Ilmu Ekonomi: Pengertian, Pembagian, dan Prinsip

Ilmu ekonomi adalah disiplin yang mempelajari tindakan manusia dalam memilih serta mewujudkan kemakmuran. Inti permasalahan ekonomi terletak pada ketidakseimbangan antara […]

Ilmu ekonomi

Ilmu ekonomi adalah disiplin yang mempelajari tindakan manusia dalam memilih serta mewujudkan kemakmuran. Inti permasalahan ekonomi terletak pada ketidakseimbangan antara kebutuhan tak terbatas manusia dan keterbatasan jumlah sarana untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam akibatnya, muncullah konsep kelangkaan.

Dikenal sebagai bapak ilmu ekonomi, Adam Smith memiliki peran penting dalam pengembangan bidang ini. Kata “ekonomi” sendiri berasal dari gabungan kata Yunani οἶκος (oikos) yang merujuk pada “keluarga, rumah tangga,” dan νόμος (nomos) yang mengacu pada “aturan, tata tertib, hukum.” Secara garis besar, istilah ini dapat diartikan sebagai “pengaturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Seorang ahli ekonomi, atau ekonom, adalah individu yang menerapkan konsep-konsep ekonomi dan data dalam pekerjaannya.

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Ahli

Berikut adalah definisi Ilmu Ekonomi menurut beberapa ahli:

Alfred Marshall

Alfred Marshall, dalam karyanya yang berjudul “The Principle of Economics,” mengartikan Ilmu Ekonomi sebagai studi tentang perilaku manusia baik secara individu maupun kolektif dalam menggunakan barang-barang materi dan hubungannya.

H. J. Davenport

Dalam bukunya “Economics of Enterprise,” H.J. Davenport mengemukakan bahwa Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mengelola berbagai masalah mulai dari titik harga. Ini juga merupakan alat untuk mempelajari bagaimana tingkat produksi dapat ditingkatkan sehingga secara otomatis akan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Baca juga: Morfologi: Pengertian, Proses, dan Contohnya

M. Manullang

Menurut M. Manullang, Ilmu Ekonomi adalah disiplin yang mempelajari cara memenuhi keinginan manusia atau masyarakat guna mencapai kemakmuran, di mana manusia dapat memenuhi kebutuhannya dalam bentuk barang maupun jasa.

Oscar Langen

Oscar Langen mendefinisikan Ilmu Ekonomi sebagai ilmu yang mengkaji administrasi berbagai sumber daya, baik besar maupun kecil, dengan analisis untuk pemanfaatan kembali secara maksimal demi kesejahteraan manusia.

Baca juga: Mikrotik: Pengertian, Sejarah, Fungsi, Jenis, dan Manfaatnya

John Stuart Mill

John Stuart Mill menyatakan bahwa Ilmu Ekonomi mempelajari berbagai aspek penghasilan dan pengeluaran, serta kegiatan produksi dan distribusi kekayaan.

Prof. P. A. Samuelson

Prof. P. A. Samuelson dalam bukunya “Economics: An Introductory Analysis” menjelaskan bahwa Ilmu Ekonomi memeriksa bagaimana manusia membuat keputusan dengan sumber daya terbatas, mengubahnya menjadi berbagai barang dan jasa, lalu mendistribusikannya ke berbagai lapisan masyarakat.

Louis Cantori

Menurut Louis Cantori, sudut pandang Islam terhadap Ilmu Ekonomi melibatkan aturan-aturan Islam dalam mengelola ekonomi, termasuk dalam hal pemeliharaan harta.

Baca juga: ERD: Pengertian, Jenis, Komponen, Cara Membuat, dan Contoh

Suherman Rosyidi

Suherman Rosyidi, seorang filsuf Indonesia, mengartikan sebagai disiplin yang memberikan pemahaman tentang fenomena dalam masyarakat ketika mencari kebutuhan hidup atau mencapai kemakmuran.

Adam Smith

Adam Smith, salah satu tokoh ekonomi klasik, mendefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tindakan manusia dalam mengalokasikan sumber daya terbatas untuk mencapai tujuan tertentu.

Mankiw

Mankiw mengemukakan bahwa penguasaan Ekonomi akan meningkatkan pemahaman tentang potensi dan keterbatasan kebijakan ekonomi, serta bagaimana interaksi antarindividu dalam masyarakat.

Baca juga: 10 Bahasa Pemrograman: Pengertian, Fungsi, dan Contoh

Pembagian Ilmu Ekonomi

Peran penting Ilmu Ekonomi dalam masyarakat memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan. Menurut pandangan Alfred W. Stonier dan Douglas C. Hague, dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama:

Ilmu Ekonomi Deskriptif (Descriptive Economics)

Ilmu Ekonomi ini berfokus pada penyajian informasi faktual mengenai kondisi ekonomi melalui angka, grafik, kurva, atau cara lainnya. Badan Pusat Statistik (BPS) sering menggunakan deskriptif untuk memaparkan data ekonomi baik dalam skala makro maupun mikro. Di dalam ranah ini, analisis ekonomi digunakan untuk menggambarkan situasi aktual berdasarkan fakta-fakta dalam perekonomian. Sebagai contoh, gambaran tentang krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1998.

Baca juga: Atychiphobia: Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Ilmu Ekonomi Teori (Economics Theory)

Bagian ini menjelaskan mekanisme kegiatan ekonomi. Teori ekonomi berisi analisis yang berusaha menguraikan, memahami, menjelaskan hubungan sebab-akibat, serta cara operasional sistem ekonomi. Dalam ranah Ilmu Ekonomi Teori, terdapat dua jenis teori utama: teori ekonomi mikro dan makro.

Teori Ekonomi Mikro

Fokus pada studi perilaku unit-unit ekonomi secara individual, misalnya perilaku individu, produsen, pasar, penerimaan, biaya, dan keuntungan perusahaan.

Teori Ekonomi Makro

Memusatkan perhatian pada analisis ekonomi secara agregat, mencakup aspek-aspek seperti pendapatan nasional, inflasi, pengangguran, dan kebijakan pemerintah.

Ilmu Ekonomi Terapan (Applied Economics)

Merupakan penerapan analisis teori ekonomi untuk merumuskan kebijakan dan pedoman yang sesuai untuk menangani masalah ekonomi khusus. Oleh karena itu, Ilmu Ekonomi Terapan memiliki sifat lebih praktis dengan mengaplikasikan konsep ekonomi pada bidang-bidang atau isu-isu tertentu. Misalnya, ekonomi perusahaan, ekonomi moneter, ekonomi perbankan, dan sejenisnya.

Baca juga: Komunikasi Asertif: Pengertian, Manfaat, dan Cara Meningkatkan

Prinsip Ilmu Ekonomi

Prinsip-prinsip Ilmu Ekonomi digunakan sebagai pedoman untuk mencapai keseimbangan rasional antara pengorbanan dan hasil, atau dengan kata lain, meraih keuntungan sebesar-besarnya dengan pengorbanan sekecil-kecilnya. Prinsip ini juga bertujuan untuk mencapai hasil yang optimal dengan pengorbanan tertentu, serta meminimalkan kerugian yang mungkin timbul. Berikut adalah pembagian prinsip-prinsip Ilmu Ekonomi yang penting untuk dipahami:

Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Produksi

Prinsip ekonomi produksi digunakan sebagai landasan untuk menghasilkan barang dan jasa sebanyak mungkin dengan biaya produksi dan pengorbanan yang efisien. Contoh penerapannya meliputi memilih lokasi usaha yang strategis berdasarkan akses bahan baku, tenaga kerja, dan pasar, menggunakan tenaga kerja terampil, memilih bahan baku berkualitas dengan harga ekonomis, dan menentukan harga jual yang menguntungkan.

Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Distribusi

Dalam kegiatan ekonomi, distribusi adalah proses penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Contoh penerapannya mencakup peningkatan kualitas layanan, penyaluran tepat waktu, pemanfaatan sarana distribusi yang efisien, pembelian langsung dari produsen, penyediaan barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, dan pemilihan lokasi perusahaan yang memudahkan distribusi antara produsen dan konsumen.

Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Konsumsi

Prinsip ekonomi dalam konsumsi bertujuan untuk memaksimalkan kepuasan yang diperoleh dari barang atau jasa dengan pengorbanan yang sesuai. Contoh penerapannya termasuk memilih barang berkualitas, membeli dengan harga yang terjangkau, membuat daftar kebutuhan dan melakukan negosiasi sebelum membeli.

Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, individu dan organisasi dapat mengoptimalkan hasil dan pengorbanan dalam berbagai kegiatan ekonomi.

Baca juga: Apa Itu Google AMP? Cara Kerja dan Kelebihannya

Kesimpulan

Ilmu Ekonomi melibatkan studi tentang perilaku manusia dalam berbagai aspek ekonomi, mulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi. Prinsip-prinsip ekonomi menjadi panduan untuk mencapai keseimbangan antara pengorbanan dan hasil, dengan tujuan meraih keuntungan sebesar-besarnya dengan pengorbanan sekecil-kecilnya. Dalam kegiatan produksi, efisiensi biaya dan penggunaan sumber daya menjadi perhatian utama. Distribusi melibatkan penyaluran barang dan jasa dengan efisien, sementara konsumsi ditujukan untuk memperoleh kepuasan maksimal dengan pengorbanan yang sesuai. Penerapan prinsip-prinsip ini memberikan kerangka kerja untuk mengelola masalah ekonomi secara rasional, mencapai tujuan optimal, dan meminimalkan kerugian.

Referensi

  1. Stonier, A. W., & Hague, D. C. (1980). A Textbook of Economic Theory. Pearson.
  2. Mankiw, N. G., & Taylor, M. P. (2014). Economics. Cengage Learning.
  3. Samuelson, P. A., & Nordhaus, W. D. (2010). Economics. McGraw-Hill Education.
  4. Parkin, M., & Bade, R. (2016). Economics. Pearson.
  5. McConnell, C. R., Brue, S. L., & Flynn, S. M. (2018). Economics: Principles, Problems, and Policies. McGraw-Hill Education.
  6. Krugman, P., & Wells, R. (2015). Microeconomics. Worth Publishers.
  7. Hubbard, R. G., & O’Brien, A. P. (2016). Economics. Pearson.
  8. Acemoglu, D., & Robinson, J. A. (2012). Why Nations Fail: The Origins of Power, Prosperity, and Poverty. Crown Business.
  9. Friedman, M. (2009). Capitalism and Freedom. University of Chicago Press.
  10. Smith, A. (1776). An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Please follow and like us:
WhatsApp
URL has been copied successfully!
Scroll to Top