Bacaan Sholat Tahajud – Sholat tahajud memiliki makna usaha melawan atau meninggalkan tidur, sedangkan dari segi istilah fiqih, Tahajud adalah shalat sunnah malam yang dilakukan setelah tidur. Hukum pelaksanaan shalat Tahajud adalah sunnah berdasarkan kesepakatan ulama. Keharusannya bersifat sangat dianjurkan (muakkad) karena Rasul Muhammad SAW senantiasa melaksanakannya. (Al-Bakri bin as-Sayyid Muhammad Syattha ad-Dimyathi, Hâsyiyyah I’ânatuth Thâlibîn, I: 267; Muhammad as-Syirbini al-Khatib, al-Iqnâ’ fî Halli Alfazhi Abî Syujâ’, I: 116).
Sholat tahajud dilaksanakan pada sepertiga malam. Waktu sholat tahajud bisa dimulai pada awal, pertengahan, atau akhir malam. Waktu yang disarankan untuk melaksanakan sholat tahajud antara lain:
- Sepertiga malam pertama, dimulai setelah sholat Isya hingga pukul 10.30.
- Sepertiga malam kedua, dimulai pukul 10.30 hingga 01.30.
- Sepertiga malam terakhir, dimulai pukul 01.30 hingga sebelum subuh.
Jam sholat tahajud yang paling utama adalah pada sepertiga malam terakhir. Hadis dari Abu Hurairah menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Rabb kami -Tabaroka wa Ta’ala- akan turun setiap malamnya ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir.”
Jumlah rakaat sholat tahajud tidak terbatas. Sholat tahajud dilakukan 2 rakaat 2 rakaat. Menurut hadis HR Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW tidak pernah mengerjakan sholat tahajud lebih dari 11 atau 13 rakaat (jumlah rakaat beserta witir). Jadi, jumlah rakaat sholat tahajud bisa berkisar antara 8 atau 10 rakaat.
Bacaan Niat Sholat Thajud
Berikut ini adalah lafaz niat sholat tahajud:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatat-tahajjudi rak’ataini (mustaqbilal qiblati) lillahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat sholat sunnah tahajud dua rakaat (dengan menghadap kiblat) karena Allah Ta’ala.”
Baca juga: Sholat Isya: Niat dan Tata Cara
Tata Cara Sholat Tahajud
Berikut adalah langkah-langkah tata cara sholat tahajud:
- Membaca niat.
- Melakukan takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah.
- Membaca surat Al-Fatihah.
- Membaca surat dalam Al-Quran. Rasulullah SAW biasanya membaca surat-surat yang panjang.
- Rukuk dengan tuma’ninah sambil membaca doa i’tidal.
- I’tidal dengan tuma’ninah sambil membaca doa i’tidal.
- Sujud dengan tuma’ninah sambil membaca doa sujud.
- Mengulang gerakan seperti pada rakaat pertama.
- Pada tahiyat akhir, membaca doa tahiyat akhir.
- Melakukan gerakan salam.
- Setelah salam, disunahkan membaca bacaan wirid, tasbih, tahmid, takbir, sholawat, istighfar, kemudian membaca doa setelah sholat tahajud.
Bacaan Doa Setelah Sholat Tahajud
Setelah salam atau selesai seluruh shalat, membaca doa berikut:
اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa‘dukal haqq. Wa liqâ’uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. Was sâ‘atu haqq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.
Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu. Engkau adalah Penegak langit, bumi, dan segala isinya. Segala puji bagi-Mu. Engkau adalah Penguasa langit, bumi, dan segala isinya. Segala puji bagi-Mu. Engkau adalah Cahaya langit, bumi, dan segala isinya. Segala puji bagi-Mu. Engkau adalah Yang Maha Benar. Janji-Mu adalah kebenaran. Pertemuan dengan-Mu adalah kebenaran. Firman-Mu adalah kebenaran. Surga adalah kebenaran. Neraka adalah kebenaran. Para nabi adalah kebenaran. Muhammad shallallâhu alaihi wasallam adalah kebenaran. Hari Kiamat adalah kebenaran. Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakal, hanya kepada-Mu aku kembali, kepada-Mu aku bertikai, hanya pada-Mu aku mengadu, dan kepada-Mu aku memutuskan. Karena itu, ampunilah dosa-dosaku yang telah lampau dan yang akan datang, dosa yang kusembunyikan dan yang kumunculkan, serta dosa yang lebih Engkau ketahui daripada aku. Engkau Yang Maha Awal dan Maha Akhir. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.” Doa ini dianjurkan dibaca setelah shalat tahajud. (HR Muslim dan Al-Bukhari)
Baca juga: Sholat Dhuha: Niat, Tata Cara dan Doanya
Keutamaan Sholat Tahajud
Berikut ini beberapa keutamaan melaksanakan sholat tahajud
1. Kebiasaan Orang Saleh
“Biasakanlah dirimu untuk sholat malam karena hal itu tradisi orang-orang saleh sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR. Ahmad).
2. Amalan yang Membantu di Akhirat
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, seraya mengambil apa yang Allah SWT berikan kepada mereka. Sebelumnya mereka telah berbuat baik (di dunia), mereka adalah orang-orang yang sedikit tidurnya di waktu malam dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (QS. Az Zariyat: 15-18).
3. Menjaga Kesehatan Rohani
“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang melewati malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (QS. Al-Furqan: 63-64).
4. Jembatan untuk Masuk Surga
“Hai sekalian manusia! Sebarkanlah salam, dan bagikanlah makanan serta sambunglah silaturahmi dan tegakkan lah sholat malam saat manusia yang lain sedang tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah).
5. Doa Dikabulkan
“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: ‘Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” (HR. Bukhari).
Niat Sholat Witir
Setelah menyelesaikan sholat tahajud, disarankan untuk melaksanakan sholat penutup, yaitu sholat witir. Rakaatnya bersifat ganjil, bisa satu atau tiga rakaat. Berikut adalah lafaz niat sholat witir:
اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka’âtin mustaqbilal qiblati adâ’an lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Aku niat melaksanakan sholat sunnah witir tiga rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.”
Demikianlah penjelasan tentang sholat tahajud baik niat, tata cara sholat, keutamaannya, dan niat sholat witir. Semoga bermanfaat … aamiin.