Politics,  Social

Perbedaan Ideologi Terbuka dan Tertutup

perbedaan ideologi terbuka dan tertutup

Perbedaan ideologi terbuka dan tertutup – Ideologi adalah kumpulan prinsip-prinsip yang digunakan sebagai dasar untuk mengarahkan dan mengembangkan kehidupan nasional sebuah bangsa dan negara, ideologi merujuk pada pandangan hidup, falsafah kebangsaan, dan kenegaraan yang membentuk identitas dan arah sebuah bangsa dan negara. Ideologi membantu sebuah bangsa dalam memahami dan menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya.

Sebagaimana yang diungkapkan dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan karya Aa Nurdiaman, tanpa ideologi, sebuah bangsa tidak dapat menentukan arah dalam menghadapi permasalahan besar yang muncul, termasuk dalam kehidupan masyarakat dan umat manusia.

Pengertian Ideologi Terbuka dan Tertutup

Berikut penjelasan dari pengertian ideologi terbuka dan tertutup:

Ideologi Terbuka

Ideologi terbuka merujuk pada pandangan hidup yang lebih fleksibel, dinamis, dan tidak kaku, serta dapat berkembang seiring perkembangan zaman, ideologi terbuka ditandai dengan sifat inklusif yang tidak totaliter dan tidak melegitimasi kekuasaan sekelompok orang, sehingga hanya dapat terwujud dalam sistem pemerintahan yang demokratis.

Baca juga: Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Sebagai ideologi terbuka, Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia, dianggap dinamis dan mencerminkan keterbukaan pemikiran. Keterbukaan ini tidak berarti mengubah nilai-nilai Pancasila, namun lebih pada memperluas wawasan untuk menghadapi berbagai masalah baru. Pancasila sebagai ideologi terbuka telah ada sejak masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Ideologi Tertutup

Ideologi tertutup merujuk pada ajaran atau pandangan yang menetapkan tujuan-tujuan dan norma politik serta sosial yang tidak dapat dipertanyakan lagi dan harus diikuti, ideologi ini bersifat dogmatis dan tidak dapat diubah atau dimodifikasi berdasarkan pengalaman yang ada, sehingga tidak menerima pandangan atau nilai-nilai lain.

Baca juga: Brand Ambassador: Pengertian, Jenis, dan Manfaat

Salah satu contohnya adalah Marxisme-Leninisme, ideologi yang dikembangkan oleh Karl Marx. Marxisme-Leninisme mengajarkan nilai-nilai seperti hakikat realitas alam, makna sejarah, norma masyarakat yang perlu diperbaiki, dan legitimasi monopoli.

Perbedaan Ideologi Terbuka dan Tertutup

Ideologi terbuka dan tertutup merupakan dua konsep yang berbeda dalam pandangan hidup suatu bangsa atau negara. Ideologi terbuka dan tertutup memiliki perbedaan dalam beberapa aspek utama, yaitu dalam hal sifat, ciri-ciri, pendekatan, dan penerapan dalam kehidupan politik dan sosial.

Karateristik Ideologi Terbuka

Sifat

  • Ideologi terbuka memiliki sifat yang lebih terbuka, tidak kaku, dinamis, serta fleksibel, yang dapat bertumbuh atau berkembang seiring perkembangan zaman. Ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter, dan tidak dapat melegitimasi kekuasaan sekelompok orang, sehingga hanya dapat ada dalam sistem pemerintahan yang demokratis.

Ciri-Ciri

  • Ciri-ciri ideologi terbuka meliputi pandangan hidup yang dinamis dan mencerminkan keterbukaan pemikiran. Keterbukaan sendiri tidak berarti dapat mengubah nilai-nilai dasar, melainkan lebih membuka wawasan yang lebih konkret, sehingga dapat menghadapi berbagai masalah baru. Pancasila, yang merupakan dasar negara Indonesia, adalah salah satu contoh ideologi terbuka. Sementara itu,

Pendekatan

  • Pendekatan ideologi terbuka lebih mengedepankan dialog, diskusi, dan kerjasama dalam menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan bersama. Ideologi terbuka memberikan ruang untuk berbagai macam pandangan dan nilai-nilai yang berbeda dalam mencapai tujuan bersama.

Penerapan dalam kehidupan politik dan sosial

  • Penerapan dalam kehidupan politik dan sosial Ideologi terbuka diterapkan dalam sistem pemerintahan yang demokratis, di mana nilai-nilai dasar dapat diperdebatkan dan diubah secara damai melalui proses demokrasi.

Karateristik Ideologi Tertutup

Sifat

  • Ideologi tertutup memiliki sifat yang lebih kaku, dogmatis, dan rigid. Ideologi ini tidak dapat diubah atau dimodifikasi berdasarkan pengalaman yang ada dan tidak menerima pandangan atau nilai-nilai lain.

Ciri-Ciri

  • Ideologi tertutup meliputi ajaran atau pandangan yang menetapkan tujuan-tujuan dan norma politik serta sosial yang tidak dapat dipertanyakan lagi dan harus diikuti. Ideologi ini bersifat dogmatis, rigid, dan tidak dapat diubah atau dimodifikasi.

Pendekatan

  • Pendekatan ideologi tertutup lebih mengedepankan kekuasaan, otoritas, dan kontrol atas nilai-nilai dasar yang telah ditetapkan.

Penerapan dalam kehidupan politik dan sosial

  • Ideologi tertutup cenderung diterapkan dalam sistem pemerintahan otoriter atau totaliter, di mana nilai-nilai dasar tidak dapat dipertanyakan dan harus diikuti secara paksa.

Kesimpulan

Ideologi terbuka dan tertutup memiliki perbedaan dalam hal sifat, ciri-ciri, pendekatan, dan penerapan dalam kehidupan politik dan sosial. Ideologi terbuka cenderung lebih terbuka, inklusif, dan dinamis, sedangkan ideologi tertutup cenderung lebih kaku, dogmatis, dan rigid. Ideologi terbuka diterapkan

Referensi

  1. Maimun. (2009). Meredam Ideologi Radikal di Indonesia Melalui Praktik Keteladanan Nilai Pancasila. Jurnal Administrasi Negara. Vol. 3, No. 2, Jan-April, hal. 26-33.
  2. Bell, D. (1960). The end of ideology: On the exhaustion of political ideas in the 1950s. Cambridge, MA: Harvard University Press.
  3. Berlin, I. (1958). Two concepts of liberty. In I. Berlin (Ed.), Four essays on liberty (pp. 118-172). Oxford, UK: Oxford University Press.
  4. Chomsky, N. (1992). Deterring democracy. New York, NY: Hill and Wang.
Bambang Niko Pasla

A seasoned writer in the fields of industry, business, and technology. Enjoys sports and traveling activities.