Dalam aktivitas pemasaran, produksi konten visual, dan pengembangan produk, peran user persona sangatlah krusial. Sebagai seorang pengusaha, memahami penggunaan dan cara pembuatannya menjadi hal yang sangat penting untuk diketahui.
User persona berfungsi sebagai representasi dari kebutuhan suatu kelompok terhadap produk yang kamu tawarkan. Ini berarti bahwa user persona memiliki potensi untuk membantu dalam mensimulasikan kebutuhan pasar target serta prospek produk di masa mendatang.
Dalam dunia bisnis, setiap tahap mulai dari pengembangan produk, perancangan, hingga pemasaran perlu dilakukan dengan tepat dan terarah. Ini karena semua tahapan ini memerlukan investasi yang signifikan. Kesalahan dalam strategi pengembangan bisnis dapat mengurangi efektivitas produk yang kamu tawarkan.
Oleh karena itu, keberadaannya dalam bisnis dianggap sangat krusial dalam seluruh proses, mulai dari pengembangan hingga pemasaran produk. Dengan adanya user persona, Anda dapat menyampaikan informasi tentang produk dan strategi pemasaran dengan lebih terfokus.
Apa itu User Persona?
Pengertian user persona merujuk pada representasi karakter fiksi yang menggambarkan audiens target atau pengguna suatu produk. Anda bisa menciptakan karakter ini setelah menjalani analisis yang teliti.
Dalam proses analisis ini, Anda akan mengumpulkan berbagai data, seperti jenis kelamin, pekerjaan, motivasi, dan lain sebagainya. Hal ini diperlukan karena Anda perlu memahami dengan jelas untuk siapa produk ini akan ditujukan.
Karakter fiksi ini akan mewakili semua kebutuhan dari pengguna produk, sehingga karakter tersebut perlu dijabarkan dengan detail. langkah kedua dalam pendekatan design thinking, yaitu dalam fase define.
Dengan kata lain, setelah seorang desainer melakukan riset pada tahap pertama design thinking, yaitu empathize, hasil riset ini akan diolah melalui proses kreatif seperti brainstorming atau pemikiran tentang potensi masalah pada tahap selanjutnya, yaitu define.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa user persona adalah karakter fiksi yang mewakili kebutuhan dan keinginan pengguna produk. Proses pembuatannya melibatkan analisis mendalam, wawancara, dan diskusi kreatif. Keberadaannya sangat membantu tim desain UI/UX dan berpotensi meningkatkan penjualan produk di pasar.
Baca juga: Proses Bisnis: Pengertian, Tantangan, dan Cara Mengoptimalkan
Jenis User Persona
User Persona memiliki tiga aspek penting yang harus dipahami:
Pain Points
Pain Points merujuk pada tahap di mana pengguna mengalami kendala yang membingungkan mereka. Dengan mengidentifikasi masalah-masalah ini pada pengguna, kita dapat memahami apa yang menjadi hambatan bagi mereka dan bagaimana kita bisa membantu mereka menyelesaikannya dengan lebih mudah.
Tujuan Pengguna (User’s Goals)
Aspek kedua adalah Tujuan Pengguna. Tujuan Pengguna mengacu pada kebutuhan atau tujuan yang ingin dicapai oleh pengguna. Jika misalnya tujuan mereka adalah untuk mencapai kebugaran dan menurunkan berat badan, mungkin kita bisa menawarkan program diet atau rencana kebugaran langsung melalui produk kita, sehingga mereka tidak perlu mencari informasi di tempat lain.
Perilaku (Behaviour)
Aspek terakhir adalah perilaku atau cara pengguna benar-benar berinteraksi dengan produk perusahaan. Perilaku mencakup seluruh tindakan yang dihasilkan oleh interaksi dengan sistem informasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan semua perilaku pengguna aplikasi sebelumnya dan membuat perubahan yang diperlukan untuk meningkatkannya, sekaligus menyempurnakan pengalaman pengguna melalui desain UX.
Dengan memahami ketiga aspek ini, kita dapat mengembangkan user persona yang lebih akurat dan efektif untuk membantu dalam perancangan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pengguna.
Baca juga: 10 Contoh Content Marketing di Instagram, Konsep, dan Bentuk
Peran User Pesona dalam Bisnis
Memahami dengan mendalam siapa audiens target adalah hal yang amat penting dalam menghasilkan produk yang sukses di pasaran.
Salah satu manfaat utama dari user persona adalah membantu tim produk menjawab pertanyaan penting, yaitu untuk siapa desain produk ini diciptakan?
Dengan memahami apa yang diperlukan dan apa yang memotivasi pengguna target, para pengusaha akan lebih mudah dalam merancang produk yang benar-benar cocok dengan kebutuhan pelanggan. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang manfaatnya:
- Memahami secara mendalam siapa pengguna produk tersebut.
- Pertemuan dan diskusi bisnis akan lebih efektif dan terfokus.
- Pengambilan keputusan menjadi lebih terarah dan jelas, karena para pengusaha telah memahami kebutuhan dan tujuan pengguna.
- Memahami perilaku dan kebutuhan pelanggan secara mendalam.
- Membantu tim desain dan manajer proyek dalam menciptakan produk atau layanan yang lebih unggul.
Dengan manfaat-manfaat ini, dapat menjadi alat yang sangat berharga dalam membimbing proses perancangan produk yang lebih tepat sasaran dan efektif.
Baca juga: Pengertian Peluang Usaha, Tujuan, Ciri, Sumber, dan Contoh
Cara Membuat User Persona
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai langkah-langkah membuat user persona:
Pengumpulan Data
Langkah pertama adalah melakukan riset untuk mengumpulkan informasi tentang pengguna produk. Ini dapat dilakukan dengan menyelidiki data pengguna yang ada, serta mengambil sampel dari kelompok pengguna. Setelah itu, Anda dapat mulai merancang user persona.
Pengembangan Hipotesis
Langkah selanjutnya dalam proses pembuatan adalah merumuskan hipotesis berdasarkan hasil riset sebelumnya. Anda perlu membentuk ide-ide umum mengenai berbagai tipe pengguna yang berkaitan dengan fokus proyek, menggunakan alat seperti diagram afinitas.
Menentukan Jumlah
Anda dapat membuat beberapa user persona yang mendekati karakteristik audiens target secara bersamaan. Namun, umumnya orang cenderung membuat satu persona untuk setiap layanan atau produk. Jika memutuskan untuk menciptakan beberapa persona, tetaplah fokus pada satu yang paling relevan dan valid.
Mendetailkan Persona
Langkah penting dalam cara membuat user persona adalah menggambarkan karakteristik pengguna secara rinci. Ini meliputi profil, kebutuhan, motivasi, kemampuan, minat, serta atribut lainnya yang realistis.
Membuat Skenario untuk Persona
Dalam proses pembuatan, persiapkan juga berbagai skenario yang menggambarkan bagaimana persona akan berinteraksi dengan produk Anda. Ini mencakup situasi yang mungkin terjadi pada persona, serta tantangan yang mereka hadapi dengan produk Anda.
Melakukan Penyesuaian
Langkah akhir dalam pembuatan user persona adalah melakukan penyempurnaan dan penyesuaian secara berkala. Ini bisa melibatkan revisi deskripsi persona, penambahan informasi baru, atau penyelarasan dengan perubahan pasar dan produk.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat menciptakan user persona yang lebih mendalam dan akurat, sehingga membantu dalam merancang produk yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna.
Baca juga: Jadwal Seleksi CPNS dan PPPK September 2023
Kesimpulan
User persona adalah representasi karakter fiksi yang menggambarkan pengguna target suatu produk. Membuat user persona melibatkan langkah-langkah seperti pengumpulan data pengguna, pembentukan hipotesis dari hasil riset, dan pengembangan gambaran karakteristik pengguna secara detail. Proses ini membantu tim produk memahami kebutuhan, tujuan, dan masalah pengguna dengan lebih baik. User persona juga membantu dalam mengarahkan desain produk yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan pengguna, meningkatkan efektivitas komunikasi, dan mengarahkan pengambilan keputusan yang lebih terarah. Melalui penyempurnaan berkala, user persona tetap relevan dan membantu dalam menghasilkan produk yang lebih baik dan lebih sukses di pasar.
Referensi
- Alan Cooper, Robert Reimann, dan Dave Cronin. (2014). About Face: The Essentials of Interaction Design.
- Kim Goodwin. (2011). Designing for the Digital Age: How to Create Human-Centered Products and Services.
- Steve Krug. (2014). Don’t Make Me Think, Revisited: A Common Sense Approach to Web Usability.
- Jesse James Garrett. (2010). The Elements of User Experience: User-Centered Design for the Web and Beyond.
- Nielsen Norman Group.
- Smashing Magazine.
- UX Design Institute.