Pengertian Akar Tunggang – Akar, bagian yang sering terabaikan dari tumbuhan, menyimpan rahasia keberhasilan kehidupan tanaman. Dalam dunia tanaman, akar tunggang memiliki peran sentral dalam kehidupan tumbuhan.
Pengertian Akar Tunggang
Akar tunggang adalah akar utama dalam sistem akar primer yang tumbuh secara vertikal ke dalam tanah, dan dari akar tunggang ini, sering muncul akar-akar lateral kecil, yang juga disebut sebagai akar sekunder. Dalam perbandingan dengan akar serabut, akar lateral pada akar tunggang memiliki cabang yang lebih sedikit dan tidak begitu kompleks. Namun, perbedaan antara akar tunggang utama dan akar lateralnya dapat dengan mudah dibedakan.
Keberadaan akar lateral atau akar sekunder memiliki peran penting dalam memperluas daerah penyerapan akar tunggang, sehingga tanaman dapat mengakses lebih banyak air. Akar tunggang pertama kali muncul dari biji saat tumbuh. Pertumbuhan akar tunggang diatur oleh hormon auksin, yang juga bertanggung jawab untuk pertumbuhan tunas muda.
Akar tunggang dapat terus tumbuh ke dalam tanah dengan arah menuju pusat bumi, terutama pada tumbuhan dikotil. Tumbuhan yang hidup di daerah kering cenderung memiliki akar tunggang yang lebih dalam karena mencari lebih banyak air di dalam tanah. Sebaliknya, tumbuhan yang hidup di daerah yang lebih lembap cenderung memiliki akar tunggang yang lebih dangkal karena pasokan air sudah cukup dan tidak perlu mencari terlalu dalam.
Fungsi Akar Tunggang
Berikut fungsi akar tunggang pada tumbuhan.
1. Memperkokoh Tumbuhan
Akar tunggang memainkan peran kunci dalam memberikan stabilitas struktural pada tanaman. Dengan menembus tanah secara vertikal, akar ini mampu menahan tanaman agar dapat berdiri tegak dan kuat, bahkan di terpa angin kencang.
2. Alat Respirasi yang Berharga
Beberapa tanaman dengan kemampuan akar tunggang mereka berperan sebagai alat respirasi. Melalui proses ini, tumbuhan dapat menukar gas dengan lingkungan sekitarnya, menunjukkan fleksibilitasnya dalam menjalankan fungsi penting tersebut.
3. Penyerap Air dan Zat-Zat Mineral
Akar tunggang dapat menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah. Proses ini memungkinkan tanaman untuk memenuhi kebutuhan hidrasi dan nutrisi mereka, menjadi landasan utama pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
4. Tempat Penyimpanan Cadangan Makanan
Saat kondisi lingkungan tidak mendukung pertumbuhan aktif, akar tunggang berperan sebagai gudang penyimpanan. Cadangan makanan disimpan di dalamnya, memberikan tanaman untuk menghadapi masa-masa sulit tersebut.
Baca juga: Satwa Harapan: Pengertian, Manfaat, dan Jenis
Ciri-Ciri Akar Tunggang
Akar tunggang memiliki karateristik besar, panjang, dan terdapat pada tumbuhan dikotil serta tumbuhan berbiji terbuka. Selain karakteristik tersebut, terdapat ciri-ciri lain yang penting untuk diketahui agar dapat membedakannya dari jenis akar lain. Berikut ciri dari akar tunggang:
- Berfungsi sebagai akar utama yang menjadi pusat pertumbuhan.
- Memiliki akar yang besar, panjang, dan kuat.
- Menembus ke dalam tanah dengan jarak yang dalam.
- Merupakan akar utama pada tumbuhan yang telah mengalami diferensiasi.
- Tidak berasal dan tidak berkembang dari batang tumbuhan.
- Dilengkapi dengan akar samping yang sering disebut sebagai akar lateral.
- Ditemukan pada tumbuhan dikotil serta tumbuhan gymnospermae.
- Tidak hadir pada tanaman rumput.
- Mampu menyimpan cadangan makanan dalam kondisi tertentu.
- Tidak memiliki jaringan yang berperan dalam menahan partikel di permukaan tanah.
- Mampu mencapai lapisan air yang lebih dalam.
- Umumnya memiliki daun yang menyirip atau tata letak sejajar.
Jenis-Jenis Akar Tunggang
Terdapat dua jenis akar tunggang, berikut penjelasannya.
- Akar Tunggang Sedikit:
- Napiformis: Mirip gasing dengan pangkal akar bulat.
- Fusiformis: Berbentuk tombak dengan pangkal besar, contohnya adalah lobak.
- Filiformis: Mirip benang, kecil, dan sering disamakan dengan akar serabut.
- Akar Tunggang Bercabang: Jenis ini memiliki banyak cabang, memberikan tumbuhan kemampuan tambahan untuk menyerap air dengan efisien. Pohon dengan jenis akar ini kuat dan tahan menghadapi iklim ekstrim.
Baca juga: Susunan Tata Surya Planet dalam dan Planet Luar
Contoh Tanaman Akar Tunggal
Biasanya, tumbuhan berkeping dua atau dikotil memiliki akar tunggang. Berikut merupakan contoh-contoh tumbuhan yang memiliki akar tunggang:
- Wortel
- Tumbuhan wortel memiliki akar tunggang yang berbentuk mirip tombak, dengan ukuran besar pada bagian pangkal akar yang kemudian meruncing ke arah ujung.
- Fungsi akar tunggang pada wortel adalah untuk menimbun cadangan makanan.
- Jati
- Tumbuhan jati umumnya memiliki akar berbentuk tunggang yang berperan penting dalam menyerap unsur hara dan air di dalam tanah.
- Pada musim kemarau, tanaman jati dapat menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan, membantu mengurangi aktivitas akar dalam mencari air dan zat hara.
- Jeruk
- Meskipun sebagian tumbuhan jeruk memiliki akar serabut, beberapa jenis jeruk juga memiliki akar tunggang.
- Struktur akar tunggang pada tanaman jeruk dapat tumbuh hingga mencapai 4 meter di dalam tanah.
- Beringin
- Pohon beringin memiliki akar tunggang yang mendukung ukuran pohon yang besar dan dapat hidup bertahun-tahun.
- Selain akar tunggang, pohon beringin juga memiliki akar gantung yang berfungsi sebagai alat respirasi pada tanaman.
- Cabai
- Meskipun banyak yang mengira bahwa tumbuhan cabai memiliki akar serabut, sebenarnya cabai memiliki akar tunggang.
- Bagian dalam tanah pada cabai digunakan untuk menyerap unsur hara dan air.
- Mangga
- Tanaman mangga memiliki akar tunggang yang bercabang, hal ini disebabkan oleh sifat reproduksi generatif menggunakan biji pada tanaman dikotil.
- Cabang-cabang pada akar tunggang mangga membantu memperkuat perakaran dan memperluas daerah penyerapan air dan zat hara.
7 Perbedaan Akar tunggang dengan Akar Serabut
Berikut adalah beberapa perbedaan antara akar serabut dan akar tunggang.
1. Ukuran
Ukuran akar serabut cenderung lebih kecil daripada akar tunggang dan tumbuh di pangkal batang. Sementara itu, akar tunggang terdiri dari satu akar dengan ukuran besar dan merupakan kelanjutan dari batang. Akar-akar lain di sekitarnya adalah cabang dari akar utama.
2. Biji
Tumbuhan berkeping satu (monokotil) memiliki akar serabut, sedangkan akar tunggang dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil).
3. Batas Ujung Akar dan Kaliptra
Pada akar serabut, batas ujung akar dan kaliptra dapat terlihat jelas, sementara pada akar tunggang, ujung akar dan kaliptranya tidak terlihat jelas.
4. Perisikel
Perisikel pada akar serabut terdiri dari jenis sel yang bervariasi dan berdinding tebal serta hanya membentuk cabang akar. Sebaliknya, pada akar tunggang, perisikel terdiri atas satu lapis sel yang berdinding tebal, membentuk beberapa cabang akar meristem sekunder seperti kambium dan kambium gabus.
5. Xylem dan Floem
Xylem dan floem pada akar serabut letaknya berselang-seling, sedangkan pada akar tunggang, xylem berada di dalam dan floem berada di luar. Hal ini disebabkan akar tunggang merupakan akar sekunder yang bersifat kolateral.
6. Empulur
Pada akar serabut, terdapat empulur yang luas pada akar, sementara pada akar tunggang, empulur cenderung lebih sempit. Dapat diungkapkan bahwa akar serabut tidak memiliki empulur pada pusat akar.
7. Kambium
Akar serabut tidak memiliki kambium, sedangkan akar tunggang memiliki kambium yang terlihat seperti meristem sekunder.
Semoga informasi ini dapat membantu membuka pintu rahasia dunia tanaman dan memberikan manfaat.
Referensi
- Al Bahij, A., Santi, A. U. P., & Prastiwi, D. A. (2018, July). Pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai media ajar di Sekolah Dasar Negeri 2 Sirah Pulo Padang. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan (Vol. 1, No. 1).
- Rachmawati, J. (2022). BAHAN AJAR MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN. Diakses pada 2023.
- Sunarjono, H. (2006). Berkebun 21 jenis tanaman buah. Niaga Swadaya. Diakses pada 2023.
- Universitas Quality Berastagi. Materi bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya. Diakses pada 2023.
- Universitas Sumatera Utara. Perbedaan Akar Monokotil dan Dikotil. Diakses pada 2023.