Apa itu USP? – Persaingan di antara pesaing adalah hal yang alami dan rutin terjadi dalam lingkup bisnis. Salah satu pendekatan untuk mengatasi situasi ini adalah dengan memanfaatkan keunikan penawaran.
Unique selling proposition (USP) atau poin penjualan unik bisa diartikan sebagai ciri khas yang membedakan merek atau produk. Karena itu, ciri khas ini perlu dihasilkan sedemikian uniknya guna menarik perhatian pelanggan.
Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan unique selling proposition dan apa manfaat serta karakteristik dan contoh yang terkait dengannya?
Apa itu USP?
Dalam bahasa umum, unique selling proposition (USP) juga dikenal dengan sebutan unique selling point atau disingkat sebagai USP. Sederhananya, unique selling proposition merupakan elemen khusus dari suatu produk atau merek yang dijual. Secara lebih jelasnya, USP merupakan cara untuk membedakan atau menjadikan suatu produk unik dalam perbandingan dengan pesaing-pesaingnya. Menurut informasi dari Harvard Business School, unique selling proposition adalah nilai unik yang diciptakan oleh sebuah merek untuk pasar targetnya.
Tidak ada standar atau panduan baku dalam pembentukan unique selling proposition untuk suatu produk. Yang pasti, unique selling proposition dari produk harus mampu mencerminkan nilai-nilai merek tersebut. Terdapat tiga komponen utama dalam unique selling proposition: perbedaan yang mencolok (diferensiasi), pengukuran secara spesifik (kuantifikasi), dan keterkaitan yang erat dengan nilai-nilai merek (relevansi).
Unique selling proposition atau USP berperan sebagai “identitas” dari sebuah produk atau merek. Ini membuat konsumen mengingat merek berdasarkan keunikan yang ditawarkan. Survei menunjukkan bahwa konsumen hanya meluangkan waktu sekitar 5 detik saat melihat situs web atau media sosial suatu produk. Artinya, Anda hanya memiliki waktu singkat tersebut untuk menarik perhatian konsumen dengan bantuan unique selling proposition.
Baca juga: Pekerjaan Sampingan untuk Mahasiswa
Manfaat USP
Ini adalah beberapa manfaat yang diperoleh dari keberadaan USP.
Menjadi Identitas Bisnis USP
Berperan sebagai identitas yang membedakan bisnis Anda dari pesaing-pesaingnya. Anda dapat menyoroti fitur unik, kualitas bahan yang digunakan, tampilan aplikasi yang intuitif, dan berbagai aspek lain sebagai titik penjualan unik dari produk atau layanan Anda.
Meningkatkan Pendapatan
USP mencakup manfaat produk atau layanan yang Anda tawarkan. Ini membuat konsumen melihat produk atau layanan Anda sebagai sesuatu yang berharga, mendorong minat mereka untuk membelinya. Tentu saja, hal ini berdampak positif pada pendapatan bisnis Anda. Ingatlah bahwa semakin akurat USP yang Anda komunikasikan kepada konsumen mengenai produk atau layanan Anda, semakin besar peluang untuk meningkatkan pendapatan.
Membangun Citra
Selain meningkatkan penjualan, manfaat lain dari USP adalah membantu membangun citra yang positif. Ini akan membentuk loyalitas konsumen terhadap merek Anda. Meskipun demikian, jangan lupakan pentingnya memberikan layanan terbaik selain menawarkan USP yang menarik.
Mempermudah Promosi Merek
Adanya USP juga memudahkan proses promosi. Ketika Anda memiliki konsumen yang setia, mereka akan secara alami mempromosikan produk atau layanan Anda kepada orang-orang di sekitarnya.
Baca juga: Bisnis Internasional: Menjajaki Peluang Bisnis di Era Globalisasi
Karateristik USP
Inilah beberapa aspek yang menjadi ciri khas dari unique selling proposition.
Estetika yang Menarik
Hal pertama yang diperhatikan oleh calon konsumen terhadap suatu produk adalah penampilannya. Karenanya, estetika yang menarik dan mencuri perhatian berpeluang lebih besar untuk menarik perhatian calon konsumen.
Mudah Diingat
Tujuan dari unique selling proposition adalah agar produk mudah dikenali oleh konsumen. Oleh karena itu, USP yang efektif harus mudah diingat oleh calon konsumen. Salah satu cara mencapainya adalah dengan menggunakan informasi yang sederhana dan mudah dimengerti, sejalan dengan nilai-nilai merek yang diusung.
Menonjolkan Keunggulan Produk
Biasanya, unique selling proposition juga harus menonjolkan keunggulan suatu produk. Dalam hal ini, USP harus mampu merangkum bagaimana produk dapat menjadi solusi bagi masalah yang dihadapi, mencantumkan keunggulannya, serta merincikan unsur-unsur yang menjadikan produk tersebut lebih istimewa daripada produk serupa.
Memiliki Tujuan yang Klarifikasi
Unique selling proposition juga perlu menggambarkan tujuan yang jelas dari perusahaan. Di sini, konsumen harus memahami jenis perusahaan Anda, jenis produk yang ditawarkan, dan cara produk tersebut dihadirkan sebagai solusi atas masalah konsumen.
Ajakan untuk Bertindak
Call to action adalah sebuah panggilan agar konsumen melakukan tindakan tertentu, baik melalui tombol atau tautan. Call to action digunakan untuk memungkinkan konsumen yang tertarik pada produk segera mengambil tindakan dengan mengkliknya.
Baca juga: Apa itu Podcast? Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya
Cara Menentukan USP
Berikut ini dijelaskan bagaimana mengidentifikasi USP dari merek untuk meningkatkan penjualan.
Mengambil Sudut Pandang Pelanggan
Salah satu kesalahan umum yang dilakukan oleh pengusaha adalah mengabaikan kebutuhan pelanggan. Seringkali, mereka hanya fokus pada peningkatan kualitas produk demi menawarkan barang berkualitas tinggi kepada pelanggan. Namun, sering kali kebutuhan sebenarnya pelanggan terlupakan, sehingga produk tidak diminati di pasar. Sebelum menentukan unique selling proposition (USP), langkah pertama adalah menempatkan diri pada posisi pelanggan.
USP dapat berhubungan dengan produk atau layanan yang Anda berikan, seperti kualitas makanan yang lezat, kenyamanan tempat, keramahan staf, atau pelayanan pelanggan yang luar biasa. Anda dapat mengetahui apa yang diinginkan pelanggan melalui survei. Minta mereka mengisi survei mengenai produk dan layanan Anda. Jika survei menunjukkan bahwa pelanggan menghargai pelayanan yang diberikan, maka pelayanan yang unggul bisa menjadi USP Anda untuk menarik pelanggan lainnya.
Memahami Motivasi Pembelian
Pelanggan Langkah selanjutnya dalam menentukan USP adalah memahami perilaku pelanggan saat membeli produk. Tidak cukup hanya tahu apa yang mereka butuhkan. Anda juga harus mengerti apa yang memotivasi mereka saat membeli.
Dengan menggabungkan produk yang sesuai dengan selera pelanggan dan pelayanan yang luar biasa, Anda dapat membangun loyalitas pelanggan yang kuat.
Membandingkan dengan Produk Pesaing
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pesaing juga merupakan faktor penting dalam pengembangan bisnis. Menetapkan USP juga bisa dilakukan dengan membandingkan produk dengan pesaing yang ada di pasar. The Balance Careers menjelaskan bahwa membandingkan produk dengan pesaing dapat mengungkapkan keunggulan dan kelemahan produk kita.
Dengan mengetahui aspek positif dan negatif dari produk, Anda akan lebih mudah menentukan USP. Anda dapat menonjolkan keunggulan produk Anda dan menjadikannya sebagai poin penjualan unik yang benar-benar berbeda dari pesaing lainnya.
Baca juga: Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan Mandiri BPU dan PU
Contoh Unique Selling Proposition (USP) dari brand populer
Contoh Unique Selling Proposition (USP) dari beberapa brand populer dunia:
Apple: “Think Different”
USP Apple adalah mengedepankan inovasi, desain yang elegan, dan pengalaman pengguna yang intuitif dalam semua produk mereka.
Nike: “Just Do It”
Nike menonjolkan semangat kepemimpinan, pengembangan diri, dan prestasi atletik melalui produk olahraga dan sepatu mereka.
Coca-Cola: “Open Happiness”
Coca-Cola fokus pada penciptaan momen kebahagiaan dan hubungan sosial melalui produk minuman ringan mereka.
Amazon: “Earth’s Most Customer-Centric Company”
USP Amazon adalah layanan pelanggan yang luar biasa, pengiriman cepat, dan berbagai macam produk yang tersedia di platform mereka.
Google: “Organizing the World’s Information”
Google menawarkan kemudahan akses dan pencarian informasi melalui mesin pencari yang efisien dan produk teknologi terkait lainnya.
McDonald’s: “I’m Lovin’ It”
McDonald’s menekankan kemudahan, kecepatan, dan konsistensi dalam makanan cepat saji mereka.
Tesla: “Accelerating the World’s Transition to Sustainable Energy”
Tesla memiliki USP pada mobil listrik berkualitas tinggi dan teknologi otomotif canggih yang berfokus pada energi terbarukan.
Disney: “The Happiest Place on Earth”
Disney menawarkan pengalaman hiburan dan liburan yang unik, magis, dan menyenangkan untuk keluarga dan anak-anak.
Starbucks: “Third Place Between Work and Home”
USP Starbucks adalah menciptakan lingkungan santai sebagai tempat ketiga di antara tempat kerja dan rumah, selain menyediakan kopi berkualitas.
FedEx: “The World on Time”
FedEx menekankan pengiriman yang cepat, akurat, dan andal untuk mengatasi kebutuhan logistik global.
Setiap USP ini membedakan merek dari pesaing dan membangun ikatan emosional dengan konsumen melalui nilai-nilai yang diusungnya.
Baca juga: Bisnis Digital: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Tipsnya
Apa Bedanya USP dan ESP?
Unique selling proposition (USP) menitikberatkan pada faktor-faktor teknis yang diprioritaskan untuk menangkap kebutuhan yang sebenarnya atau “NEED” dari konsumen saat membeli suatu produk.
Sementara itu, emotional selling proposition (ESP) melengkapi pendekatan tersebut dengan menonjolkan aspek emosional, yaitu keinginan atau “WANT” dari konsumen.
Ada ungkapan yang mengatakan, “Orang merasionalisasi keputusan pembelian berdasarkan fakta, tetapi orang membuat keputusan pembelian berdasarkan perasaan.”
Secara analogi, seseorang membutuhkan makanan untuk mempertahankan hidup, namun mereka juga ingin menikmati makanan lezat di restoran mewah. Atau seseorang memerlukan pakaian untuk melindungi diri dari dingin, tetapi mereka juga ingin memiliki pakaian bermerek untuk mendapatkan pengakuan.
Dengan demikian, konsumen mempertimbangkan pembelian secara rasional. Namun, mereka juga sering mengandalkan emosi mereka ketika memutuskan untuk membeli sesuatu.
Baca juga: Cara Mengurus KK yang Hilang atau Rusak secara Online 2023
Kesimpulan
Mengidentifikasi Unique Selling Proposition (USP) dari suatu merek merupakan langkah penting dalam strategi peningkatan penjualan. Dalam proses ini, penting untuk memahami perspektif pelanggan, menjelajahi motivasi mereka saat membeli produk, dan membandingkan produk dengan pesaing. Dengan menempatkan diri pada posisi pelanggan, memahami kebutuhan dan karakteristik mereka, serta mengambil pelajaran dari persaingan, kita dapat mengembangkan USP yang menarik, unik, dan sesuai dengan nilai-nilai merek. Keseluruhan tujuan adalah menciptakan penawaran yang menghadirkan nilai tambah bagi konsumen, membangun loyalitas pelanggan, dan merangsang minat yang berkelanjutan.
Referensi
- Kotler, P., & Armstrong, G. (2017). Principles of Marketing. Pearson.
- Trout, J., & Rivkin, S. (2006). Differentiate or Die: Survival in Our Era of Killer Competition. John Wiley & Sons.
- Reeves, R., & Wiltbank, R. (2006). Delighting the Heartland: A Workbook for Creating Powerful Unique Selling Propositions. Franklin Covey Co.
- Ogilvy, D. (1983). Ogilvy on Advertising. Vintage.
- Ries, A., & Trout, J. (2001). Positioning: The Battle for Your Mind. McGraw-Hill Education.
- Aaker, D. A. (1996). Building Strong Brands. Free Press.
- Solomon, M. R., Dahl, D. W., White, K., Zaichkowsky, J. L., & Polegato, R. (2014). Consumer Behavior: Buying, Having, and Being. Pearson.