. Untuk melindungi diri dari ancaman serangan siber, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

  • Mengenali teknik yang digunakan oleh hacker saat melakukan serangan cyber espionage.
  • Memantau sistem secara aktif menggunakan berbagai tools atau alat penunjang, seperti security monitoring tool, guna mendeteksi aktivitas mencurigakan pada sistem.
  • Memastikan infrastruktur penting terlindungi dengan baik dan selalu diperbarui secara berkala sesuai kebutuhan.
  • Menetapkan kebijakan data untuk mencegah akses sembarang orang ke data atau informasi penting.
  • Memastikan tidak ada kerentanan tinggi dalam software atau sistem sehingga software tersebut selalu aman.
  • Menetapkan dan menetapkan kebijakan keamanan siber tentang prosedur dan risiko keamanan.
  • Mengedukasi karyawan atau staf tentang kebijakan keamanan, termasuk berhati-hati dalam membuka email yang mencurigakan.
  • Memastikan dilakukannya penggantian password secara rutin.
  • Memantau data yang disimpan di perangkat masing-masing karyawan.
  • Menetapkan respons insiden jika terjadi serangan yang terdeteksi.

Penting untuk memahami cara mencegah serangan cyber espionage, terutama bagi individu yang bekerja di perusahaan. Dengan memperhatikan langkah-langkah pencegahan di atas, kita dapat mengurangi risiko serangan cyber espionage dan melindungi data penting kita

Contoh Serangan Cyber Espionage

Cyber espionage adalah topik yang menarik untuk dibahas karena kejahatan ini memiliki potensi bahaya yang besar. Dampak dari aktivitas cyber espionage bisa sangat merugikan. Beberapa contoh kasus yang bisa dijadikan sebagai referensi tentang cyber espionage antara lain:

1. Spionase terhadap Barack Obama & McCain

Pada masa pemilihan presiden tahun 2008, terjadi cyber espionage terhadap Barack Obama dan McCain. Pelaku yang diduga berasal dari Rusia atau Cina memasang spyware pada komputer kandidat presiden tersebut untuk mencuri informasi sensitif seputar kebijakan-kebijakan mereka.

2. GhostNet

Jaringan pengawasan yang mengorganisir penyusupan ke lebih dari seribu komputer di sekitar 103 negara. Kasus ini ditemukan pada tahun 2009 oleh para peneliti Kanada, dimana pelaku berhasil membobol jaringan kantor Dalai Lama dan beberapa menteri luar negeri dari negara-negara seperti Jerman, India, Korea Selatan, dan Pakistan.

3. Aurora

Pada tahun 2009, Google mengungkapkan serangan cyber espionage terhadap pemilik akun Google Mail tertentu. Banyak perusahaan besar seperti Adobe juga terpengaruh oleh serangan ini. Serangan tersebut bertujuan untuk memodifikasi atau mengakses repository kode sumber.

4. Titan Rain

Antara tahun 2003-2005, terjadi serangan cyber espionage oleh peretas militer China terhadap komputer pemerintah AS, termasuk Kementerian Pertahanan. Serangan ini berlanjut hingga 2007 dan dianggap sebagai tindakan cyber espionage pertama yang diintervensi oleh negara. Para peretas menggunakan cara baru dalam membobol jaringan dan mencuri informasi penting. Kasus ini menunjukkan bahwa negara juga dapat mensponsori kejahatan siber seperti cyber espionage.

Itulah Tahapan Proses Cyber Espionage dan cara mencegah serangannya, semoga informasi ini bermanfaat ya.

Baca juga:

Referensi

  1. Godefrey, L. (2022). Shape or Deter? Managing Cyber-Espionage Threats to National Security Interests. https://www. cia. gov/resources/csi/studies-in-intelligence/• Articles from 1955 through 2004 can be found at66(1), 1.
  2. Kara, I. (2022). Cyber-espionage malware attacks detection and analysis: A case study. Journal of Computer Information Systems62(6), 1253-1270.
  3. Rivera, R., Pazmiño, L., Becerra, F., & Barriga, J. (2022). An analysis of cyber espionage process. In Developments and Advances in Defense and Security: Proceedings of MICRADS 2021 (pp. 3-14). Springer Singapore.
  4. Kose, J. (2021). Cyber Warfare: An Era of Nation-State Actors and Global Corporate Espionage. ISSA Journal19(4).
  5. Wang, Z., Sun, L., & Zhu, H. (2020). Defining social engineering in cybersecurity. IEEE Access8, 85094-85115.
  6. Herrmann, D. (2019). Cyber espionage and cyber defence. Information Technology for Peace and Security: IT Applications and Infrastructures in Conflicts, Crises, War, and Peace, 83-106.
  7. Lindsay, J. R. (2017). Cyber espionage. The Oxford Handbook of Cyber Security.
  8. de Silva, E. (Ed.). (2015). National security and counterintelligence in the era of cyber espionage. IGI Global.
Bambang Niko Pasla

A seasoned writer in the fields of industry, business, and technology. Enjoys sports and traveling activities.