Management

Komunikasi Organisasi: Pengertian, Tujuan, dan Contoh

Menjamin kesuksesan suatu organisasi, komunikasi dan budaya organisasi harus selalu diperhatikan dan dikembangkan. Dalam artikel ini, akan dijelaskan pengertian komunikasi organisasi, tujuan, dan contoh yang baik dan benar.

Komunikasi yang baik sangat penting untuk menjaga kinerja dan membuat organisasi itu berkembang. Dengan komunikasi yang baik, hubungan antar anggota akan terjalin dengan baik dan mereka dapat saling berinteraksi dengan baik. Penting untuk membangun komunikasi yang baik untuk mewujudkan organisasi yang berkembang dan membentuk anggotanya menjadi individu yang berkualitas.

Baca juga: Pengaruh Iklim Organisasi Pada Kinerja

Suatu komunikasi dapat dianggap efektif jika proses komunikasinya berlangsung dengan positif. Ini berarti bahwa komunikator, atau orang yang bertugas untuk menyampaikan pesan, dengan baik kepada audiens atau penerima pesan. Sementara itu, audiens atau penerima pesan juga dapat menangkap dan memahami maksud dari pesan yang disampaikan oleh komunikator.

Baca juga: Budaya Organisasi: Pengertian, Jenis, dan Contoh

Apabila proses komunikasi berjalan efektif, maka akan otomatis mengalami kemajuan dan perkembangan. Anggota atau individu dalam akan aktif dalam membangun dan mengembangkan organisasi, termasuk dalam aspek komunikasi.

Pengertian Komunikasi Organisasi

Komunikasi merupakan dasar dari aktivitas manusia yang penting untuk menjaga kehidupan sosial yang baik. Ini juga berlaku untuk sebuah organisasi, di mana untuk membangun organisasi yang sukses, komunikasi yang baik sangat diperlukan.

Baca juga: 16 Teori Kepemimpinan Menurut Para Ahli

Menurut Wikipedia, komunikasi organisasi adalah bentuk pertukaran pesan antara unit-unit dalam suatu organisasi yang terdiri dari unit-unit komunikasi yang saling berhubungan dalam struktur hierarki dan beroperasi dalam lingkungan tertentu. Biasanya, melibatkan manusia sebagai subjek yang terlibat dalam proses menerima, menafsirkan, dan bertindak atas informasi.

Baca juga: Importance of Organizational Culture and Leadership

Komunikasi organisasi juga dapat digambarkan sebagai pengirim dan penerima berbagai pesan dalam kelompok formal dan informal. Semakin besar dan kompleks suatu organisasi, semakin kompleks pula proses komunikasinya.

Komunikasi organisasi juga melibatkan manusia sebagai subjek yang terlibat di dalam proses menerima, menafsirkan, dan bertindak atas informasi yang diterima. Organisasi yang semakin besar dan kompleks akan mengakibatkan proses yang semakin kompleks juga. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan bagaimana proses agar dapat berlangsung efektif dan menunjang keberlangsungan organisasi tersebut.

Baca juga: Pengamalan Sila Ke 3 Pancasila

Komunikasi organisasi merupakan proses pertukaran pesan yang berlangsung di dalam suatu organisasi. Hal ini mencakup berbagai jenis komunikasi seperti memo, kebijakan, pernyataan resmi, dan lainnya yang digunakan untuk menjalankan aktivitas. Proses komunikasi dipilih berdasarkan persetujuan secara sosial dan biasanya berfokus pada kebutuhan individu anggotanya.

Pengertian Komunikasi Organisasi Menurut Para Ahli

Secara umum, diartikan sebagai proses pertukaran pesan antara unit-unit dalam suatu organisasi. Para ahli juga memberikan pengertian yang berbeda-beda, berikut ini akan kami jelaskan pengertian komunikasi organisasi menurut para ahli:

Shannon dan Weaver

Proses transmisi informasi dari pengirim kepada penerima melalui sebuah saluran (channel) dengan menggunakan kode (code) yang diterima. Mereka juga menyatakan bahwa komunikasi terdiri dari empat komponen utama, yaitu pengirim, pesan, saluran, dan penerima. Shannon dan Weaver menyatakan bahwa komunikasi adalah proses yang memungkinkan pengirim dan penerima untuk mengirim dan menerima pesan.

Grunig dan Hunt

Proses yang digunakan untuk menyebarkan informasi dan menyelesaikan masalah dalam sebuah organisasi, dapat dibedakan menjadi empat model, yaitu model transaksional, model transformasional, model interaksi simbolis, dan model komunikasi kontrol. Model transaksional adalah komunikasi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sementara, model transformasional digunakan untuk mengubah perilaku atau sikap individu, model interaksi simbolis digunakan untuk menciptakan makna dalam organisasi, dan model komunikasi kontrol digunakan untuk mengatur dan mengendalikan aktivitas.

Robbins dan Judge

Proses yang digunakan untuk menyampaikan informasi, memberi arahan, mendapatkan umpan balik dan menyelesaikan masalah. Mereka menekankan pentingnya komunikasi dalam menciptakan hubungan yang efektif antar individu dan kelompok. Mereka juga menyatakan bahwa komunikasi yang efektif dapat meningkatkan kinerja individu dan organisasi secara keseluruhan.

McShane dan Von Glinow

Pertukaran informasi di dalam sebuah organisasi yang mencakup sistem yang terdiri dari individu, unit kerja, dan struktur. Mereka juga menekankan bahwa komunikasi harus didasarkan pada prinsip-prinsip yang efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan kinerja.

Argyris

Proses yang digunakan oleh anggota untuk menyampaikan informasi, menyelesaikan masalah, dan mencapai tujuan bersama. Menurut Argyris, komunikasi dalam organisasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu formal dan informal.

  1. Formal adalah komunikasi yang dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.
  2. sedangkan informal adalah komunikasi yang tidak dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.

Argyris juga menyatakan bahwa komunikasi dalam organisasi dapat mengalami hambatan, sehingga perlu adanya pemahaman yang baik tentang proses komunikasi.

Tujuan Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi memiliki setidaknya ada tiga tujuan, sebagai berikut:

Menyampaikan informasi

Tujuan utama adalah untuk menyampaikan informasi yang diperlukan oleh anggota organisasi. Informasi ini bisa berupa perintah, instruksi, laporan, dan lain-lain.

Menjaga koordinasi

Tujuan kedua adalah untuk menjaga koordinasi antar anggota organisasi. Ini penting agar setiap anggota organisasi dapat bekerja sama dan bekerja secara efektif.

Membangun hubungan

Tujuan ketiga adalah untuk membangun hubungan yang baik antar anggota organisasi yang membuat anggota merasa nyaman dan merasa dihargai, sehingga dapat bekerja dengan baik dan berprestasi lebih tinggi.

Contoh Komunikasi Organisasi

Contohnya dapat dilihat dari berbagai aktivitas yang dilakukan dalam suatu organisasi seperti:

Komunikasi antar karyawan

komunikasi yang terjadi antar karyawan yang memiliki tingkatan posisi yang sama. Dalam hal ini, komunikasi tidak hanya dilakukan untuk menyelesaikan masalah kerja, namun juga untuk membahas dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing individu, komunikasi horizontal dalam organisasi juga dapat digunakan untuk meningkatkan kerjasama dan kolaborasi antar karyawan dalam mencapai tujuan yang sama.

Komunikasi antar kepala cabang

Komunikasi antar kepala cabang merupakan contoh komunikasi vertikal yang membahas mengenai masalah dan tujuan bisnis pada tingkat yang lebih tinggi. Biasanya, komunikasi ini mencakup perencanaan strategis, alokasi sumber daya, dan pengambilan keputusan yang mempengaruhi operasi cabang yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menjamin kesinambungan dan kesesuaian bisnis di seluruh cabang dan memastikan bahwa semua cabang bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan.

Komunikasi antar pimpinan departemen

Komunikasi antar pimpinan departemen yang terjadi di antara pimpinan departemen atau bagian yang berbeda dalam suatu organisasi atau perusahaan. Tujuannya adalah untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan koordinasi kerja, alokasi sumber daya, dan pengambilan keputusan strategis, komunikasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja serta membuat kerja sama yang lebih baik antar departemen.

Komunikasi antar pimpinan dan karyawan

Komunikasi antar pimpinan dan karyawan merupakan proses pertukaran informasi dan opini yang terjadi antara pimpinan organisasi dan karyawannya. Tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi yang diperlukan karyawan, membuat keputusan yang baik, meningkatkan kinerja karyawan, meningkatkan kepuasan kerja dan menciptakan iklim kerja yang positif. Komunikasi ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti rapat, pertemuan, diskusi, survey, dan lain-lain. Hal ini sangat penting untuk menjaga komunikasi yang efektif dan efisien antara pimpinan dan karyawan agar dapat berjalan dengan baik.

Kesimpulan

Komunikasi sangat penting untuk memastikan bahwa seluruh anggota organisasi dapat bekerja sama dengan baik dan mencapai tujuan bersama. Ada berbagai jenis komunikasi yang terjadi, seperti komunikasi horizontal antar staff, komunikasi vertikal antar pimpinan dan karyawan, serta komunikasi antar pimpinan cabang atau departemen. Semua jenis komunikasi ini harus dijalankan dengan baik dan efektif agar organisasi dapat berjalan dengan lancar dan mencapai kesuksesan.

Semoga bermanfaat

Referensi

Argyris, C., & Schön, D. A. (1997). Organizational learning: A theory of action perspective. Reis, (77/78), 345-348.

Baker, K. A. (2007). Organizational communication. Management Benchmark Study1(1), 1-3.

Goldhaber, G. M., Porter, D. T., Yates, M. P., & Lesniak, R. (1978). Organizational communication: 1978. Human Communication Research5(1), 76-96.

McShane, S. L. (2008). dan Von Glinow. Mary Ann Von, Organizational Behavior, Fourth Edition. New York: McGraw-Hill Irwin.

Miller, K., & Barbour, J. (2014). Organizational communication: Approaches and processes. Cengage Learning.

Muhammad, A. (2004). Komunikasi organisasi.

Stohl, C. (1995). Organizational communication (No. 5). Sage.

Bambang Niko Pasla

A seasoned writer in the fields of industry, business, and technology. Enjoys sports and traveling activities.