Tugas Chief Financial Officer – Di dunia bisnis yang semakin kompleks, peran Chief Financial Officer (CFO) tidak lagi sekadar mengurusi pembukuan atau laporan keuangan. Mereka adalah strategis yang membantu menentukan arah perusahaan, mengambil keputusan finansial krusial, dan memastikan kelangsungan bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi.
Jika dulu CFO mungkin hanya dikenal sebagai “ahli angka” yang bekerja di balik layar, kini mereka menjadi salah satu eksekutif paling berpengaruh, bahkan sering kali menjadi tangan kanan CEO. Lalu, apa sebenarnya tugas utama seorang CFO? Bagaimana mereka membawa perusahaan menuju pertumbuhan yang berkelanjutan? Dan mengapa posisi ini begitu vital dalam struktur manajemen?
Apa Itu Chief Financial Officer (CFO)?
CFO adalah pimpinan tertinggi di bidang keuangan suatu perusahaan, bertanggung jawab penuh atas kesehatan finansial organisasi. Mereka tidak hanya mengawasi arus kas dan laporan laba rugi, tetapi juga terlibat dalam perencanaan bisnis, manajemen risiko, dan pengambilan keputusan investasi.
Berbeda dengan akuntan atau manajer keuangan yang fokus pada pencatatan transaksi, CFO memiliki pandangan yang lebih luas. Mereka harus bisa menerjemahkan data keuangan menjadi strategi bisnis yang actionable, sekaligus memastikan perusahaan memenuhi semua kewajiban regulasi dan perpajakan.
Dalam struktur perusahaan, CFO biasanya melapor langsung ke CEO (Chief Executive Officer) dan bekerja sama erat dengan Dewan Direksi serta departemen lain seperti operasional, pemasaran, dan SDM.
Tugas Chief Financial Officer dalam Perusahaan
Dalam struktur organisasi perusahaan modern, Chief Financial Officer (CFO) berdiri sebagai pilar utama yang menjamin kesehatan dan pertumbuhan finansial organisasi. Peran mereka jauh melampaui sekadar pengawasan angka-angka keuangan, melainkan mencakup tanggung jawab strategis yang menentukan arah perusahaan. Berikut penjabaran tentang tujuh tugas inti seorang CFO:
1. Pengelolaan Keuangan dan Pelaporan
Setiap sen yang mengalir dalam perusahaan harus tercatat dengan presisi sesuai standar akuntansi seperti SAK atau IFRS. CFO bertindak sebagai penjaga gawang yang memastikan laporan keuangan bulanan, triwulanan, dan tahunan disajikan secara akurat dan transparan untuk pemegang saham, investor, dan regulator. Mereka juga mengawasi ketat proses audit internal dan eksternal, membangun sistem yang meminimalisasi risiko kecurangan atau kesalahan fatal. Bayangkan sebuah perusahaan tanpa pengawasan CFO – seperti kapal tanpa kompas, berpotensi tersesat dalam lautan ketidakakuratan data yang bisa berujung pada sanksi hukum atau krisis likuiditas.
2. Perencanaan Anggaran (Budgeting) dan Forecasting
Dengan memadukan data historis, tren pasar, dan proyeksi bisnis, mereka merancang peta keuangan yang menjadi panduan operasional. Anggaran tahunan yang disusun bukan sekadar dokumen formal, melainkan alat hidup yang terus disesuaikan dengan realitas bisnis. Ketika perusahaan merencanakan ekspansi ke pasar baru, CFO-lah yang menghitung dengan cermat berapa modal diperlukan, berapa lama ROI akan tercapai, dan risiko apa yang mungkin muncul. Mereka terus mencari celah untuk penghematan biaya tanpa mengorbankan kualitas, sambil memastikan setiap rupiah dialokasikan pada tempat yang paling strategis.
3. Manajemen Risiko Keuangan
Dalam dunia bisnis yang fluktuatif, ancaman bisa datang dari berbagai penjuru – fluktuasi nilai tukar mata uang yang tak terduga, kenaikan harga bahan baku mendadak, atau perubahan regulasi pemerintah yang drastis. CFO harus memiliki radar yang selalu aktif untuk mendeteksi potensi badai finansial, kemudian merancang skenario mitigasi seperti lindung nilai (hedging) atau pembentukan cadangan dana darurat. Pada masa krisis seperti pandemi atau resesi, keputusan cepat CFO dalam menyesuaikan struktur biaya sering menjadi penentu hidup-mati perusahaan.
4. Pengelolaan Arus Kas (Cash Flow Management)
Banyak perusahaan terjebak dalam paradoks menguntungkan di atas kertas tetapi bangkrut karena arus kas negatif. CFO memastikan aliran uang masuk dari penjualan, investasi, atau pendanaan selalu mampu menutupi kewajiban keluar seperti gaji, utang, dan operasional harian. Mereka juga memastikan perusahaan memiliki cukup likuiditas untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, sambil mengoptimalkan modal kerja agar tidak ada dana menganggur yang sia-sia. Kemampuan mengatur timing antara penerimaan dan pengeluaran ini ibarat mengorkestrasi simfoni finansial yang harmonis.
5. Investasi dan Pendanaan
Ketika bisnis membutuhkan suntikan dana segar, CFO menentukan sumber pendanaan optimal – apakah melalui utang (debt financing) seperti pinjaman bank atau obligasi, ekuitas (equity financing) dengan mencari investor baru atau go public, atau menggunakan laba ditahan. Setiap opsi memiliki implikasi jangka panjang yang harus dihitung cermat. CFO juga menjadi penilai utama dalam keputusan investasi besar seperti akuisisi, merger, atau pembelian aset strategis. Dengan alat analisis seperti NPV dan IRR, mereka memastikan setiap keputusan investasi memberikan nilai tambah maksimal bagi perusahaan.
6. Hubungan dengan Investor dan Pasar Modal
Mereka menjadi wajah yang menjelaskan kinerja perusahaan kepada investor dan analis pasar, membangun narasi yang jujur namun strategis tentang prospek bisnis. Di sisi regulator, CFO memastikan perusahaan mematuhi semua aturan pasar modal yang kompleks. Ketika perusahaan melakukan IPO atau menerbitkan saham baru, CFO memimpin roadshow untuk meyakinkan calon investor. Kemampuan komunikasi yang baik menjadi krusial di sini – bisa menjelaskan konsep finansial kompleks dengan bahasa yang mudah dipahami berbagai pemangku kepentingan.
7. Kepemimpinan Tim Keuangan
Mereka memimpin pasukan profesional keuangan yang terdiri dari akuntan penyusun laporan, analis keuangan yang membuat proyeksi, treasury yang mengelola kas, hingga spesialis pajak. Seorang CFO yang efektif tidak hanya menguasai aspek teknis, tetapi juga mampu membangun tim yang solid, memotivasi anggota, dan menciptakan sistem kerja yang efisien. Mereka bertanggung jawab mengembangkan talenta keuangan dalam organisasi, memastikan ada regenerasi kepemimpinan finansial yang sehat untuk masa depan perusahaan.
Skill dan Kualifikasi yang Dibutuhkan CFO
Tidak semua orang bisa menjadi CFO. Dibutuhkan kombinasi antara keahlian teknis, pengalaman, dan kepemimpinan. Beberapa kriteria umum:
- Pendidikan: Minimal S1 Akuntansi/Keuangan, idealnya S2 (MBA atau MSc Finance).
- Sertifikasi: CPA, CMA, atau CFA akan menjadi nilai tambah.
- Pengalaman: 10+ tahun di bidang keuangan, dengan minimal 5 tahun di posisi manajerial.
- Soft Skill: Komunikasi, negosiasi, dan kemampuan analisis strategis.
Gaji CFO: Berapa Nilainya?
Di Indonesia, gaji CFO bervariasi tergantung skala perusahaan:
- Perusahaan menengah: Rp50–150 juta/bulan.
- Perusahaan besar/korporasi: Rp200–500 juta/bulan.
- Perusahaan multinasional/go public: Bisa mencapai miliaran rupiah per tahun.
Belum termasuk bonus, tunjangan, dan opsi saham yang membuat total kompensasi semakin menggiurkan.
Penutup
CFO adalah garda terdepan dalam menjaga stabilitas keuangan perusahaan. Tanpa mereka, bisnis bisa terjebak dalam:
- Krisis likuiditas (uang ada di laporan, tapi tidak di kas).
- Kesalahan investasi (mengambil proyek yang tidak menguntungkan).
- Masalah hukum (karena pelanggaran pajak atau laporan keuangan).
Mereka bukan hanya “penjaga uang”, tetapi juga mitra strategis CEO dalam membawa perusahaan menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.
Baca juga:
- 7 Tanggung Jawab dan Tugas Chief Technology Officer (CTO)
- 8 Langkah Membangun Strategi Digital Branding yang Kuat
- 10 Manfaat Branding untuk Bisnis
- 7 Fungsi Gross Profit Margin dalam Bisnis
- Strategi Lead Generation dalam Digital Marketing
Referensi
- Zvirgzdina, R., Skadina, H., & Vane, A. (2020). Requirements for CFO Within The Business Model. European Integration Studies. https://doi.org/10.5755/J01.EIS.1.14.27558
- Daff, L. (2021). Chief financial officers’ perceptions of their roles inside nonprofit organizations. Financial Accountability and Management. https://doi.org/10.1111/FAAM.12233
- Malmmose, M. (2023). “Money is not an issue!”: Hospital CFOs’ narratives about handling a sudden shift in managerial focus. International Review of Administrative Sciences. https://doi.org/10.1177/00208523231169913
- Murphy, M. L. (2014). Motivation and Preparation Can Pave the Path to CFO: How Enterprising CPAs Can Land a Coveted Finance Leadership Job. Journal of Accountancy.
- Medyawati, H., & Yunanto, M. (2021). Determining Firm Value in the Indonesian Banking Sub Sector. Journal of Economics and Business. https://doi.org/10.31014/AIOR.1992.04.02.346
- Purba, F. D. I., Abbas, D. S., & Hidayat, I. (2024). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Mekanisme Bonus dan Kepemilikan Asing Terhadap Transfer Pricing. https://doi.org/10.62421/jibema.v1i3.17