supply chain management dalam industri e-commerce
Industry

Supply Chain Management Dalam Industri E-commerce

Industri e-commerce memerlukan manajemen Supply Chain yang efektif untuk dapat beroperasi dengan baik. Supply Chain Management dalam industri e-commerce meliputi beberapa aspek penting, seperti manajemen inventori, optimasi proses logistik, implementasi teknologi, strategi pengelolaan beban kerja, analisis data, pengelolaan risiko, peningkatan efisiensi biaya, integrasi dengan sistem CRM, personalisasi produk, dan kolaborasi dengan vendor.

Manajemen Inventori

Manajemen inventori dalam Supply Chain Management e-commerce merupakan aspek penting yang mempengaruhi keberhasilan bisnis e-commerce. Inventori yang baik akan memastikan bahwa produk yang tersedia untuk dijual online selalu ada dan siap untuk dikirimkan ke pelanggan, sehingga dapat meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan dan mengurangi tingkat kegagalan dalam pengiriman.

Beberapa metode yang digunakan dalam manajemen inventori e-commerce antara lain :

Metode FIFO (First In First Out)

Produk yang dijual pertama kali adalah produk yang diperoleh pertama kali.

Metode LIFO (Last In First Out)

Produk yang dijual pertama kali adalah produk yang diperoleh terakhir kali.

Metode ABC (Always Better Control)

Produk yang dijual diprioritaskan berdasarkan tingkat permintaan.

Selain itu perusahaan juga dapat menggunakan sistem yang memonitoring real time untuk mengetahui pergerakan inventori, membuat rencana pemesanan yang tepat, dan mengidentifikasi produk yang membutuhkan restocking. Dengan menggunakan teknologi, perusahaan juga dapat membuat prediksi permintaan yang lebih baik dan membuat rencana pemesanan yang lebih efektif.

Secara keseluruhan manajemen inventori dalam Supply Chain Management e-commerce sangat penting untuk memastikan bahwa produk yang tersedia untuk dijual online selalu ada di gudang dan siap untuk dikirimkan ke pelanggan, serta dapat meningkatkan tingkat ke

kepuasan pelanggan dan mengurangi tingkat kegagalan dalam pengiriman. Dengan melakukan manajemen inventori yang baik, perusahaan e-commerce dapat menghindari masalah seperti kehabisan stok produk atau stok yang tidak efisien yang dapat menyebabkan kerugian finansial dan merusak reputasi perusahaan.

Selain itu, manajemen inventori yang baik juga dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan pemakaian sumber daya dan meningkatkan efisiensi proses bisnis. Perusahaan dapat menghemat biaya dengan mengurangi stok yang tidak diperlukan, serta dapat meningkatkan efisiensi proses pemesanan dan pengiriman dengan mengetahui kapan produk harus di restock.

Optimasi Proses Logistik

Optimasi proses logistik dalam Supply Chain Management e-commerce sangat penting untuk menjamin bahwa produk dapat diterima oleh pelanggan dalam waktu yang cepat dan dengan biaya yang efisien.

Beberapa tahap penting dalam optimasi proses logistik e-commerce adalah :

  1. Perencanaan rute pengiriman: ini meliputi penentuan rute yang paling efisien untuk mengirim produk ke pelanggan, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti jarak, jumlah produk yang akan dikirim, dan waktu pengiriman.
  2. Pengelolaan armada: meliputi pengelolaan kendaraan yang digunakan untuk pengiriman produk dan memastikan ketersediaan kendaraan yang cukup untuk memenuhi permintaan pengiriman.
  3. Pemilihan jasa logistik yang tepat: perusahaan harus memilih jasa logistik yang sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka dan memberikan layanan pengiriman yang andal dan efisien.
  4. Monitoring pengiriman: Melacak lokasi produk dan status pengiriman secara real-time, dengan cara menggunakan sistem pelacakan pengiriman dan keamanan barang yang diterima oleh pelanggan
  5. Analisis data: melakukan analisis data dari searang faktor seperti volume pengiriman, rute pengiriman, dan tingkat kegagalan dalam pengiriman untuk mengetahui area yang perlu ditingkatkan dan mengoptimalkan proses logistik secara keseluruhan.

Optimasi proses logistik juga memerlukan perencanaan yang baik dan efisiensi operasi seperti pemantauan real-time, pengelolaan kendaraan yang cukup, kolaborasi dengan jasa logistik dan pengelolaan persediaan (inventory management) untuk menjaga agar inventori yang tersedia benar-benar dikirimkan kepada customer.

Implementasi Teknologi

Implementasi teknologi dalam Supply Chain Management e-commerce sangat penting untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan.

Beberapa teknologi yang dapat digunakan dalam Supply Chain Management e-commerce antara lain :

  1. Sistem pelacakan pengiriman: digunakan untuk melacak lokasi produk dan status pengiriman secara real-time, sehingga perusahaan dapat segera mengatasi masalah yang mungkin terjadi dalam proses pengiriman.
  2. Analisis data: digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan memprediksi permintaan pelanggan.
  3. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning): digunakan untuk mengelola aspek-aspek penting dari bisnis, seperti pembelian, produksi, pengiriman, dan lainnya.
  4. Sistem CRM (Customer Relationship Management): digunakan untuk mengelola interaksi dengan pelanggan dan meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan.
  5. AI dan Machine Learning: digunakan untuk menganalisis data dan membuat prediksi yang lebih akurat tentang permintaan pelanggan, dan mengoptimalkan kinerja supply chain
  6. IoT : digunakan untuk melakukan monitoring secara real-time dari proses logistik dan pengelolaan inventori

Teknologi ini dapat digunakan secara terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis dan mengurangi risiko bisnis. Implementasi teknologi yang tepat dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi proses pembelian, produksi, pengiriman, dan pengelolaan inventori.

Implementasi teknologi juga dapat membantu perusahaan dalam membuat prediksi permintaan yang lebih akurat dan mengoptimalkan kinerja supply chain secara keseluruhan. Teknologi ini dapat juga digunakan untuk mengelola interaksi dengan pelanggan dan meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan.

Strategi Pengelolaan Beban Kerja

Pengelolaan beban kerja adalah proses mengatur dan mengkoordinasikan tugas dan aktivitas yang harus dilakukan oleh anggota tim untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam Supply Chain Management e-commerce, beban kerja yang harus dikelola meliputi tugas-tugas seperti pembelian, produksi, pengiriman, dan pengelolaan inventori.

Beberapa strategi yang dapat digunakan dalam pengelolaan beban kerja diantaranya :

  1. Delegasi tugas: mengalokasikan tugas dan tanggung jawab kepada anggota tim yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian mereka.
  2. Prioritas: menentukan prioritas tugas dan fokus pada tugas-tugas yang paling penting.
  3. Time management: mengelola waktu dengan baik untuk mencapai tujuan dan deadline yang ditetapkan.
  4. Analisis beban kerja: melakukan analisis beban kerja untuk mengetahui apakah beban kerja saat ini cukup atau terlalu berat untuk anggota tim dan menyesuaikan jika diperlukan.
  5. Teknologi: menggunakan teknologi seperti software project management dan aplikasi kolaborasi untuk membantu dalam mengelola dan mengkoordinasikan tugas-tugas
  6. Kompensasi : memberikan kompensasi yang sesuai dengan tugas yang harus dikerjakan, seperti dengan menambah anggota tim atau outsourcing beberapa tugas

Menjalankan strategi yang tepat dalam pengelolaan beban kerja akan memastikan bahwa tugas-tugas dijalankan dengan efisien dan anggota tim tidak terlalu terbebani. Sehingga dapat meningkatkan efisiensi, kualitas hasil kerja dan kesejahteraan anggota tim.

Selain itu, pengelolaan beban kerja juga dapat membantu dalam mengurangi tingkat stres dan meningkatkan tingkat keterlibatan anggota tim dalam organisasi. Melalui pengelolaan beban kerja yang efektif, perusahaan dapat memastikan bahwa semua tugas dan aktivitas yang dijalankan dapat membantu dalam mencapai tujuan bisnis dan meningkatkan kinerja supply chain.

Analisis Data

Analisis data dalam Supply Chain Management e-commerce adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi data untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan memprediksi permintaan pelanggan. Analisis data dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja supply chain secara keseluruhan, menentukan tren dan pola dalam permintaan pelanggan, dan mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi dalam proses bisnis.

Beberapa cara dalam mengumpulkan data Supply Chain Management e-commerce adalah:

  1. Survei pelanggan: Mengumpulkan data melalui survei pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dan identifikasi masalah yang mungkin terjadi dalam proses pengiriman.
  2. Tracking logistik: mengumpulkan data melalui sistem pelacakan pengiriman untuk mengetahui lokasi produk dan status pengiriman.
  3. Analisis data transaksi: mengumpulkan data dari transaksi e-commerce seperti jumlah pembelian, waktu pembelian, dan lokasi pelanggan.
  4. Analisis data lainnya : bisa berupa data dari internal company atau data dari luar yang terkait dengan Supply Chain Management

Setelah data dikumpulkan, data tersebut dianalisis dan dikelompokkan sesuai dengan kategori yang ditentukan. Dalam Supply Chain Management e-commerce, analisis data dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja supply chain secara keseluruhan, menentukan tren dan pola dalam permintaan pelanggan, dan mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi dalam proses bisnis.

Hasil dari analisis data dapat digunakan untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan memprediksi permintaan pelanggan, serta membuat rencana aksi untuk mengatasi masalah yang mungkin terjadi dalam proses bisnis. Sehingga dapat meningkatkan efisiensi proses bisnis dan mengurangi risiko bisnis.

Selain itu, analisis data juga dapat digunakan untuk meningkatkan interaksi dengan pelanggan dengan mengetahui preferensi dan kebiasaan pelanggan. Hal ini dapat membantu dalam meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan dan memastikan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Pengelolaan Risiko

Pengelolaan risiko dalam Supply Chain Management e-commerce adalah proses mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan risiko yang mungkin terjadi dalam proses bisnis. Risiko dalam Supply Chain Management e-commerce dapat berupa risiko operasional, risiko finansial, risiko reputasi, risiko kualitas produk, dll.

Beberapa cara dalam mengelola risiko dalam Supply Chain Management e-commerce adalah :

  1. Identifikasi risiko: Identifikasi semua risiko yang mungkin terjadi dalam proses bisnis.
  2. Evaluasi risiko: Evaluasi risiko berdasarkan probabilitas dan dampak yang mungkin terjadi.
  3. Mitigasi risiko: Membuat rencana tindakan untuk mengurangi atau menghindari risiko yang telah diidentifikasi dan dievaluasi.
  4. Monitoring dan evaluasi: Melakukan monitoring terhadap risiko dan melakukan evaluasi secara terus-menerus untuk mengevaluasi efektivitas tindakan mitigasi yang telah diambil.
  5. Skenario & simulasi : Menyusun skenario-skenario terburuk yang dapat terjadi sebagai persiapan dan simulasi untuk mempersiapkan diri dalam mengatasi masalah
  6. Asuransi: Memperoleh asuransi untuk risiko tertentu yang tidak dapat dihindari atau diatasi dengan tindakan mitigasi.

Melalui pengelolaan risiko yang efektif, perusahaan dapat mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan risiko yang mungkin terjadi dalam proses bisnis. Hal ini dapat membantu dalam meningkatkan efisiensi proses bisnis dan mengurangi risiko bisnis.

Peningkatan Efisiensi Biaya

Peningkatan efisiensi biaya dalam Supply Chain Management e-commerce adalah proses untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan dalam proses bisnis tanpa mengurangi kualitas produk atau jasa yang ditawarkan.

Beberapa cara yang dapat digunakan dalam meningkatkan efisiensi biaya diantaranya:

  1. Optimisasi proses: Melakukan analisis dan optimisasi proses bisnis untuk mengurangi waktu dan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi atau pengiriman.
  2. Outsourcing: Mengoutsourcing proses bisnis yang tidak merupakan core business perusahaan kepada vendor yang kompeten dan efisien biayanya.
  3. Automatisasi: Menggunakan teknologi dan software untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis seperti sistem pembayaran elektronik dan pengelolaan inventori
  4. Konsolidasi: Menyatukan beberapa aktivitas atau proses untuk mengurangi biaya dalam hal pengiriman dan pengelolaan inventori.
  5. Negosiasi: Melakukan negosiasi dengan vendor atau supplier untuk menurunkan harga pembelian produk atau jasa.
  6. Inovasi : Mencari inovasi yang dapat mengurangi biaya dalam proses bisnis.
  7. Analisis biaya: Melakukan analisis terhadap setiap aktivitas dalam proses bisnis dan mencari cara untuk mengurangi biaya

Melalui peningkatan efisiensi biaya, perusahaan dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan dalam proses bisnis tanpa mengurangi kualitas produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini dapat membantu dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan dan meningkatkan daya saing dalam pasar.

Integrasi Dengan Sistem CRM

Integrasi dengan sistem CRM (Customer Relationship Management) dalam Supply Chain Management e-commerce merupakan upaya untuk meningkatkan interaksi dan pengelolaan hubungan dengan pelanggan. Proses integrasi ini dapat membantu dalam meningkatkan efisiensi proses bisnis dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Beberapa cara dalam melakukan integrasi antara Supply Chain Management e-commerce dengan sistem CRM diantaranya:

  1. Pengelolaan data pelanggan: Memasukkan dan mengelola data pelanggan dalam sistem CRM untuk memudahkan pengelolaan hubungan dengan pelanggan.
  2. Analisis data pelanggan: Menganalisis data pelanggan dalam sistem CRM untuk mengetahui tren dan pola dalam permintaan pelanggan dan meningkatkan interaksi dengan pelanggan
  3. Automatisasi proses: Mengintegrasikan proses bisnis dalam Supply Chain Management e-commerce dengan sistem CRM untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis.
  4. Laporan & Dashboard: Membuat laporan dan dashboard dari data pelanggan yang tersimpan dalam sistem CRM untuk memudahkan dalam proses pengambilan keputusan.
  5. Integrasi sistem logistik: Integrasi sistem logistik dengan sistem CRM untuk memudahkan dalam pengiriman barang dan pengelolaan inventori.

Integrasi dengan sistem CRM dapat membantu dalam meningkatkan interaksi dengan pelanggan dan memudahkan dalam pengelolaan hubungan dengan pelanggan. Hal ini dapat membantu dalam meningkatkan efisiensi proses bisnis dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Personalisasi Produk

Personalisasi produk dalam Supply Chain Management e-commerce adalah proses untuk menyesuaikan produk atau jasa yang ditawarkan dengan preferensi dan kebutuhan pelanggan. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan personalisasi produk diantaranya:

  1. Analisis data pelanggan: Menganalisis data pelanggan untuk mengetahui preferensi dan kebutuhan pelanggan.
  2. Pembelian data eksternal: Membeli data dari vendor luar untuk mengetahui preferensi dan kebutuhan pelanggan.
  3. Survei pelanggan: Melakukan survei pelanggan untuk mengetahui preferensi dan kebutuhan pelanggan.
  4. Kustomisasi produk: Memungkinkan pelanggan untuk mengkustomisasi produk sesuai dengan preferensi dan kebutuhan pelanggan.
  5. Penawaran produk unik : Menawarkan produk unik yang tidak ditawarkan oleh kompetitor.
  6. Rekomendasi produk: memberikan rekomendasi produk berdasarkan preferensi pelanggan.
  7. Personalisasi pengiriman: Personalisasi pengiriman produk sesuai dengan preferensi pelanggan.
  8. Analisis kompetitor : Analisis terhadap produk dari kompetitor dan membuat tawaran yang unik

Menyediakan personalisasi produk yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan pelanggan dapat membantu dalam meningkatkan kepuasan pelanggan dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Hal ini dapat membantu dalam meningkatkan pendapatan perusahaan dan meningkatkan daya saing dalam pasar.

kolaborasi Dengan Vendor

Kolaborasi dengan vendor dalam Supply Chain Management e-commerce adalah proses untuk bekerja sama dengan vendor atau supplier dalam proses bisnis. Beberapa cara dalam melakukan kolaborasi dengan vendor diantaranya:

  1. Perencanaan dan pengendalian persediaan: Bekerja sama dengan vendor untuk mengelola inventori dan perencanaan persediaan.
  2. Analisis data vendor: Menganalisis data vendor untuk mengetahui tren dan pola permintaan produk dari vendor.
  3. Negosiasi harga: Melakukan negosiasi harga dengan vendor untuk menurunkan biaya pembelian produk.
  4. Konferensi vendor: Melakukan konferensi dengan vendor untuk membahas kesepakatan dan target yang harus dicapai.
  5. Membuat SOP: Membuat SOP yang harus dipatuhi oleh vendor dalam menyediakan produk
  6. Pemantauan kinerja vendor: melakukan pemantauan terhadap kinerja vendor dan melakukan evaluasi secara berkala
  7. Inovasi: bekerja sama dengan vendor untuk mencari inovasi dalam proses bisnis
  8. Program loyalitas : Memberikan program loyalitas kepada vendor yang baik dalam menyediakan produk

Kolaborasi dengan vendor dapat membantu dalam meningkatkan efisiensi proses bisnis dan meningkatkan kualitas produk yang ditawarkan. Hal ini dapat membantu dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan dan meningkatkan daya saing dalam pasar.

Kesimpulan

Supply Chain Management e-commerce merupakan proses penting dalam mengelola proses bisnis e-commerce. Beberapa aspek yang dapat dioptimalkan dalam Supply Chain Management e-commerce diantaranya:

  • Manajemen inventori dalam Supply Chain Management e-commerce, yang membantu dalam mengelola inventori dengan efisien dan mengurangi biaya.
  • Optimisasi proses logistik, yang membantu dalam meningkatkan efisiensi dalam proses pengiriman produk.
  • Implementasi teknologi, yang membantu dalam meningkatkan efisiensi proses bisnis.
  • Strategi pengelolaan beban kerja, yang membantu dalam meningkatkan efisiensi proses bisnis.
  • Analisis data, yang membantu dalam meningkatkan pengambilan keputusan.
  • Pengelolaan risiko, yang membantu dalam mengurangi risiko dalam proses bisnis.
  • Peningkatan efisiensi biaya, yang membantu dalam mengurangi biaya dalam proses bisnis.
  • Integrasi dengan sistem CRM, yang membantu dalam meningkatkan interaksi dan pengelolaan hubungan dengan pelanggan.
  • Personalisasi produk, yang membantu dalam menyesuaikan produk atau jasa dengan preferensi dan kebutuhan pelanggan.
  • Kolaborasi dengan vendor, yang membantu dalam meningkatkan efisiensi proses bisnis dan meningkatkan kualitas produk yang ditawarkan.

Melalui implementasi dari aspek-aspek tersebut, Supply Chain Management e-commerce dapat membantu dalam meningkatkan efisiensi proses bisnis, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Referensi

Croxton, K. L., Garcia-Dastugue, S. J., Lambert, D. M., & Rogers, D. S. (2001). The supply chain management processes. The international journal of logistics management12(2), 13-36.

MANSUR, D. M., SULE, E. T., KARTINI, D., OESMAN, Y. M., Putra, A. H. P. K., & CHAMIDAH, N. (2019). Moderating of the Role of Technology Theory to the Existence of Consumer Behavior on e-commerce. Journal of Distribution Science17(7), 15-25.

Houlihan, J. B. (1985). International supply chain management. International Journal of Physical Distribution & Materials Management.

Lambert, D. M., & Cooper, M. C. (2000). Issues in supply chain management. Industrial marketing management29(1), 65-83.

Munsarif, M., Suryawan, M. A., Markani, M., Resha, M., Yuswardi, Y., Siregar, M. N. H., … & Simarmata, J. (2022). Pengantar E-Commerce. Yayasan Kita Menulis.

Prasetio, A., Ashoer, M., Hutahaean, J., Simarmata, J., Samosir, R. S., Nugraha, H., … & Manullang, S. O. (2021). Konsep Dasar E-Commerce. Yayasan Kita Menulis.

Putri, A. S., & Zakaria, R. (2020, November). Analisis Pemetaan E-Commerce Terbesar Di Indonesia Berdasarkan Model Kekuatan Ekonomi Digital. In Seminar Dan Konferensi Nasional IDEC (Vol. 1, pp. 1-14).

Stadtler, H. (2008). Supply chain management—an overview. Supply chain management and advanced planning, 9-36.

Suyanto, M. (2003). Strategi periklanan pada e-commerce perusahaan top dunia. Penerbit Andi.

Widyarto, W. O. (2019). Identification of performance indicators base on logistic capability for supply chain performance measurement in e-commerce. Asia Proceedings of Social Sciences4(2), 53-56.

Yusuf, A., & Soediantono, D. (2022). Supply Chain Management and Recommendations for Implementation in the Defense Industry: A Literature Review. International Journal of Social and Management Studies3(3), 63-77.

Bambang Niko Pasla

A seasoned writer in the fields of industry, business, and technology. Enjoys sports and traveling activities.