Perbedaan sponsored by dan supported by – Dalam dunia bisnis, acara, ataupun proyek kreatif, kita sering sekali menjumpai istilah “sponsored by” dan “supported by”. Dua frasa ini kerap hadir di spanduk acara, video YouTube, laman webinar, atau bahkan di balakang kaos tim olahraga. Secara sekilas, keduanya terlihat mirip dan sering dianggap sinonim—sama-sama menggambarkan adanya pihak yang memberikan bantuan. Namun, tahukah kamu bahwa di balik kemiripannya, tersimpan perbedaan mendasar yang sangat krusial?
Pemahaman yang keliru antara kedua konsep ini bisa berakibat pada kesalahan dalam komunikasi, penyusunan kontrak, hingga pengelolaan ekspektasi antara pemberi dan penerima dukungan. Bagi seorang event organizer, konten kreator, atau pelaku bisnis, memahami nuansa ini bukanlah sekadar masalah semantik, melainkan sebuah keharusan strategis.
Apa Itu “Sponsored By”?
Sponsorship atau disponsori oleh merujuk pada suatu bentuk hubungan kerjasama di mana satu pihak (biasanya perusahaan atau brand) memberikan dukungan—seringkali finansial—kepada pihak lain (seperti acara, individu, atau proyek) dengan imbalan atau ekspektasi manfaat yang jelas dan terukur.
Ciri-Ciri Sponsorship:
- Sponsor biasanya memberikan kontribusi dalam bentuk dana tunai, produk, atau layanan yang nilainya substansial dan menjadi tulang punggung dari terlaksananya acara atau proyek tersebut.
- Sebuah perusahaan tidak menjadi sponsor tanpa tujuan bisnis. Mereka mengharapkan imbal balik yang sepadan, yang dapat berupa peningkatan brand awareness, lead generation, atau perubahan persepsi publik terhadap merek mereka.
- Pihak sponsor seringkali terlibat lebih dalam. Mereka tidak hanya memberi dana, tetapi juga mungkin ikut serta dalam perencanaan strategis, menentukan bagaimana merek mereka dipresentasikan, dan memastikan visi mereka selaras dengan acara.
- Ciri paling kentara dari sponsorship adalah penempatan merek yang sangat terlihat. Logo sponsor akan ditampilkan secara prominent di semua materi promosi, seperti banner, backdrop panggung, tiket, iklan, dan merchandise. Mereka sering disebut sebagai “sponsor utama” atau “sponsor eksklusif” untuk suatu kategori.
- Kemitraan ini diikat oleh perjanjian atau kontrak sponsorship yang detail, mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak, besaran dana, serta ruang lingkup promosi yang dijanjikan.
Contoh Sponsorship:
Sebuah festival musik besar yang “sponsored by” sebuah brand minuman energi. Brand tersebut membayar sejumlah besar dana untuk menjadi sponsor tunggal kategori minuman. Sebagai imbalannya, logo mereka terpampang besar di panggung utama, semua minuman yang dijual adalah produk mereka, dan mereka mendapat hak untuk membuat booth aktivasi branded yang besar di area festival.
Apa Itu “Supported By”?
Supported by atau didukung oleh menggambarkan bentuk dukungan yang lebih luas dan seringkali kurang bersifat komersial langsung. Konsep ini mengacu pada pemberian bantuan untuk memfasilitasi kelancaran, kesuksesan, atau kelengkapan suatu acara atau proyek, tanpa selalu menuntut imbalan promosi yang bersifat eksklusif dan mencolok.
Ciri-Ciri Dukungan (Supported):
- Dukungan tidak selalu berupa uang. Bisa berupa penyediaan fasilitas (tempat, peralatan), layanan (teknologi, konsultan), jaringan, atau sekadar dukungan moral dan legitimasi.
- Motivasi utama pihak supporter seringkali adalah untuk berkontribusi terhadap ekosistem, menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR), atau sekadar membantu sebuah gerakan atau komunitas yang sejalan dengan nilai-nilai mereka.
- Pihak yang disebut sebagai “supporter” biasanya tidak terlibat dalam operasional harian atau strategi inti. Peran mereka lebih sebagai enabler yang memungkinkan acara/proyek berjalan, namun tanpa ikut campur tangan langsung.
- Pengakuan untuk pihak supporter biasanya tidak seekstensif sponsor. Mungkin hanya berupa logo berukuran kecil di foot materi, penyebutan lisan pada sambutan, atau ucapan terima kasih di media sosial.
- Model ini cenderung lebih cair dan kurang birokratis. Meskipun mungkin masih ada MoU, hubungannya lebih didasari pada semangat gotong royong dan kolaborasi untuk tujuan bersama.
Contoh Supported:
Sebuah seminar literasi digital yang diselenggarakan oleh sebuah komunitas pemuda “supported by” dinas komunikasi dan informatika setempat. Dinas tersebut tidak memberikan dana tunai, tetapi menyediakan akses ke aula pemerintah sebagai tempat acara, membantu mempromosikan acara melalui kanal resminya, dan mengirimkan perwakilan sebagai pembicara. Dukungan ini diberikan untuk mendukung tujuan pendidikan masyarakat.
Tabel Perbandingan: Sponsor vs. Supported
Aspek | Sponsored By | Supported By |
---|---|---|
Jenis Dukungan | Utamanya finansial, material, atau sumber daya besar. | Beragam: fasilitas, layanan, jaringan, non-finansial. |
Tujuan Pemberi | Eksposur merek, pemasaran, ROI komersial. | Bantuan, kolaborasi, CSR, dukungan terhadap cause. |
Tingkat Keterlibatan | Tinggi dan aktif, seringkali strategis. | Rendah hingga moderat, lebih pasif. |
Timbal Balik | Eksposur merek yang eksklusif, prominent, dan terukur. | Pengakuan (acknowledgement) yang tidak mencolok. |
Sifat Hubungan | Transaksional, kontraktual, formal. | Kolaboratif, relasional, lebih fleksibel. |
Level Komitmen | Sangat tinggi, menjadi bagian inti dari pendanaan. | Bervariasi, seringkali se |
Kapan Memilih Sponsor atau Supporter?
Pemilihan model yang tepat bergantung pada tujuan:
- Pilih Model Sponsorship jika:
- Membutuhkan dana besar untuk mendanai sebagian besar acara.
- Siap menawarkan paket promosi dan eksposur yang jelas dan terukur kepada partner.
- Acara atau proyek kamu memiliki jangkauan audiens yang luas dan sesuai dengan target market brand tersebut.
- Pilih Model Supported jika:
- Kamu membutuhkan bantuan spesifik non-finansial seperti tempat, teknologi, atau legitimasi.
- Ingin menjaga independensi dan integritas acara/proyek dari kesan komersial yang terlalu kuat.
- Kamu menjalankan proyek sosial, komunitas, atau seni yang lebih mengutamakan kolaborasi daripada transaksi.
Memahami perbedaan mendasar antara “sponsored by” dan “supported by” adalah keterampilan penting di era kolaborasi ini. Sponsorship adalah hubungan strategis yang didorong oleh nilai komersial dan eksposur, sementara dukungan (supported) adalah bentuk kolaborasi yang didorong oleh nilai-nilai bersama dan semangat untuk saling memajukan. Keduanya valid dan berharga, asalkan dikelola dengan transparansi dan kesepakatan yang jelas sejak awal.
Baca juga:
- Apa itu STP Marketing?: Penerapan, Manfaat, Metode, dan Contoh
- Ide Peluang Bisnis Online Tanpa Modal Berserta Tipsnya
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apakah sebuah acara bisa memiliki kedua-duanya, baik sponsor maupun supporter?
Tentu saja! Sangat umum sebuah acara besar memiliki satu atau beberapa sponsor utama yang mendanai inti acara, dan di saat yang sama memiliki banyak supporter yang membantu di bidang tertentu, seperti media partner, penyedia teknologi, atau komunitas yang membantu menyebarluaskan informasi.
2. Mana yang lebih menguntungkan, sponsored atau supported?
Keduanya menguntungkan dengan cara yang berbeda. Sponsored menguntungkan secara finansial dan materiil secara langsung. Supported menguntungkan dalam hal perluasan jaringan, legitimasi, dan penyediaan sumber daya yang mungkin tidak bisa dibeli dengan uang. Pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan spesifik.
3. Bagaimana cara menawarkan kerjasama sponsored vs supported?
Untuk sponsorship, siapkan proposal bisnis yang kuat yang menekankan ROI, demografi audiens, dan paket penempatan brand yang detail. Untuk dukungan (supported), pendekatannya lebih pada membangun hubungan dan menyampaikan nilai-nilai atau tujuan bersama yang dapat didukung oleh pihak tersebut.
4. Apakah “supported by” berarti tidak ada unsur uang sama sekali?
Tidak selalu. Sebuah pihak bisa memberikan dukungan finansial yang tidak terlalu besar dan tetap dikategorikan sebagai “supported”, terutama jika tidak disertai tuntutan promosi yang besar. Namun, intinya, dukungan finansial besar dan eksklusif lebih condong ke kategori “sponsored”.
5. Mana yang lebih mudah didapatkan?
Pada umumnya, dukungan (supported) lebih mudah didapatkan karena sifatnya yang lebih fleksibel dan tidak selalu membutuhkan anggaran besar dari pemberi. Mendapatkan sponsor biasanya lebih menantang karena melibatkan proses pitching yang ketat dan kompetitif, serta membutuhkan track record dan nilai tawar yang tinggi dari acara/proyek.