Mempersiapkan Indonesia Memasuki Era Industri 5.0
Era industri 5.0 yang kini kita jalani, menyaksikan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Teknologi-teknologi baru seperti kecerdasan buatan, robotika, blockchain, nanoteknologi, Internet of Things, 3D printing, dan mobil tanpa awak, telah menggantikan teknologi-teknologi lama. Perkembangan ini akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan, seperti dunia kerja, industri, pendidikan, ekonomi dan sosial-budaya. Sumber daya manusia yang kompeten menjadi faktor penting dalam menghadapi transformasi era digital ini. Indonesia tidak bisa lepas dari perubahan yang dipicu oleh era industri 5.0, sehingga peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi keharusan agar mampu menyongsong era ini.
Baca juga: Improving Hard Skills, Soft Skills, and Innovation on Performance
Dalam bidang industri, perubahan akan menciptakan pekerjaan baru yang membutuhkan keterampilan baru, dan ini menjadi tantangan utama yang harus dihadapi pemerintah untuk meningkatkan keterampilan SDM agar mampu bersaing dan tidak tertinggal dibandingkan negara lain. Lantas, upaya apa yang harus dipersiapkan dalam menghadapi era industri 5.0, baik oleh pemerintah, dunia bisnis, akademisi dan masyarakat untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) agar mampu bersaing dengan negara lain?
Mengundang Investor Asing (PMA)
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas SDM adalah dengan mengajak investor asing untuk ikut berperan dalam mengembangkan SDM di Indonesia. Investor asing ini dapat menyediakan program pelatihan, pendidikan, dan magang yang dapat membantu meningkatkan keterampilan SDM di Indonesia. Selain itu, dengan adanya investor asing ini juga dapat meningkatkan pembukaan lapangan kerja baru yang dapat membantu mengatasi masalah pengangguran di Indonesia. Namun perlu diingat, upaya ini harus dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek yang berhubungan dengan hak asasi manusia dan perlindungan lingkungan.
Baca juga: Industri 4.0 dan Society 5.0
Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan sebuah kegiatan dimana investor asing menanamkan modal mereka di Indonesia dengan tujuan memperoleh izin dan hak untuk melakukan usaha di negara tersebut. Dengan adanya PMA, dapat meningkatkan jumlah lowongan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan keterampilan tenaga kerja melalui pelatihan dan program pemagangan. Investasi asing sangat bermanfaat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional serta dapat melatih dan mengembangkan kemampuan sumber daya manusia untuk dapat bersaing di skala internasional.
Baca juga: Society 5.0: Pengertian dan Penerapan
Penanaman Modal Asing (PMA) akan membawa dampak positif pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Dengan adanya investasi asing, pelatihan dan pengembangan SDM seperti keterampilan dan bahasa akan menjadi prioritas, sehingga kualitas kerja dan kompetensi karyawan dapat terus berkembang dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Reformasi Pendidikan
Reformasi sistem pendidikan merupakan suatu usaha untuk melakukan perubahan dan perbaikan dalam sistem pendidikan yang ada. Tujuan dari reformasi ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menyiapkan generasi yang mampu bersaing di era digital. Reformasi sistem pendidikan dapat dilakukan dengan cara mengubah kurikulum, melakukan inovasi dalam metode pembelajaran, meningkatkan kualitas tenaga pendidik, dan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan. Dengan reformasi sistem pendidikan, diharapkan SDM Indonesia memiliki keterampilan yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan dapat bersaing di pasar global.
Baca juga: Pengembangan Sumber Daya Manusia
Reformasi sistem pendidikan diperlukan untuk mengikuti perkembangan teknologi dan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai fasilitas yang canggih untuk memperlancar proses belajar. Negara Jepang, misalnya, sudah mengadopsi program sekolah GIGA (Global and Innovation Gateway for All) untuk memastikan bahwa pada tahun 2024 semua siswa akan memiliki tablet, akses internet cepat, dan guru yang memiliki kompetensi di bidang teknologi komunikasi dan informasi. Para siswa di Jepang dilatih untuk beradaptasi dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi seperti memecahkan masalah kompleks, berpikir secara kritis, berkreasi, menggunakan PC untuk meneliti topik sendiri, menemukan solusi untuk masalah, mempresentasikan temuan mereka, dan bekerja dalam proyek kelompok dan brainstorming.
Menumbuhkan Transformasi Digital Nasional
Transformasi digital pada era industri 5.0 membuat konektivitas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainnya melalui teknologi informasi dan komunikasi meningkat. Oleh karena itu, pemerintah dan industri nasional harus meningkatkan penguasaan teknologi sebagai kunci untuk daya saing di era digital. Pemerintah harus mempercepat pembangunan infrastruktur digital, seperti jaringan internet yang cepat, dengan dukungan dari pemerintah, publik, dan swasta. Ini akan membuat investor asing lebih tertarik untuk berinvestasi di Indonesia, membantu siswa dalam belajar dengan fasilitas teknologi yang baik, meningkatkan kompetensi pekerja dan memotivasi pengusaha untuk menggunakan digitalisasi dalam bisnis mereka, seperti e-commerce.
Menerapkan Teknologi Literasi
Kemajuan teknologi digital saat ini membuat akses informasi semakin mudah diperoleh, namun juga menimbulkan risiko yang harus ditangani. Literasi digital menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini. Literasi digital adalah keterampilan untuk mengolah informasi dengan baik dari berbagai sumber, berkomunikasi dengan orang lain secara etis di berbagai media, dan memiliki pemikiran kritis. Empat pilar literasi digital yaitu digital skill, digital culture, digital ethics, dan digital safety perlu diterapkan agar pengguna teknologi dapat menggunakannya dengan aman, etis, dan optimal. Ada berbagai program literasi digital yang dapat dilakukan seperti cyber creation dan kelas inklusif. Contohnya di Amerika Serikat, polisi New York menggunakan Domain Awareness System (DAS) untuk melacak kejahatan digital. Sementara di Jepang, perusahaan keamanan ‘Secom’ mengembangkan robot yang dapat mendeteksi kejahatan di dunia maya maupun nyata.
Memasuki era industri 5.0, dunia telah mengalami perubahan yang cepat dan signifikan dalam hal teknologi digital, persaingan bisnis, dan pembangunan. Ini menuntut kompetensi sumber daya manusia yang up to date dan memiliki skill digital yang relevan. Pemerintah harus memberikan prioritas pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai program. Industri juga harus menyiapkan sumber daya yang handal dan berkualitas untuk dapat menghadapi perubahan ini. Sementara itu, masyarakat harus memiliki inisiatif untuk terus belajar dan berkembang, memiliki mindset yang maju dan terbuka agar tidak tertinggal dari perkembangan zaman. Pemerintah, dunia industri, dan masyarakat harus meninggalkan pikiran negatif dan ketakutan terhadap cepatnya perkembangan teknologi dan memiliki kesadaran untuk belajar dan beradaptasi dengan perkembangan zaman agar tidak tertinggal.
Kesimpulan
Sumber daya manusia harus memiliki kompetensi dan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan teknologi tersebut. Hal ini penting agar mampu bersaing di dunia kerja dan industri yang semakin maju. Pemerintah harus memprioritaskan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program-program yang tepat, sementara industri harus menyiapkan sumber daya yang handal dan berkualitas. Selain itu, masyarakat harus memiliki inisiatif untuk terus belajar dan berkembang agar tidak tertinggal dengan perkembangan zaman dan teknologi.
Semoga bermanfaat
Referensi
https://ekon.go.id
https://new.widyamataram.ac.id
https://www.kemenkopmk.go.id