Dalam proses pembuatan basis data atau database, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menetapkan komponen-komponen dan relasi yang diperlukan untuk merancang dan menyimpan informasi dengan benar di dalam perangkat komputer. Salah satu tahapan awal dalam pembuatan database adalah membuat ERD atau Entity Relationship Diagram.
Artikel ini akan mengulas beberapa aspek penting terkait dengan ERD. Mulai dari pengertian, jenis-jenis, cara pembuatan, hingga contoh diagram ER. Umumnya, proses pembuatan diagram ini dilakukan oleh seorang analis data atau insinyur data.
Pengertian ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD (Entity Relationship Diagram) merupakan suatu kerangka atau rencana untuk merancang basis data, sehingga mempermudah visualisasi data yang memiliki keterkaitan atau hubungan dalam bentuk perancangan. Prinsip ERD memungkinkan sistem basis data yang dibentuk dapat digambarkan secara lebih teratur dan terorganisir.
Baca juga: Mengenal Big Data 5V Beserta Karateristiknya
Jenis Model ERD (Entity Relationship Diagram)
Untuk merancang sistem basis data yang sesuai, langkah awal yang perlu dilakukan adalah menentukan jenis model data yang akan digunakan. Keputusan ini memiliki dampak penting pada pengembangan aplikasi yang akan disesuaikan dengan kebutuhan proyek bisnis.
Model ER konseptual memiliki peranan penting dalam mendokumentasikan struktur data organisasi secara menyeluruh. Model ini bisa diterapkan pada satu atau lebih jenis model data logis. Tujuan utama dari model ini adalah membangun kerangka metadata untuk entitas data master dan set model ER logis.
Data Logis
Model data logis adalah jenis pertama yang perlu dipertimbangkan, di mana pembuatannya tidak bergantung pada model data konseptual. Komponen dalam model data logis meliputi entitas data master, operasional, dan transaksional yang telah sebelumnya didefinisikan. Model ini bisa dikembangkan secara mandiri, dimulai dari level yang lebih spesifik hingga mencakup implementasi sistem manajemen basis data.
Data Fisik
Model data fisik berkembang dari model data logis dan menjadi dasar pembentukan basis data, model ini digunakan sebagai struktur dasar dalam pengaturan database. Model data fisik digunakan untuk menentukan metadata struktural dalam sistem manajemen database, seperti tabel, indeks, dan pemicu (trigger) pada basis data yang berbasis relasional.
Baca juga: Cyber Security: Pengertian, Jenis, dan Metode Ancaman
Komponen ERD (Entity Relationship Diagram)
Sebelum Anda mempelajari cara membuat entity relationship diagram, penting untuk memahami beberapa komponen yang membentuknya. Mari kita perhatikan komponen-komponen penyusun ERD berikut ini:
Entitas
Entitas adalah kumpulan objek yang memiliki identitas unik atau perbedaan di antara satu sama lain. Simbol yang biasanya mewakili entitas adalah persegi panjang. Selain itu, ada juga yang disebut “Entitas Lemah,” yang ditandai dengan gambar persegi panjang kecil di dalam persegi panjang yang lebih besar. Entitas ini disebut lemah karena memerlukan hubungan langsung dengan entitas lain karena tidak dapat diidentifikasi secara unik.
Atribut
Atribut merupakan komponen kedua dalam ERD. Setiap entitas pasti memiliki elemen yang disebut atribut, yang berfungsi untuk menggambarkan karakteristik dari entitas tersebut. Atribut kunci adalah atribut yang membedakan entitas satu dengan yang lain. Atribut diwakili oleh simbol elips dan memiliki beberapa jenis:
- Atribut kunci (key): atribut yang digunakan untuk mengidentifikasi entitas secara unik.
- Atribut simpel: atribut dengan nilai tunggal yang tidak dapat dipecah lagi (atomic).
- Atribut multinilai (multivalue): atribut yang memiliki kumpulan nilai untuk setiap instansi entitas.
- Atribut komposit (composite): atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil dengan makna tertentu.
- Atribut derivatif: atribut yang berasal dari atribut lain dan tidak perlu ditampilkan dalam diagram ER.
Relasi
Relasi adalah hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari kelompok entitas yang berbeda. Simbol yang mewakili relasi adalah belah ketupat. Relasi juga memiliki beberapa jenis:
- One to one: setiap entitas hanya memiliki hubungan dengan satu entitas lainnya.
- One to many: hubungan antara satu entitas dengan beberapa entitas lainnya, dan sebaliknya.
- Many to many: setiap entitas dapat memiliki hubungan dengan banyak entitas lain, dan sebaliknya.
Garis
Garis digunakan untuk menghubungkan atribut dan menunjukkan hubungan antara entitas dalam diagram ER.
Baca juga: Teknologi Ramah Lingkungan: Pengertian dan Contoh
Cara Membuat ERD (Entity Relationship Diagram)
Pasti Anda sudah tak sabar untuk merancang entity relationship diagram, bukan? Di bawah ini, kami telah menyiapkan langkah-langkah dalam pembuatan sebuah entity relationship diagram.
Identifikasi dan Pilih Entitas
Mulailah dengan mengidentifikasi dan menentukan entitas yang akan digunakan dalam diagram. Pertama-tama, buatlah persegi panjang yang merepresentasikan setiap entitas, kemudian tuliskan deskripsi singkat tentang entitas tersebut.
Identifikasi dan Jelaskan Relasi Antar Entitas
Langkah selanjutnya adalah mencari entitas yang memiliki relasi. Sambungkan entitas-entitas tersebut dengan garis dan tentukan jenis hubungan di antara mereka. Gunakan simbol berbentuk belah ketupat untuk menggambarkan jenis relasi. Pada tahap ini, jelaskan juga jenis relasi yang terbentuk, seperti one-to-one, one-to-many, atau many-to-many.
Tambahkan Atribut
Setelah mengidentifikasi relasi antar entitas, tambahkan atribut-atribut yang relevan. Pastikan untuk menetapkan atribut kunci pada setiap entitas. Atribut kunci dapat diwakili dengan bentuk oval dan berikan deskripsi yang sesuai, dengan menggunakan garis bawah untuk menandai atribut kunci.
Lengkapkan Diagram
Langkah terakhir adalah melengkapi diagram sesuai dengan kebutuhan sistem atau database yang sedang dibuat. Periksa kembali setiap komponen, simbol, dan deskripsi untuk memastikan tidak ada kesalahan atau kebingungan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu akan dapat membuat entity relationship diagram yang terstruktur dan informatif sesuai dengan proyek yang sedang kamu kerjakan.
Baca juga: Business Intelligence: Pengertian, Manfaat, dan Tahapan
Contoh ERD (Entity Relationship Diagram)
Melangsir dari website dicoding, berikut contoh ERD diagram pada perpustakaan.
Pada contoh ER diagram yang telah disajikan di atas, terdapat penjelasan mengenai entitas, atribut, dan rangkaian proses yang terjadi ketika seorang mahasiswa ingin meminjam buku dari perpustakaan. Diagram ER ini memberikan pandangan menyeluruh untuk merancang sistem basis data perpustakaan.
Dalam diagram perpustakaan tersebut, terlihat empat entitas yang terlibat. Keempat entitas ini meliputi mahasiswa, anggota perpustakaan, buku, dan denda. Setiap entitas memiliki atribut-atribut yang spesifik. Berikut adalah daftar atribut dari masing-masing entitas tersebut.
Baca juga: Niat Sholat Tahajud 2 Rakaat Beserta Doa Sesudahnya
Kesimpulan
ER diagram di atas menggambarkan proses peminjaman buku oleh mahasiswa dari perpustakaan. Diagram ini mencakup empat entitas utama: mahasiswa, anggota perpustakaan, buku, dan denda. Setiap entitas memiliki atribut khususnya yang menggambarkan karakteristik yang relevan. Diagram ER ini memberikan pandangan yang jelas tentang hubungan dan aliran data antara entitas-entitas ini dalam konteks sistem database perpustakaan.
Referensi
- https://www.dicoding.com
- https://www.sekawanmedia.co.id
- https://www.dewaweb.com