Motif Ekonomi: Pengertian, Tujuan, Sifat dan Macamnya

Motif ekonomi merujuk pada alasan, dorongan, dan aktivitas apa pun yang dilakukan oleh individu atau entitas untuk terlibat dalam tindakan […]

motif ekonomi

Motif ekonomi merujuk pada alasan, dorongan, dan aktivitas apa pun yang dilakukan oleh individu atau entitas untuk terlibat dalam tindakan ekonomi. Istilah “motif” berasal dari kata bahasa Inggris “motive,” yang berarti alasan atau dorongan.

Dalam makna yang lebih mudah dipahami, dapat diartikan sebagai dorongan atau motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan berbagai tindakan ekonomi.

Pengertian Motif Ekonomi

Motif merupakan alasan yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan ekonomi demi mencapai kemakmuran. Kegiatan ekonomi adalah upaya yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk memperoleh barang dan/atau jasa yang dibutuhkan dalam kehidupannya.

Baca juga: 4 Macam Motif Ekonomi berikut Contohnya

Motif juga mendasari berbagai tindakan ekonomi, yaitu segala usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan pertimbangan yang baik berdasarkan skala prioritas guna mencapai kemakmuran. Kebutuhan adalah keinginan manusia yang harus dipenuhi seperti makanan, minuman, pakaian, perumahan, pendidikan, dan lain sebagainya.

Pengertian Motif Ekonomi Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah pengertian motif ekonomi menurut para ahli:

Schiffman dan Kanuk

“Motivation can be described as the driving force between individuals that impels them to action”. Maksudnya motivasi dapat digambarkan sebagai kekuatan penggerak antara individu-individu yang mendorong mereka untuk dapat bertindak. Kekuatan penggerak tersebut disebabkan adanya ketegangan yang timbul karena kebutuhan yang tidak terpenuhi.

Robbins (2001:156)

Motivation is the processes that account for individual’s intensity, direction, and persistence of effort toward attaining a goal”, yang berarti motivasi merupakan sebagai proses yang menjelaskan kesediaan seseorang berusaha untuk mencapai ke arah tujuan, yang dikondisikan oleh kemampuan atau intensitas seseorang dalam memenuhi kebutuhannya.

Loudon dan Della Bitta

“A motif as an inner state that mobilizes bodily energy and directs it in selective fashion toward goals usually located in the external environment ”. Maksudnya motif merupakan suatu keadaan yang menggerakan energi dan tenaga jasmani dalam diri seseorang serta mengarahkan secara selektif menuju suatu tujuan yang biasanya terletak dalam lingkungan external.

Tujuan Motif Ekonomi

Tujuan akhir adalah mencapai kemakmuran atau terpenuhinya kebutuhan dasar, tambahan, dan keinginan dalam kehidupan. Kebutuhan dasar adalah kebutuhan utama yang muncul secara alami untuk mempertahankan hidup manusia.

Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka dapat membahayakan kehidupan manusia. Contohnya adalah makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

Baca juga: Analisis Sistem Politik Indonesia

Sementara itu, kebutuhan tambahan adalah kebutuhan yang tidak bersifat mendasar, namun dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Contohnya adalah sepeda, akses internet, smartphone, hiburan, dan sejenisnya.

Kebutuhan keinginan atau tersier adalah kebutuhan yang berfungsi untuk meningkatkan status sosial atau kepuasan diri. Contohnya adalah liburan ke luar negeri, perhiasan, pakaian merek terkenal, kendaraan mewah, dan rumah mewah.

Sifat Motif Ekonomi

Memiliki dua sifat yaitu intrinsik dan ekstrinsik.

Ekstristik

Ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari faktor-faktor eksternal individu, yang umumnya berkaitan dengan kebutuhan pendukung. Motif ini muncul karena pengaruh lingkungan sekitar individu. Sebagai contoh, rumah atau tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia.

Baca juga: Dampak Resesi Dunia 2023 Terhadap Pemerintah dan Masyarakat

Namun, seseorang mungkin membeli rumah dengan harga dan kriteria tertentu karena alasan ingin mendapatkan pengakuan atau meningkatkan status sosial di lingkungan sekitarnya.

Intrinsik

Intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu tanpa adanya pengaruh atau dorongan dari faktor eksternal. Motif ini umumnya meliputi kebutuhan dasar manusia yang bersifat primer, seperti contohnya ketika seseorang merasa lapar maka ia akan membeli makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Macam Motif Ekonomi

Secara umum, dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu motif individu dan motif organisasi. Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci mengenai kedua jenis motif tersebut:

Motif Individu

Motif individu adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dirinya sendiri dan keluarganya. Berikut ini adalah beberapa jenis motif individu dalam konteks ekonomi:

  • Untuk memenuhi kebutuhan dasar
  • Untuk meningkatkan taraf hidup
  • Untuk memperoleh keuntungan
  • Untuk memperoleh penghargaan
  • Untuk memperoleh kekuasaan
  • Untuk tujuan sosial

Motif Organisasi

Motif organisasi adalah dorongan yang mendorong perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi tertentu, motif organisasi meliputi beberapa hal, antara lain:

  • Untuk memperoleh laba
  • Untuk memperluas pangsa pasar
  • Untuk meningkatkan efisiensi operasional
  • Untuk menciptakan produk atau layanan yang lebih baik
  • Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
  • Untuk memperoleh keuntungan jangka panjang.

Demikianlah penjelasan motif individu dan motif organisasi, masing-masing dengan berbagai jenis dorongan yang mendorong pencapaian tujuan ekonomi.

Kesimpulan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang penggunaan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Motif ekonomi dibagi menjadi dua jenis, yaitu motif individu dan motif organisasi.

Motif individu adalah dorongan dari dalam diri seseorang untuk memperbaiki ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan diri sendiri dan keluarganya. Sementara itu, motif organisasi merupakan dorongan untuk mencapai tujuan ekonomi suatu organisasi, seperti meningkatkan keuntungan atau pangsa pasar.

Macam-macam motif individu antara lain untuk memenuhi kebutuhan dasar, meningkatkan taraf hidup, memperoleh keuntungan, penghargaan, kekuasaan, dan tujuan sosial.

Referensi

  1. Baumol, William J. (1990). “Entrepreneurship: Productive, Unproductive, and Destructive”. Journal of Political Economy, vol. 98, no. 5, pp. 893-921.
  2. Deci, Edward L., and Richard M. Ryan (2000). “The ‘What’ and ‘Why’ of Goal Pursuits: Human Needs and the Self-Determination of Behavior”. Psychological Inquiry, vol. 11, no. 4, pp. 227-268.
  3. Maslow, Abraham H. (1943). “A Theory of Human Motivation”. Psychological Review, vol. 50, no. 4, pp. 370-396.
  4. McClelland, David C. (1961). The Achieving Society. Princeton, NJ: Van Nostrand.
  5. Ryan, Richard M., and Edward L. Deci (2000). “Self-Determination Theory and the Facilitation of Intrinsic Motivation, Social Development, and Well-Being”. American Psychologist, vol. 55, no. 1, pp. 68-78.
Please follow and like us:
WhatsApp
URL has been copied successfully!
Scroll to Top