Bahasa pemrograman merupakan set instruksi mendasar yang diberikan oleh seorang pemrogram kepada komputer untuk melaksanakan berbagai tugas. Sejalan dengan kemajuan teknologi, sekarang terdapat beragam bahasa pemrograman yang dapat digunakan, dan bahkan penggunaannya semakin mudah.
Penguasaan bahasa pemrograman memiliki signifikansi yang besar bagi para pengembang teknologi atau developer. Dengan pemahaman yang baik terhadap pemrograman, mereka mampu merancang dan membangun situs web atau aplikasi dengan kualitas tinggi.
Pertanyaannya, apa pengertian dan fungsi dari bahasa pemrograman? Selanjutnya, apa saja contoh bahasa pemrograman yang dapat diaplikasikan saat ini? Seluruh topik ini akan dibahas secara mendalam dalam artikel ini.
Pengertian Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman merujuk pada sekumpulan instruksi baku yang digunakan untuk menginstruksikan komputer agar melaksanakan fungsi-fungsi tertentu. Pemrograman ini terdiri dari sekelompok aturan sintaksis dan semantik yang digunakan untuk menggambarkan struktur suatu program. Dengan menggunakan pemrograman ini, seorang programmer dapat secara tepat menentukan data yang akan diproses oleh komputer, bagaimana data tersebut akan disimpan atau ditransformasikan, dan langkah-langkah konkret yang akan diambil dalam berbagai situasi.
Fungsi Bahasa Pemrograman
Fungsi bahasa pemrograman adalah untuk menginstruksikan komputer dalam mengolah data sesuai dengan pola berpikir yang diinginkan. Output dari pemrograman ini berupa program atau aplikasi. Sebagai contoh, kita dapat melihat penggunaan program yang digunakan oleh kasir di pusat perbelanjaan atau pasar, sistem pengaturan lampu lalu lintas di jalan raya, dan lain sebagainya.
Pada zaman sekarang, bahasa pemrograman dalam ilmu komputer dan teknologi telah berkembang sangat pesat di seluruh dunia. Pertumbuhannya sejalan dengan inovasi yang terjadi dalam bidang teknologi. Contoh-contoh bahasa pemrograman yang kita kenal meliputi pembuatan aplikasi permainan, antivirus, situs web, pengolah teks, dan teknologi lainnya.
Secara umum, bahasa pemrograman dapat dikelompokkan menjadi empat kategori:
- Bahasa Berorientasi Objek: Contohnya adalah Visual dBase, Visual FoxPro, Delphi, dan Visual C.
- Bahasa Aras Tinggi: Contohnya adalah Pascal dan Basic.
- Bahasa Aras Tengah: Contohnya adalah bahasa C.
- Bahasa Aras Rendah: Contohnya adalah bahasa Assembly.
Baca juga: Data as a Service (DaaS): Apa itu DaaS dan Manfaatnya
Contoh Bahasa Pemrograman
Dilangsir dari website Universitas Nurdin Hamzah, berikut ini 10 contoh Bahasa Pemrograman Terpopuler di Kalangan Developer
Java
Java merupakan pemrograman yang dapat digunakan dan dijalankan pada berbagai platform, dari komputer hingga perangkat mobile. Sun Microsystems pertama kali mengembangkan Java dalam proyek “The Green Project” pada tahun 1991, yang kemudian dikelola oleh Oracle.
Pemilihan nama Java terinspirasi oleh minat salah satu pendirinya, James Gosling, terhadap kopi murni dari Pulau Jawa. Java menjadi populer karena kemampuannya berjalan pada berbagai sistem operasi dan menerapkan paradigma pemrograman berorientasi objek (OOP).
Bahasa C
Bahasa C adalah salah satu yang tertua dalam dunia pemrograman. Dennis Ritchie menciptakan Bahasa C pada tahun 1970-an. Bahasa ini sangat populer di Indonesia, terutama di perguruan tinggi jurusan IT dan lembaga kursus pemrograman.
Bahasa C merupakan dasar sebelum mempelajari pemrograman lainnya dan memiliki peran sentral dalam evolusi bahasa pemrograman.
Baca juga: Test Driven Development: Jenis Testing, Manfaat, dan Cara Melakukannya
PHP
Singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor, merupakan salah satu bahasa pemrograman yang tengah populer saat ini. PHP seringkali digunakan untuk mengembangkan website berbasis dinamis, meskipun dapat pula digunakan untuk berbagai keperluan lainnya. Meskipun umumnya dijalankan pada sistem operasi Linux, PHP juga dapat dihosting pada platform Windows.
Visual Basic
Microsoft mengembangkan Visual Basic sebagai bahasa pemrograman dengan pendekatan visual untuk pembuatan perangkat lunak berbasis Windows. Ini merupakan turunan dari pemrograman Basic.
Baca juga: Benchmark Testing: Defenisi, Tahapan, Manfaat, dan Tantangan
Python
Merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang populer untuk pembuatan aplikasi, baik web maupun mobile. Python mudah dipelajari, memiliki sintaks yang intuitif, dan digunakan oleh perusahaan besar seperti Pinterest, Instagram, Google, Yahoo!, dan NASA.
C++
C++ adalah turunan dari Bahasa C dengan penekanan pada pemrograman berorientasi objek. Bahasa ini digunakan secara luas dalam pengembangan perangkat lunak, termasuk oleh perusahaan besar seperti Adobe dan Firefox.
Baca juga: Kecerdasan Buatan: Pengertian, Sejarah, dan contoh
JavaScript
JavaScript digunakan khusus untuk pengembangan web, memberikan interaktivitas dan dinamika pada situs. Indonesia memiliki komunitas JavaScript yang aktif dalam diskusi dan pembelajaran.
HTML
HTML, singkatan dari HyperText Markup Language, merujuk pada bahasa pemrograman markup yang berperan dalam pembuatan halaman web. Bahasa ini memungkinkan informasi beragam dapat ditampilkan secara efektif dalam peramban web.
Sebagai standar internet, HTML diatur dan diawasi oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML menggunakan serangkaian tag-tag kode yang memberikan instruksi kepada peramban untuk menghasilkan tampilan yang sesuai.
Baca juga: Perusahaan Big Data dan Berhasil Dalam Penerapannya
Objective-C
Objective-C adalah pemrograman berorientasi objek yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi di perangkat Apple, termasuk sistem operasi iOS.
ActionScript
ActionScript digunakan dalam pengembangan situs web dan perangkat lunak yang menggunakan Adobe Flash Player. Ini juga diterapkan dalam aplikasi basis data dan memiliki varian terbaru, ActionScript 3.0, dengan fitur yang lebih kuat.
Baca juga: Karateristik 7V Big Data Beserta Penjelasannya
Proses Pembuatan Program
Proses pembuatan program melibatkan langkah-langkah seperti menulis kode sumber dalam teks editor, seperti Notepad, dan kemudian mengubahnya menjadi bahasa mesin agar bisa dieksekusi oleh unit pemrosesan CPU. Transformasi dari kode sumber (source code) menjadi bahasa mesin (machine language) ini melibatkan dua pendekatan, yaitu kompilasi dan interpretasi.
Kompilasi
Dalam proses kompilasi, seluruh kode sumber dibaca terlebih dahulu. Jika tidak terdapat kesalahan dalam penulisan program, kode mesin akan dihasilkan, memungkinkan program untuk dieksekusi. Proses ini ditangani oleh program yang disebut Compiler. Hasil kompilasi menghasilkan berkas eksekusi, yang dapat dijalankan tanpa perlu keberadaan Compiler di komputer pengguna. Contoh pemrograman yang menggunakan metode kompilasi meliputi C, C++, Pascal, Assembly, dan lainnya.
Interpretasi
Dalam pendekatan interpretasi, pemrograman membaca dan eksekusi kode sumber per baris. Jika terjadi kesalahan dalam penulisan program, eksekusi akan terhenti pada baris tersebut. Tugas interpretasi dijalankan oleh program yang dikenal sebagai Interpreter. Pendekatan interpretasi tidak menghasilkan berkas eksekusi mandiri; untuk menjalankan program, perlu adanya kode sumber serta interpreter yang sesuai. Pemrograman yang mengadopsi metode interpretasi termasuk Perl, Python, Ruby, dan lainnya.
Baca juga: Cara Ganti Background Zoom di Android, Iphone, dan Laptop
Kompilasi sekaligus interpretasi
Beberapa pemrograman menggabungkan pendekatan kompilasi dan interpretasi. Sebagai contoh, pemrograman Java menghasilkan bytecode saat kode sumber diubah. Bytecode ini mirip dengan bahasa mesin tetapi tidak dapat dieksekusi langsung. Untuk menjalankan bytecode Java, diperlukan Java Runtime Environment (JRE) yang berfungsi sebagai interpreter untuk mengubah bytecode menjadi program yang dapat dijalankan.
Meskipun semua pemrograman dirancang untuk membuat program, setiap bahasa memiliki tujuan dan peran yang berbeda-beda. Misalnya, pemrograman yang cocok untuk pengembangan driver perangkat keras mungkin tidak sesuai dengan bahasa Visual Basic yang lebih cocok untuk pembuatan aplikasi desktop berbasis antarmuka grafis (GUI). Sebagai contoh, sistem operasi Linux dikembangkan menggunakan bahasa C untuk komponen tingkat rendahnya. Bahasa Visual Basic, di sisi lain, dirancang oleh Microsoft untuk pembuatan aplikasi desktop dengan antarmuka GUI yang menarik.
Baca juga: Niat Sholat Dhuha 2 Rakaat Beserta Doanya
Kesimpulan
Pembuatan program melibatkan langkah-langkah menulis kode sumber dan mengubahnya menjadi bahasa mesin yang dapat dieksekusi oleh CPU. Proses ini dapat menggunakan kompilasi atau interpretasi. Kompilasi menghasilkan berkas eksekusi yang dapat berjalan mandiri, sementara interpretasi membutuhkan kode sumber dan interpreter. Bahasa pemrograman seperti C, C++, dan Assembly menggunakan kompilasi, sementara Perl, Python, dan Ruby mengandalkan interpretasi. Beberapa bahasa, seperti Java, menggabungkan kompilasi dan interpretasi dengan bytecode. Setiap bahasa memiliki peran yang berbeda, tergantung pada tujuan dan lingkup penggunaannya.
Referensi
- https://unh.ac.id
- Resmi W3C (World Wide Web Consortium): https://www.w3.org/
- Dokumentasi Pemrograman Java: https://docs.oracle.com/en/java/
- Dokumentasi Pemrograman Python: https://docs.python.org/
- Dokumentasi Pemrograman C++: http://www.cplusplus.com/doc/
- Situs Resmi PHP: https://www.php.net/
- Resmi Perl: https://www.perl.org/
- Dokumentasi Ruby: https://www.ruby-lang.org/en/documentation/
- Buku “The C Programming Language” oleh Brian W. Kernighan dan Dennis M. Ritchie
- Buku “Python Crash Course” oleh Eric Matthes