Edu

Satwa Harapan: Pengertian, Manfaat, dan Jenis

Satwa Harapan

Satwa Harapan adalah istilah yang merujuk pada hewan yang terancam punah atau hampir punah dan diharapkan untuk dapat dilestarikan dan dipulihkan populasi dan habitatnya agar dapat bertahan hidup di masa depan. Satwa Harapan juga dapat merujuk pada program atau proyek yang ditujukan untuk menyelamatkan spesies yang terancam punah tersebut.

Upaya-upaya yang dilakukan dalam program ini meliputi konservasi habitat, pengawasan populasi, dan penangkaran, serta pendidikan masyarakat tentang pentingnya pelestarian satwa liar. Dengan adanya upaya pelestarian Satwa Harapan (SW), diharapkan dapat menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistem yang sehat untuk keberlanjutan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya di planet ini.

Pengertian Satwa Harapan

Satwa Harapan adalah kelompok hewan yang diharapkan dapat dilestarikan karena mereka terancam punah atau hampir punah. Keberadaan mereka memiliki nilai ekonomis dan nonekonomis karena mereka dapat menghasilkan bahan baku atau jasa yang berguna bagi manusia ketika dipelihara.

Contohnya, beberapa jenis hewan yang termasuk ke dalam kategori Satwa Harapan antara lain burung, reptil seperti ular dan buaya, kupu-kupu, ikan konsumsi, gajah, jangkrik, cacing, lebah, dan masih banyak lagi.

Salah satu alasan manusia untuk mengembangkan bisnis Satwa Harapan adalah untuk menciptakan berbagai produk yang berasal dari hewan tersebut seperti daging, kulit, bulu, minyak, dan lain sebagainya. Penangkaran atau domestikasi merupakan cara untuk mengembangkan bisnis tersebut.

Domestikasi adalah proses dimana manusia mengadopsi hewan liar ke dalam lingkungan kehidupan mereka, sehingga hewan tersebut menjadi lebih jinak dan mudah diatur. Sedangkan penangkaran merupakan proses pemeliharaan atau perkembangbiakan sejumlah satwa liar yang dilakukan dalam batas-batas tertentu.

Biasanya, hewan yang dipelihara atau dikembangbiakkan dalam penangkaran berasal dari keturunan hewan liar yang telah berhasil didapatkan sebelumnya.

Baca juga: Big Data: Definisi dan Konsep Dasar

Manfaat Satwa Harapan

Budidaya satwa liar dilakukan terutama karena alasan ekonomis, karena satwa tersebut dapat menghasilkan berbagai produk, seperti daging, minyak, gading, tanduk, taring, kulit, dan lain-lain yang memiliki nilai estetika. Salah satu cara untuk mengembangkan satwa liar sebagai komoditas domestik adalah melalui domestikasi atau penangkaran, dengan pola seperti game ranching dan game farming.

Prinsip budidaya satwa harapan melibatkan pengambilan sejumlah satwa liar dari alam pada batas tertentu, kemudian pengembangan dilakukan dari keturunan yang berhasil ditangkarkan. Ada empat syarat yang perlu dipenuhi untuk mengembangkan satwa liar melalui penangkaran, yaitu:

  1. Memperhatikan populasi satwa liar di alam
  2. Menguasai ilmu dan teknologi
  3. Dibutuhkan tenaga terampil
  4. Melibatkan masyarakat dengan sosial budaya yang sesuai.

Penangkaran yang bertujuan untuk budidaya harus menyasar kepentingan komersial, terutama dalam peningkatan kualitas untuk meningkatkan produksi sesuai dengan kebutuhan pasar.

Metode reproduksi tinggi, seperti inseminasi buatan atau transplantasi embrio, dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas keturunan, namun hanya dapat diterapkan pada satwa di penangkaran sesuai dengan nilai etika dan undang-undang perlindungan satwa liar.

Baca juga: Asimilasi: Pengertian, Faktor Pendorong, Ciri, dan Contoh

Keunggulan Satwa Harapan

Mengapa budidaya satwa harapan menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan? Padahal masih ada banyak hewan ternak lain seperti kambing, ayam, sapi, dan lainnya yang dapat dibudidayakan sebagai sumber pangan manusia.

Namun, potensi bisnis SW masih belum termanfaatkan secara maksimal. Tidak hanya sebagai sumber bahan baku industri dan pakan, tetapi juga sebagai peluang kolaborasi dengan peternak konvensional.

Budidaya SW memiliki beberapa kelebihan, di antaranya memiliki siklus hidup yang pendek, jarang terkena penyakit, biaya pemeliharaannya relatif rendah, dan mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan pakan yang diberikan.

Selain itu, dengan memilih budidaya satwa harapan, kita juga dapat menjadi inovator yang berkolaborasi dengan peternak lainnya, bukan menjadi pesaing yang menyaingi mereka.

Jenis Satwa Harapan

Jenis-jenis satwa harapan meliputi:

  • Burung

Beberapa jenis burung yang menjadi SW antara lain burung puyuh, burung merpati, burung hantu, burung kenari, dan lain-lain. Burung ini biasanya dibudidayakan untuk diambil telurnya, dagingnya, atau bulunya.

  • Reptil

Jenis reptil seperti ular dan buaya juga termasuk SW. Bagian-bagian tubuhnya seperti kulit dan daging bisa dimanfaatkan untuk industri kulit dan makanan.

  • Kupu-kupu

Kupu-kupu merupakan SW yang sangat berharga karena memiliki nilai estetika yang tinggi. Tidak hanya itu, larvanya juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan.

  • Ikan konsumsi

Ikan adalah salah satu SW yang paling umum dibudidayakan. Beberapa jenis ikan yang biasa dijadikan sumber pangan manusia antara lain ikan lele, ikan mas, ikan gurame, dan lain-lain.

  • Gajah

Gajah sangat berharga karena memiliki banyak manfaat. Selain bisa dimanfaatkan untuk pariwisata, gading dan kulitnya juga bisa dimanfaatkan untuk industri.

  • Jangkrik

Jangkrik yang paling banyak dibudidayakan untuk diambil kroto, atau telurnya. Selain itu, jangkrik juga memiliki nilai ekonomis sebagai pakan burung dan ikan.

  • Cacing

Cacing biasanya dibudidayakan sebagai sumber pakan ternak atau sebagai media pembuatan pupuk organik.

  • Lebah

Lebah memiliki manfaat yang sangat banyak. Selain bisa menghasilkan madu, lebah juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber pakan ikan dan ternak.

Selain itu, masih banyak lagi jenis satwa harapan yang dapat dibudidayakan seperti kelinci, kambing, sapi, dan ayam. Semua jenis SW ini memiliki potensi ekonomis yang besar jika dibudidayakan dengan baik.

Baca juga: Niat Sholat Lailatul Qadar 2 Rakaat

Tahapan Budidaya Satwa Harapan

Budidaya satwa harapan melibatkan beberapa tahapan dengan teknik khusus yang perlu dipahami. Tahapan tersebut meliputi pemeliharaan kandang, pemilihan bibit/benih, pencegahan hama dan penyakit, serta pola pemberian pakan. Dalam artikel ini, akan dijelaskan satu per satu teknik budidaya satwa harapan secara lebih jelas.

Pemeliharaan Kandang/Lahan

Kebersihan dan kenyamanan kandang sangat penting untuk pertumbuhan SW yang dibudidayakan. Tempat tinggal satwa harus selalu bersih dan kelembapannya terjaga. Kandang harus dibersihkan setidaknya seminggu sekali untuk mencegah jamur dan bakteri yang dapat mempengaruhi kesehatan satwa. Selain kandang, tempat makan dan minum satwa juga harus selalu bersih. Kotoran di dalam kandang juga harus dibersihkan secara rutin.

Pemilihan Bibit/Benih

Pemilihan bibit yang berkualitas unggul sangat penting dalam budidaya SW. Bibit yang dipilih harus memenuhi kualitas tertentu untuk dikembangbiakkan. Pemilihan bibit yang tepat merupakan langkah awal yang baik dalam budidaya SW.

Untuk memilih bibit yang unggul, perlu dilakukan seleksi ketat dengan memperhatikan catatan kemampuan produksi setiap individu satwa. Bibit yang baik adalah yang memiliki fisik sehat, bentuk tubuh yang baik dan seimbang, serta tidak memiliki cacat fisik.

Pemberian Pakan

Pemberian pakan adalah faktor terpenting dalam budidaya SW. Faktor ini menentukan tingkat produktivitas ternak. Jenis pakan yang diberikan berbeda-beda bergantung pada jenis satwa yang dibudidaya, umur, dan produktivitas ternak.

Pemberian pakan juga harus memperhatikan jumlah kebutuhan, waktu, dan cara pemberian yang sesuai dengan jenis satwa. Misalnya, pakan untuk jangkrik harus mengandung konsentrat dan sayuran. Pakan tambahan (konsentrat) bisa diberikan dalam bentuk pelet, namun tetap dicampurkan dengan pakan utama.

Pencegahan Hama

Dalam budidaya SW, perlu diperhatikan hama apa saja yang sering mengganggu. Secara umum, hama dibedakan menjadi dua jenis, yaitu hama yang berperan sebagai musuh dalam pakan, seperti semut, rayap, atau kutu tanah, dan hama yang berperan sebagai predator, seperti kadal, tikus, tokek, bebek, atau ayam. Pencegahan hama harus dilakukan secara teratur dan sesuai dengan jenis hama yang mengganggu.

Baca juga: Meningkatkan Visibilitas Bisnis Lokal Dengan Local SEO

Kesimpulan

Budidaya satwa harapan memerlukan teknik khusus yang harus dipahami, mulai dari pemeliharaan kandang, pemilihan bibit unggul, pencegahan hama dan penyakit, serta pola pemberian makanan yang tepat.

Pemilihan bibit yang unggul dan pemberian pakan yang sesuai sangat penting dalam meningkatkan produktivitas ternak, sedangkan pemeliharaan kandang yang bersih dan nyaman serta pencegahan hama dan penyakit merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan dan kelangsungan hidup satwa harapan.

Dengan memperhatikan teknik budidaya yang tepat, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi satwa harapan.

Referensi

  1. “Panduan Budidaya Satwa Harapan” oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
  2. “Teknik-Teknik Budidaya Satwa Harapan” oleh Dr. Ir. I Ketut Suardana, M.S. dari Fakultas Peternakan, Universitas Udayana.
  3. “Panduan Lengkap Budidaya Satwa Harapan” oleh M. Rofiqul Umam dari Agromedia Pustaka.
  4. “Budidaya Satwa Harapan dengan Teknik Biofloc” oleh Asep Gunawan dari PT. Penerbit Erlangga.
  5. “Budidaya Satwa Harapan di Indonesia” oleh Dr. Susi Susanti dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Bambang Niko Pasla

A seasoned writer in the fields of industry, business, and technology. Enjoys sports and traveling activities.