Apa yang Dimaksud E-Commerce? Pengertian, Manfaat, dan Jenis

E-commerce

E-commerce

E-commerce – istilah “e-commerce” menjadi semakin populer dan sering didengar. Tetapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan e-commerce? Bagaimana e-commerce dapat memberikan manfaat bagi pelaku usaha dan konsumen? Dan apa saja jenis-jenis e-commerce yang perlu kita ketahui?

Pengertian E-Commerce

E-commerce

E-commerce, singkatan dari electronic commerce, adalah sebuah konsep perdagangan yang melibatkan proses pembelian, penjualan, dan pemasaran barang atau jasa melalui sistem elektronik, terutama melalui internet. Dalam perdagangan elektronik ini, segala aktivitas transaksi, mulai dari memilih produk hingga pembayaran, dilakukan secara online.

Perdagangan elektronik tidak terbatas pada transaksi antara perusahaan dan konsumen (B2C), tetapi juga melibatkan transaksi antara perusahaan dengan perusahaan lain (B2B), antara konsumen dengan konsumen (C2C), dan bahkan konsumen yang menjual kepada perusahaan (C2B). Dengan demikian, cakupan e-commerce sangat luas dan dapat diterapkan dalam berbagai konteks bisnis.

Pengertian E-commerce Menurut Para Ahli

Kita akan menjelajahi pengertian electronic commerce menurut para ahli, memberikan pandangan yang mendalam tentang fenomena perdagangan elektronik ini.

1. Loudon (1998)

Menurut Loudon, pengertian e-commerce adalah suatu proses transaksi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual dalam membeli dan menjual berbagai produk secara elektronik dari perusahaan ke perusahaan lain dengan menggunakan komputer sebagai perantara transaksi bisnis yang dilakukan. Dalam pandangan Loudon, electronic commerce tidak hanya sekadar aktivitas perdagangan, namun juga melibatkan proses bisnis yang mengandalkan teknologi elektronik.

2. Vermaat

Vermaat menyatakan bahwa pengertian e-commerce adalah transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik seperti internet. Dengan kata lain, siapapun yang memiliki akses ke jaringan internet dapat berpartisipasi dalam kegiatan electronic commerce. Pandangan Vermaat menekankan pentingnya konektivitas digital dalam menjalankan aktivitas perdagangan secara elektronik.

3. Jony Wong

Menurut Jony Wong, pengertian e-commerce adalah pembelian, penjualan, dan pemasaran barang serta jasa melalui sistem elektronik. Pendekatan Wong memberikan gambaran tentang berbagai aktivitas yang dapat dilakukan dalam lingkup electronic commerce, mulai dari proses pembelian hingga pemasaran produk secara elektronik.

4. Kalakota dan Whinston (1997)

Kalakota dan Whinston meninjau pengertian electronic commerce dari empat perspektif yang berbeda. Menurut keduanya, e-commerce adalah aktivitas belanja online dengan menggunakan jaringan internet serta cara transaksinya melalui transfer uang secara digital. Perspektif ini menyoroti peran teknologi internet dalam memfasilitasi transaksi perdagangan secara elektronik.

Manfaat E-Commerce

Manfaat e-commerce tidak hanya dirasakan oleh pelaku usaha, tetapi juga oleh konsumen secara luas. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari electronic commerce:

1. Akses Global

Electronic commerce memungkinkan pelaku usaha untuk menjual produk mereka ke pasar global tanpa batasan geografis. Ini memberikan kesempatan untuk menjangkau pelanggan dari berbagai negara dengan lebih mudah dan efisien.

2. Pengurangan Biaya Operasional

Dibandingkan dengan toko fisik, electronic commerce membutuhkan biaya operasional yang lebih rendah. Ini karena tidak perlu menyewa ruang atau membayar biaya utilitas untuk toko fisik. Selain itu, penggunaan teknologi digital juga memungkinkan otomatisasi proses bisnis yang dapat mengurangi biaya secara keseluruhan.

3. Kemudahan Berbelanja

Bagi konsumen, electronic commerce memberikan kemudahan untuk berbelanja kapan saja dan di mana saja. Tidak perlu lagi menghabiskan waktu dan tenaga untuk pergi ke toko fisik, karena semua transaksi dapat dilakukan dengan mudah melalui internet.

4. Peningkatan Kemampuan Membandingkan Produk

Dengan adanya electronic commerce, konsumen memiliki kemampuan untuk membandingkan produk dengan lebih mudah dan akurat. Mereka dapat melihat harga, fitur, dan ulasan produk secara langsung tanpa perlu berkunjung ke beberapa toko fisik.

5. Pengiriman Barang yang Efisien

Electronic commerce juga memberikan kemudahan dalam hal pengiriman barang. Dengan adanya layanan kurir dan logistik yang berkembang, barang dapat dikirimkan ke pelanggan dengan cepat dan efisien, bahkan ke berbagai wilayah yang terpencil sekalipun.

Jenis-Jenis E-Commerce

Ada beberapa jenis e-commerce yang umum digunakan, masing-masing dengan karakteristik dan tujuan yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis electronic commerce yang perlu diketahui:

1. Business to Business (B2B)

Electronic commerce B2B melibatkan transaksi antara dua perusahaan atau bisnis. Biasanya, ini terjadi ketika satu perusahaan membeli produk atau layanan dari perusahaan lain untuk kebutuhan operasional atau produksi mereka.

2. Business to Consumer (B2C)

E-commerce B2C terjadi ketika perusahaan menjual produk atau layanan langsung kepada konsumen akhir. Ini adalah jenis electronic commerce yang paling umum, di mana konsumen dapat langsung membeli produk dari toko online perusahaan.

3. Consumer to Consumer (C2C)

Electronic commerce C2C terjadi ketika konsumen menjual produk atau layanan kepada konsumen lainnya melalui platform online, seperti marketplace atau platform lelang. Ini memungkinkan individu untuk menjadi penjual dan pembeli secara bersamaan.

4. Consumer to Business (C2B)

Electronic commerce C2B terjadi ketika konsumen menawarkan produk atau layanan kepada perusahaan. Contohnya adalah ketika seorang influencer menawarkan jasa endorsement kepada perusahaan untuk promosi produk mereka.

5. Mobile Commerce (M-Commerce)

M-commerce merujuk pada transaksi electronic commerce yang dilakukan melalui perangkat mobile, seperti ponsel pintar atau tablet. Dengan semakin meningkatnya penggunaan perangkat mobile, m-commerce menjadi semakin populer dan penting dalam dunia electronic commerce.

6. Social Commerce

Social commerce menggabungkan elemen-elemen electronic commerce dengan media sosial. Ini memungkinkan konsumen untuk membeli produk langsung dari platform media sosial, seperti Instagram atau Facebook, tanpa harus meninggalkan aplikasi tersebut.

7. Online Marketplace

Online marketplace adalah platform electronic commerce di mana berbagai penjual dan pembeli dapat bertemu dan melakukan transaksi. Contohnya adalah Tokopedia, Shopee, dan Lazada yang menjadi tempat berkumpulnya ribuan penjual dan jutaan pembeli.

Selain jenis-jenis di atas, ada juga electronic commerce berbasis media atau aplikasi tertentu, seperti katalog online, email, shopping carts, dan lainnya. Semua jenis electronic commerce tersebut memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau konsumen.

Baca juga:

Referensi

  1. Solihat, M., & Sandika, D. (2022). E-commerce di Industri 4.0. Jurnal Ilmiah Bisnis Dan Ekonomi Asia16(2), 273-281.
  2. Majir, A., & Nasar, I. (2021). Pengaruh E-Commerce Era Industri 4.0 Dan Kesiapan Menyambut Revolusi Society 5.0. Sebatik25(2), 530-536.
  3. Atmaja, H. E., & Verawati, D. M. (2021). Meningkatkan Minat Kewirausahaan Di Era Global Melalui E-Commerce. JURNAL BISNIS & AKUNTANSI UNSURYA6(1).
  4. Purwaningtias, F. P. (2018). E-Commerce Penjualan berbasis metode ooad. Jurnal Cendikia16(1 April), 1-5.
  5. Yadewani, D., & Wijaya, R. (2017). Pengaruh e-Commerce terhadap minat berwirausaha. Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem Dan Teknologi Informasi)1(1), 64-69.
  6. Maulana, S. M. (2015). Implementasi E-Commerce Sebagai Media Penjualan Online. Jurnal Administrasi Bisnis29(1).
  7. Maryama, S. (2013). Penerapan e-commerce dalam meningkatkan daya saing usaha. Liquidity: Jurnal Riset Akuntansi dan Manajemen2(1), 73-79.
  8. Irmawati, D. (2011). Pemanfaatan e-commerce dalam dunia bisnis. Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis–ISSN2085(1375), 161-171.
Please follow and like us:
WhatsApp
URL has been copied successfully!
Scroll to Top