Urutan Planet – Sistem tata surya kita merupakan kumpulan dari delapan planet yang berputar mengelilingi Matahari, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Keunikan masing-masing planet dan posisi mereka dalam tata surya memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan keseimbangan sistem tata surya kita.
Dalam konteks ini, mengetahui urutan planet dalam tata surya sangatlah penting bagi pemahaman kita tentang alam semesta yang kompleks ini. Tidak hanya itu, urutan planet luar tata surya juga merupakan fakta penting yang memberikan gambaran tentang keteraturan yang terdapat pada alam semesta dan menunjukkan bagaimana pergerakan planet-planet tersebut terkait dengan Matahari.
Oleh karena itu, pengetahuan tentang urutan beserta karateristik planet dalam dan luar pada tata surya merupakan dasar penting bagi ilmu astronomi dan memperkaya wawasan kita tentang alam semesta yang terus berkembang.
Urutan Planet Dalam dan Luar Pada Tata Surya
Berikut urutan planet dalam dan luar beserta karateristik masing-masing planet tersebut pada sistem tata surya.
Urutan Planet Dalam Beserta Karateristiknya
Berikut ini urutan planet dalam pada tata surya beserta karateristinya:
Merkurius
Merkurius, planet terkecil di Tata Surya dengan diameter 4879 km di katulistiwa, terdiri dari 70% logam dan 30% silikat. Kepadatannya 5,43 g/cm3, sedikit di bawah Bumi, tetapi lebih padat jika tidak memperhitungkan efek gravitasi.
Kepadatan tinggi Merkurius disebabkan oleh inti yang besar dan kaya akan besi yang menempati 42% volumenya. Mantel setebal 600 km menyelimuti inti tersebut dan keraknya diduga setebal 100-200 km.
Permukaannya memiliki banyak perbukitan kurus yang terbentuk ketika inti dan mantel Merkurius mendingin dan menciut saat kerak telah membatu. Jarak Merkurius dari Matahari 57 juta km, dan dari Bumi 92 juta km.
Venus
Venus merupakan salah satu dari empat planet berbatu di Tata Surya, yang mirip dengan Bumi dalam ukuran dan massa.
Namun, atmosfer Venus terdiri dari 96,5% karbon dioksida dan 3,5% nitrogen, mengakibatkan perbedaan yang signifikan di permukaannya dibandingkan Bumi.
Venus memiliki diameter 12.092 km, hanya 650 km lebih kecil dari Bumi, dan massanya sekitar 81,5% dari Bumi.
Bumi
Bumi memiliki lapisan-lapisan yang berbeda seperti inti luar dan dalam, serta litosfer dan astenosfer. Litospher adalah lapisan atas yang terdiri dari kerak dan bagian atas mantel, di mana terjadi tektonika lempeng.
Mantel memiliki zona transisi pada kedalaman 410 dan 660 km, dan di bawahnya terdapat inti luar dan inti dalam yang berbeda. Inti dalam Bumi mengalami perputaran dengan kecepatan sudut yang sedikit lebih tinggi daripada bagian lainnya.
Baca juga: 7 Teori Pembentukan Tata Surya Yang Wajib di Ketahui
Mars
Mars memiliki jari-jari sekitar setengah dari jari-jari Bumi. Planet ini memiliki kepadatan yang lebih rendah daripada Bumi, dan hanya memiliki sekitar 15% volume dan 11% massa Bumi. Luas permukaannya lebih kecil daripada wilayah darat di Bumi.
Mars lebih besar daripada Merkurius, tetapi Merkurius lebih padat. Oleh karena itu, kedua planet hampir memiliki tarikan gravitasi yang sama di permukaan – dan tarikan gravitasi Mars sedikit lebih kuat, kurang dari 1%.
Ukuran, massa, dan gravitasi permukaan Mars berada di antara Bulan dan Bumi (diameter Bulan hanya setengah dari Mars, sementara Bumi dua kali lebih besar; Bumi sembilan kali lebih besar dari Mars, dan Bulan hanya sepersembilan).
Warna merah-jingga pada permukaan Mars disebabkan oleh keberadaan hematite, yang merupakan senyawa besi(III) oksida.
Baca juga: Susunan Tata Surya Planet dalam dan Planet Luar
Urutan Planet Luar Beserta karateristiknya
Berikut ini penjelasan urutan planet luar beserta karateristiknya:
Jupiter
Jupiter terdiri dari inti padat, lapisan hidrogen metalik dengan sedikit helium, dan lapisan luar yang terdiri dari hidrogen molekuler.
Keberadaan inti pada planet ini telah ditunjukkan melalui pengukuran gravitasi pada tahun 1997 dan diperkirakan memiliki massa 12 hingga 45 kali lebih besar dari Bumi atau kurang lebih 3%–15% jumlah massa Jupiter.
Jika inti dianggap tidak ada, Jupiter akan mengecil karena aliran konveksi hidrogen metalik cair yang panas bercampur dengan inti cair dan membawa isinya ke atas bagian dalam planet.
Saturnus
Saturnus terdiri dari hidrogen dan helium dan memiliki bentuk sferoid pipih akibat rotasinya. Meskipun tidak memiliki permukaan padat, Saturnus diduga memiliki inti yang padat. Gravitasi permukaannya di khatulistiwa lebih tinggi daripada di kutub dan kecepatan lepasnya jauh lebih tinggi daripada Bumi.
Saturnus memiliki massa jenis yang lebih rendah dari air karena atmosfernya yang mengandung gas. Planet ini memiliki massa 95 kali lebih besar dari Bumi dan bersama-sama dengan Jupiter mencakup 92% total massa seluruh planet di Tata Surya.
Baca juga: Teori Bintang Kembar: Proses Pembentukan Tata Surya
Uranus
Uranus memiliki massa sekitar 14,5 kali massa Bumi dengan kerapatan 1,27 g/cm³, menjadikannya planet raksasa paling ringan dan paling tidak padat kedua setelah Saturnus, terdiri dari beragam es seperti air, amonia, dan metana, sedangkan hidrogen dan helium hanya menyusun sebagian kecil.
Inti Uranus relatif kecil dengan massa 0,55 massa Bumi dan jari-jari kurang dari 20 persen jari-jari Uranus. Mantelnya merupakan bagian terbesar planet dengan sekitar 13,4 massa Bumi, sedangkan atmosfer atas relatif kecil.
Uranus memiliki tiga lapisan yaitu inti, mantel ber-es, dan selubung hidrogen/helium gas. Uranus dan Neptunus diklasifikasikan sebagai raksasa es karena komposisi terbesarnya adalah es yang mendominasi atas gas, berbeda dengan Jupiter dan Saturnus.
Neptunus
Neptunus memiliki massa sebesar 1,0243×1026 kg, setara dengan tujuh belas kali massa Bumi dan 1/19 kali massa Jupiter. Planet ini memiliki gravitasi permukaan yang lebih besar daripada Bumi, kecuali Jupiter.
Dengan jari-jari khatulistiwanya sebesar 24.764 km, sekitar empat kali jari-jari Bumi, Neptunus dan Uranus sering disebut sebagai “raksasa es” karena ukuran yang lebih kecil dan kandungan volatil yang lebih tinggi dibandingkan dengan Jupiter dan Saturnus.
Dalam pencarian planet di luar tata surya, Neptunus sering digunakan sebagai metonim untuk planet yang memiliki massa serupa dan sering disebut sebagai “Neptunus”.
Baca juga: Iklan adalah: Pengertian, Fungsi, Ciri, Jenis, dan Contoh
Kesimpulan
Urutan planet dalam tata surya dari yang terdekat dengan Matahari adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Planet-planet tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti ukuran, massa, kerapatan, suhu, komposisi, dan lain-lain.
Planet-planet terluar seperti Uranus dan Neptunus sering disebut sebagai “raksasa es” karena terdiri terutama dari es, sementara planet-planet dalam seperti Merkurius dan Venus cenderung lebih kecil dan lebih padat. Sedangkan Bumi merupakan satu-satunya planet yang diketahui memiliki kehidupan.
Referensi
- NASA. (n.d.). Solar System Exploration: Planets.
- Space.com. (n.d.). Solar System and Beyond.
- Britannica. (n.d.). Solar System.
- https://id.wikipedia.org